Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

6 Alasan Melakukan Orgasme Palsu Berdampak Buruk bagi Hubungan

Apakah kamu salah satu yang melakukannya?

Astri Amalia

Orgasme palsu atau fake orgasm adalah tindakan seseorang yang memalsukan orgasmenya ketika berhubungan seks. Menurut sebuah studi di tahun 2019, sekitar 59% perempuan disebut pernah memalsukan orgasmenya. Alasannya bermacam-macam, mulai dari nggak mau menyakiti perasaan pasangan, hingga kekhawatiran nggak bisa mencapai orgasme.

Namun, melansir Mind Body Green, memalsukan orgasme ternyata bisa berdampak buruk bagi hubungan, lho. Jika kamu salah satu yang melakukannya, kamu wajib menyimak alasannya berikut ini. Keep scrolling!

1. Kamu melakukan hubungan seks yang nggak bersemangat

pexels.com/vitaliy-izonin

Dengan memalsukan orgasme, kamu sebenarnya mengondisikan pasanganmu sebagai sosok yang nggak cocok secara seksual denganmu. Jika kamu selalu bertindak seolah puas dengan apa yang ia lakukan, bagaimana kamu bisa mencapai kepuasan seksual yang sesungguhnya dalam hubunganmu?

2. Kamu mengasosiasikan pasanganmu dengan ketidakpuasan seksual

Freepik.com/jcomp

Dengan memalsukan orgasme, secara nggak sadar kamu bisa mengasosiasikan pasanganmu dengan ketidakpuasan secara seksual. Jika hal ini terjadi, kamu malah akan merasa semakin sulit untuk menikmati hubungan seks. Lebih buruk lagi, fake orgasm dapat memisahkan pikiranmu dari sensasi yang kamu rasakan dan membuatmu lebih sulit untuk mencapai orgasme secara umum.

3. Hal ini merupakan suatu bentuk kebohongan

Freepik/ rawpixel

Orgasme palsu mungkin terlihat nggak berbahaya, tetapi coba tanyakan pada dirimu sendiri: Mengapa kamu nggak memmercayai pasanganmu untuk membicarkan seputar ketidakpuasan seksualmu? Dan, mengapa kamu nggak nyaman dengan percakapan tersebut?

Lagi pula, bisa jadi pasanganmu sudah tahu jika kamu berbohong saat "mencapai" orgasme, dan mungkin dia pun menutupi ketidakpuasannya sendiri.

4. Akan semakin sulit untuk mengubah banyak hal dalam hubunganmu

Pexels.com/Kampus Production

Seperti melakukan kebohongan dalam hal lainnya, kemungkinan besar kamu akan sulit untuk keluar dari situasi ini. Contohnya, jika suatu saat kamu meminta pasanganmu mengubah perilaku seksualnya, kemungkinan ia akan mulai bertanya-tanya, apakah ia sebenarnya telah memuaskanmu selama ini. Bukan nggak mungkin hal tersebut dapat membawa lebih banyak masalah dalam kehidupan asmaramu.

5. Memalsukan orgasme hanya akan membangun harapan akan terjadinya orgasme setiap saat, yang sebenarnya nggak realistis

Valeria Boltneva/Pexels

Kita perlu menormalkan fakta bahwa apa pun jenis kelaminnya, nggak semua orang akan mencapai orgasme setiap saat ketika berhubungan seks. Bisa jadi karena faktor kecemasan, stres, penyakit fisik, obat-obatan, atau sejumlah alasan lain yang mencegah terjadinya orgasme. Terkadang, kondisi ini dianggap normal, kok, sehingga jangan sampai kamu dan pasangan menganggapnya sebagai sebuah kegagalan secara seksual, ya.

6. Bisa jadi menandakan masalah yang lebih besar dalam hubungan

Freepik.com/Drazen Zigic

Menurut seorang terapis seks, Aaliyah Moore, P.h.D, jika seseorang merasa nggak aman untuk mengungkapkan ketidaknyamanan atau ketidakpuasan saat berhubungan seks, itu berarti hubungannya nggak sehat. Jadi, sebelum memperbaiki kehidupan seksmu, penting untuk memastikan bahwa pasanganmu terbuka untuk komunikasi, peduli dengan kepuasan seksualmu, dan kesejahteraan hidupmu.

Itulah tadi 6 alasan mengapa memalsukan orgasme dapat berdampak buruk bagi hubungan. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu ya, Bela!

IDN Media Channels

Latest from Sex