Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

5 Realita yang Kamu Hadapi Jika Masih Single di Usia Matang, Sabar Ya!

Kamu harus terus bersabar dan berusaha

Yulia Nor Annisa

Masih sendiri di usia yang terbilang matang sering kali membuatmu menjadi bahan omongan orang sekitar. Kebanyakan orang beranggapan bahwa menikah itu sebuah target di usia tertentu. Harus diluruskan, nyatanya lulus kuliah, menikah, bahkan memiliki anak adalah murni pilihan dari masing-masing individu.

Jika di usiamu sekarang, teman-temanmu sudah banyak yang berumah tangga. Mau nggak mau kamu harus siap untuk ditanya, "Kapan nikah?" oleh orang-orang sekitar. Harus makin menguatkan mental, ada beberapa realita yang nantinya akan kamu hadapi jika masih single di usia matang, lho. Apa saja kira-kira? Keep reading sampai akhir!

1. Dianggap ketinggalan oleh orang sekitar

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Di negara kita normalnya seseorang menikah pada usia di bawah kepala tiga, terlebih jika dia seorang perempuan. Ada stigma yang berkembang di masyarakat bahwa belum menikah di usia matang nantinya akan dijuluki perawan atau perjaka tua.

Padahal, menikah itu sebenarnya nggak punya target usia. Kita memang punya usia produktif. Namun, bukan berarti menikah di usia yang lewat dari usia produktif bisa dianggap sebagai sebuah ketertinggalan.

Seseorang yang menikah saat usianya masih muda nggak bisa dijuluki sebagai pemenang, begitu pula sebaliknya. Cepat lambatnya menikah itu bukan ukuran keberhasilan seseorang. Menikah itu urusan kapan seseorang dianggap siap oleh Tuhan untuk berbagi kehidupan dengan orang lain. Untuk dianggap siap, patokannya bukan usia, karier, ataupun matang secara finansial.

2. Dibilang terlalu pemilih

Pexels.com/Wsdidin

Nggak semua orang yang masih betah sendiri dinilai nggak laku, apalagi jika dia adalah pribadi yang punya banyak kelebihan. Nggak sedikit yang beranggapan bahwa kesendirian seseorang diakibatkan dia yang terlalu pilih-pilih pasangan. Harus disikapi dengan santai, segala anggapan orang memang nggak perlu kamu jadikan pikiran ataupun beban.

Cukup kamu sendiri yang paling mengerti mengapa kamu masih betah sendiri. Kalau pun memang karena kamu terlalu selektif, itu juga hakmu dan nggak ada yang boleh menghakimi. Nantinya yang menjalani kehidupan rumah tangga, kan, kamu. Cuma kamu juga yang tahu persis orang seperti apa yang paling cocok mendampingimu.

3. Dibilang keasyikan mengejar karier

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Karier sering kali dijadikan kambing hitam atas kesendirian orang lain di usianya yang terbilang matang. Padahal, pada dasarnya anggapan fokus berkarier hingga lupa menikah itu sebuah hal yang nggak benar. Saat seseorang memutuskan belum mau menikah, itu pasti dilakukannya secara sadar.

Mungkin orang tersebut ingin memiliki tabungan masa depan dulu sebelum membentuk keluarga. Lagi pula, jika sudah berumah tangga, tentu karier juga nggak bisa dikejar habis-habisan mengingat ada tanggung jawab lain yang harus diemban, bukan? Berhentilah untuk mengomentari keputusan yang diambil orang lain atas kehidupannya. Setiap orang berhak menentukan cara hidupnya masing-masing.

4. Kehilangan teman nongkrong dan jalan-jalan

Pexels.com/Elevate

Kehilangan teman nongkong dan jalan-jalan saat usia semakin dewasa adalah sebuah hal yang nggak bisa dilawan. Semakin dewasa, prioritas orang lain akan berubah, termasuk temanmu. Dia yang dulunya selalu menghabiskan waktu bersamamu, mungkin sekarang lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarga barunya.

Kamu nggak bisa menolak atau merenungi realita pahit tersebut. Nyatanya kita memang hanya tersisa sendirian saat usia semakin matang. Oleh karena itu, kita disarankan untuk menikah agar punya teman hidup yang bisa diajak berbagi selamanya. Sudah mengerti kan mengapa kita disarankan untuk menikah? Karena sendirian itu menakutkan untuk kebanyakan orang.

5. Dijodoh-jodohkan setiap ada acara keluarga atau reuni teman sekolah

Pexels.com/Diva Plavalaguna

Realita lain yang harus kamu hadapi jika masih single di usia matang adalah dijodoh-jodohkan. Apa kamu pernah mengalami hal demikian? Kalau pernah, kamu nggak perlu menganggapnya terlalu serius atau sampai benci ke orang sekitar. Tujuan mereka menjodoh-jodohkanmu adalah karena mereka peduli dan ingin kamu bahagia.

Lagi pula, nggak ada salahnya juga kan kalau kamu berkenalan dengan banyak orang baru? Kita kan memang disarankan untuk mengusahakan jodoh. Siapa tahu di antara orang yang dijodoh-jodohkan keluarga atau teman-temanmu, memang ada yang benar-benar jadi jodohmu. Jangan lupa, banyak pertemuan jodoh itu lewat kejadian nggak masuk akal atau bahkan lewat bercandaan antar teman.

Masih sendiri di usia yang terbilang matang memang harus kuat-kuat mental. Nggak gampang jadi berbeda dari orang kebanyakan. Nggak perlu gundah apalagi galau perihal pasangan hidup karena yang mengatur bagian tersebut sudah ada. Tugasmu cukup berbaik sangka pada Tuhan dan terus memantaskan diri saja!

Disclaimer: Artikel ini sudah diterbitkan di laman IDN Times dengan judul "5 Realita yang Akan Kamu Hadapi jika Masih Single di Usia Matang"

IDN Media Channels

Latest from Single