Laki-laki sering kecewa mengetahui bahwa pasangan wanitanya tidak 'lapar' dengan tubuhnya sebanyak yang dia rasakan. Namun karena ini menyangkut urusan hormon, tentu tak ada yang dapat disalahkan, bukan?
Ibaratnya, rendahnya kandungan testosteron pada wanita membuat seks hanya sebagai bisikan pelan, sementara pada pria justru jadi seperti teriakan kencang. Karena itu, semakin besar perasaan yang dirasakan kepada pasangannya, semakin sering pula wanita akan memikirkan kebersamaan keduanya yang kemudian akan memicu fantasi, imajinasi, dan nafsu seksual, kemudian rangsangan pada dirinya.
Walau kebanyakan wanita menyukai aktivitas fisik, beberapa hal seperti kelelahan, problem psikologis, rasa sakit akibat PMS, menopause, dan lain-lain dapat menurunkan keinginannya. Tak sedikit pula wanita yang bersedia untuk mengalami pengalaman menyenangkan yang satu ini, tetapi tidak benar-benar siap dan menginginkan seks sampai benar-benar terangsang.
Yang lebih menantang, mencapai orgasme bukanlah perkara mudah bagi sebagian wanita (bahkan kebanyakan membutuhkan waktu hingga 45 menit lho!). Jadi, selagi laki-laki senang bereksplorasi, wanita cenderung lebih memilih untuk melakukan posisi yang sudah pernah dicoba atau bahkan menjadi rutinitas karena telah menjamin kenyamanannya.
Bagi wanita, ada banyak yang termasuk dalam kategori cinta: seks, menghabiskan waktu bersama, bekerja bareng, mengelola rumah tangga dan keluarga sebagai tim, merayakan liburan, saling memberi dan menerima hadiah, dan lain-lain juga masuk dalam hitung.
Seks pun merupakan bagian dari keseluruhannya alih-alih sebagai faktor penentunya. Bercinta boleh jadi sebentuk aliran perasaan hangat yang diperolehnya dalam sebuah hubungan, tetapi bukan pasti jadi sumber utamanya.
Tentu, wanita tak berkewajiban untuk melakukan seks bila dia tak menginginkannya. Namun, wanita cenderung lebih peka terhadap keinginan pasangannya yang sedang ingin bercinta dan berkeinginan untuk memuaskan keinginan atau bahkan kebutuhan pasangannya.
Ini jugalah yang menjadi salah satu bentuk cinta yang diberikan. Selain itu, karena wanita cenderung merasa bergairah setelah rangsangan, dia pun tak akan menyesali keputusannya yang satu ini.
Laki-laki dan wanita butuh merasa sangat dekat antara satu dan lainnya untuk mencapai kebahagiaan bersama. Namun, boleh jadi titik awal keduanya berbeda, termasuk untuk urusan seks.
Meski demikian, hal ini tak perlu terlalu dipermasalahkan. Toh, intimasi emosional yang dikombinasikan dengan intimasi seksual menjadi paduan yang menciptakan gairah dalam hubungan.
Disclaimer: Artikel ini sudah terbit di laman IDN Times dengan judul "Guys, Kamu Harus Tahu 7 Hal yang Wanita Rasakan tentang Hubungan Seks"