Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

8 Dampak Buruk Pernikahan Dini bagi Suami Istri yang Wajib Diketahui

Mari pikirkan lagi matang-matang!

Citra Purnamasari

Belakangan ini pernikahan di usia muda menjadi perbincangan hangat karena semakin banyak dilakukan oleh para remaja hingga mereka yang berusia di awal 20-an. Fenomena ini mengundang banyak opini, tapi tak jarang juga membuat muda-mudi lainnya ‘kepanasan’ dan ingin segera menikah juga.

Kehidupan pernikahan tidak selamanya berjalan mulus dan romantis bak film-film atau drama. Apalagi bagi mereka yang masih belia, tentu kehidupan pernikahan merupakan fase yang rumit dan banyak tantangan.

Banyak pula dampak buruk pernikahan dini bagi suami istri yang mungkin saja terjadi atau bahkan, sudah banyak terjadi di luar sana. Berikut, Popbela merangkum 8 dampak buruk pernikahan dini yang bisa menjadi sebuah ‘peringatan’ supaya kamu berpikir ulang untuk menikah di usia yang masih terbilang muda.

1. Rentan terhadap masalah ekonomi

Pexels.com/Mikhail Nilov

Menikah muda di usia yang masih belia sangat rentan dengan dampak yang satu ini. Secara finansial, pasangan muda bisa dibilang belum stabil. Apalagi jika mereka tidak memiliki kemampuan mumpuni untuk menunjang karier, karena pendidikan yang terhambat bahkan berhenti karena pernikahan.

Keuangan merupakan salah satu hal krusial dalam rumah tangga. Tanggung jawab besar untuk membiayai hidup pasangan, apalagi jika sudah memiliki anak pastinya tidak main-main. Jadi, harap pertimbangkan lagi untuk menikah di usia muda, ya.

2. Rentan terhadap masalah reproduksi

Pexels.com/Tima Miroshnichenko

Risiko satu ini sangat berbahaya terutama bagi perempuan. Pasalnya organ reproduksi perempuan di usia belasan masih berkembang dan rentan terkena penyakit seksual misalnya HIV.

Apalagi di usia dini juga masih kurang pengetahuan mengenai seks yang baik dan juga sehat. Oleh sebab itu pernikahan dini bisa memengaruhi kondisi kesehatan terutama bagi pihak perempuan.

Dilansir dari NHS UK, berdasarkan penelitian yang diterbitkan British Journal of Cancer menemukan, bahwa perempuan-perempuan muda dengan status sosial ekonomi menengah ke bawah, memiliki risiko lebih tinggi terhadap infeksi HPV — virus penyebab kanker serviks — karena mereka cenderung untuk terlibat dalam hubungan seksual empat tahun lebih cepat daripada kelompok perempuan muda yang status sosial ekonominya lebih makmur.

3. Menutup banyak kesempatan yang mungkin bisa diraih

Pexels.com/Tirachard Kumtanom

Ketika menikah di usia muda, ada banyak kesempatan yang mungkin tidak bisa digapai lagi karena sudah memiliki banyak tanggung jawab lain. Waktu pun tersita sehingga tidak bisa mencari kesempatan atau menambah keterampilan baru diluar sana.

Hal ini juga menjadi pertimbangan jika ingin menikah dini. Pikirkan apakah kamu siap dengan segala konsekuensi, hingga kemungkinan untuk kehilangan banyak petualangan baru seperti mendapat teman, kuliah di luar negeri, meniti karier, dan lain-lain.

4. Rentan terjadi kekerasan dalam rumah tangga

Pexels.com/Anete Lusina

Pasangan yang menikah dini secara mental bisa saja belum matang, apalagi ketika dihadapkan dengan berbagai permasalahan rumah tangga. Kekerasan bisa saja terjadi karena psikologis yang belum stabil.

Dari sisi emosi pun pasangan muda masih terbilang belum stabil. Emosi yang meledak-ledak ditambah dengan ego tinggi, membuat tindak kekerasan dalam rumah tangga rentan terjadi pada mereka yang menikah di usia dini.

5. Permasalahan psikologis yang mungkin terjadi

Pexels/Alex Green

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, salah satu penyebab kekerasan dalam rumah tangga terjadi karena faktor psikologis suami dan istri yang belum stabil. Bahkan, baik suami atau istri rentan menderita stres, kecemasan, dan gangguan mental lainnya.

Apalagi di usia muda baik pria atau wanita cenderung ingin mengeksplor banyak hal dan masih ingin bebas mengekspresikan diri. Tanggung jawab besar dalam rumah tangga bisa saja memenjarakan mereka secara psikis.

6. Risiko kesehatan bagi bayi

Pexels.com/Ivone De Melo

Dampak buruk pernikahan dini bagi suami istri juga dirasakan oleh buah hati mereka. Ya, karena kehamilan di usia muda juga berpengaruh pada tumbuh kembang janin. Risiko keguguran hingga kelahiran prematur bisa saja terjadi.

Kurangnya nutrisi dan minimnya pengetahuan orangtuanya mengenai kehamilan, juga memengaruhi kesehatan janin bahkan bayi.

7. Kesulitan dalam membesarkan anak

unsplash.com/Edward Cisneros

Tidak hanya soal kehamilan dan kelahiran, ketika seorang anak tumbuh pun harus diperhatikan. Jika kondisi kedua orangtua tidak stabil baik secara finansial, psikologis, dan lainnya tentu secara tidak langsung akan memengaruhi si anak.

Justru, tantangan terberat bagi orangtua adalah membesarkan anak. Kedewasaan, finansial yang matang dan parenting yang tepat menjadi modal untuk merawat anak.

8. Risiko terjadinya perceraian yang tinggi

bannerjones.co.uk

Dampak buruk pernikahan dini bagi suami istri yang terakhir tentu saja risiko perceraian yang tinggi. Permasalahan yang tidak teratasi, belum lagi keduanya masih sama-sama mempertahankan ego masing-masing, membuat pernikahan akhirnya kandas.

Itulah 8 dampak buruk pernikahan dini bagi suami istri yang bisa jadi peringatan dan pertimbangan untuk siapa pun ketika hendak menikah. Pastikan kamu sudah secara mental, fisik, dan finansial saat berencana untuk masuk ke jenjang pernikahan. Faktanya, pernikahan tak hanya butuh cinta.

IDN Media Channels

Latest from Married