Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Apa Itu Lovesickness dan 7 Cara untuk Menyembuhkannya

Dikenal juga dengan istilah “sindrom patah hati”

Andhina Effendi

Apa itu lovesickness? Setiap manusia pasti pernah mengalaminya dalam hidup mereka. Ketika cinta tidak berbalas, ketika mengalami putus cinta, atau ketika ditinggalkan oleh kekasihnya, seseorang bisa mengalami apa yang dinamakan “lovesickness”.

Sering disebut sebagai “sindrom patah hati”, lovesickness ini merupakan perasaan sakit hati yang begitu hebat, sehingga tidak perasaan saja yang sedih, tapi tubuh kita pun bisa merasakan sakit. Kamu mungkin merasakan sakit kepala, sulit tidur, sakit perut, tekanan darah naik, atau tidak nafsu makan.

Perasaan patah hati ini bisa disebabkan oleh cinta yang tidak terpenuhi atau kehilangan cinta. Berbagai emosi yang dirasakan saat masa patah hati ini meliputi sedih, marah, hilang harapan, dan secara mengejutkan, terjadi penyimpangan hormon yang demikian besar.

Namun kabar baiknya, lovesickness bisa disembuhkan! Ini beberapa cara yang bisa kamu coba untuk mengatasi perasaan patah hati itu.

1. Ambil waktu untuk berduka

Unsplash.com/Hannah Busing

Kamu merasa sedih. Tidak hanya pikiranmu yang membutuhkan waktu untuk sembuh, tapi badanmu juga. Ambil waktu beberapa hari untuk mengeluarkan semua emosimu dan sebisa mungkin jauhkan dirimu secara mental dari orang yang menyebabkan patah hatimu itu. Sebaiknya tentukan lamanya waktu yang akan kamu ambil untuk fase berduka ini, karena setelahnya kamu harus berkonsentrasi untuk memandang segala hal positif dalam hidup jika kamu ingin ‘sembuh’.

2. Lakukan hal untuk mendapatkan hormon positif

Unsplash.com/Priscilla Du Preez

Setelah ‘masa berkabung’ kamu lewat,maka kamu harus melakukan hal-hal untuk mendapatkan hormon positif. Berolahraga adalah cara yang ideal untuk mendapatkan hormon kebahagiaan, tapi kamu juga bisa lakukan cara lain yang menyenangkan, seperti menonton film lucu atau bertemu teman-teman yang membuatmu tertawa.

Hiduplah dengan motto ini, “fake it until you make it” (berpura-pura sampai kamu berhasil). Pada akhirnya kamu akan sampai pada satu titik di mana kamu tidak lagi memikirkan tentang si dia dan bisa menjalani hidup dengan suasana hati yang baik lagi. Pengalihan merupakan cara terbaik untuk melawan gejala lovesickness.

3. Jauhi media sosial dia

Pexels.com/JEshoots

Bisa dibilang putus cinta pada tahun 1990an akan lebih mudah ketimbang sekarang, di mana media sosial merajai kehidupan setiap orang. Kamu mungkin tidak bertemu dengannya, tapi jika kamu masih mengintip apa saja yang dia lakukan melalui media sosialnya, maka kamu akan sulit sembuh. Sebisa mungkin jangan buka media sosialnya dan lebih jika kamu unfollow dia atau langsung blokir saja!

4. Jangan anggap semua salah kamu

Pexels.com/Nguyen Vinh

Sebuah hubungan bisa berakhir karena banyak hal. Bisa jadi dia memang tidak mencintaimu sebesar itu, bisa jadi dia lebih senang menjadi single, atau bisa jadi dia belum melupakan mantannya. Jangan langsung menganggap semua kesalahan ada di pundakmu.

Tidak masalah kamu dan pasangan baru kenal atau sudah menjalin hubungan sejak lama, tidak semua orang bisa cocok satu sama lain dan ada kemungkinan masing-masing orang berkembang ke arah yang berbeda.

5. Kamu tidak bisa memaksakannya

Pexels.com/Cottonbro

Untuk bisa mengatasi rasa patah hatimu, maka kamu harus menerima apa adanya. Bahwa itu adalah hal yang memang harus terjadi. Memaksa seseorang untuk bisa bahagia denganmu, biasanya tidak akan berhasil. Semakin kamu memaksakan diri, sebenarnya akan semakin sulit bagi kamu dan si dia merasa bahagia.

6. Pupuk kembali rasa percaya dirimu

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Lovesickness juga biasanya dibarengi dengan serangan terhadap rasa percaya dirimu. Kamu tidak menyangka hal itu terjadi padamu dan rasa percaya dirimu pun seakan-akan runtuh. Namun cobalah untuk belajar merasa nyaman dengan dirimu sendiri dan kuatkan rasa percaya diri. Lakukan hal-hal yang bisa memupuk rasa percaya dirimu. Percayalah, hal itu akan membantu kamu untuk move on dan melupakan si dia.

7. Hati-hati berteman dengannya

https://www.pexels.com/@doquyen

Ketika si dia putus atau menolak cintamu, namun menawarkan pertemanan, maka kamu harus hati-hati. Jangan sampai malah rasa sakit hatimu bertambah, karena masih dekat dengannya walaupun sebatas teman biasa. Pertama, tanyakan dirimu sendiri terlebih dahulu. Apa kamu yakin bisa melupakan rasa sakit hatimu jika masih dekat dengannya? Apakah tidak lebih jika kamu sembuhkan hatimu dulu, baru nanti berteman dengan si dia?

Patah hati itu menyakitkan. Hal itu akan membawamu ke beberapa fase berbeda. Namun percayalah, tidak ada yang abadi, bahkan jika kamu tidak bisa memikirkannya, perasaan sakit hati itu akan sembuh nantinya. Ada masanya nanti kamu akan merasa bebas dan lepas secara emosional.

Jadi, Bela, jika kamu merasakan lovesickness, coba lakukan beberapa hal di atas, ya. Semoga semua perasaan sakit itu cepat berlalu.

IDN Media Channels

Latest from Dating