Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Nggak Wajib, 10 Mitos Acara Pernikahan Ini Sebenarnya Boleh Dilanggar

Memangnya gaun pernikahan harus warna putih ya?

Febriyanti Revitasari

Ketika menyusun pernikahan, kita akan diributkan dengan masalah waktu, biaya, dan tenaga. Terlebih, ketika kita harus mengikuti patokan-patokan tertentu. Jika tidak mengikutinya, seperti ada beban tersendiri. Tapi, kamu nggak usah khawatir! Berikut ini mitos acara pernikahan yang sebenarnya boleh dilanggar.

1. Gaun pengantin nggak melulu putih

Unsplash.com/Constantinos Panagopoulos

Jangan ragu memakai gaun selain putih untuk pernikahanmu. Masih ada pilihan gaun dengan warna kuning gading, pastel, bahkan yang warna-warni bak putri Disney. Pada dasarnya, pernikahan adalah mewujudkan impianmu. Jika memang kamu nyaman dengan gaun berwarna dan terlihat indah dengannya, kenapa nggak?

2. Bukan lagi high heels, kamu bisa memakai sneaker di hari pernikahan

Nggak semua perempuan suka mengenakan hak tinggi. Ada perempuan yang dalam kesehariannya selalu aktif dan lebih menyukai sepatu datar seperti sneakers dan flats. Ini nggak masalah!

Sekarang sudah banyak kok yang meninggalkan sepatu hak tinggi karena beberapa alasan. Misalnya, menyesuaikan tema pernikahan atau agar tak lebih tinggi daripada suami. Jika kamu ingin nuansa formal, pilihlah warna putih atau gold untuk sepatu non hak tinggimu. 

3. Gunakan makeup yang lebih natural dan nggak menor

Unsplash.com/Valerie Elash

Bila membandingkan makeup pernikahan zaman sekarang dan dulu, pasti kesan natural lebih banyak ditemukan di era sekarang. Teknik tata rias pun sudah lebih canggih. Karena itu, hindari makeup menor dan tonjolkan lekuk-lekuk wajahmu yang menjadi daya tarik. Bantuan highlighter dan bronzer akan menjadi solusinya.

4. Tubuh sehat dan stamina yang terjaga lebih penting ketimbang harus diet ketat

Diet agar penampilanmu berbeda dan ukuran baju pernikahan tetap cukup, boleh saja dilakukan. Tapi, hindari diet ketat yang menyiksa dan melewatkan jam makan tertentu. Diet serampangan seperti ini bisa membuatmu stres dan jatuh sakit pada hari H. Alangkah baiknya jika ingin diet, kamu didampingi oleh tenaga ahli.

5. Nggak perlu mahal, kamu bisa lakukan sesi foto pre-wedding sederhana tapi berkesan

Unsplash.com/Fernanda Prado

Jangan mudah tergoda ikut tren tertentu buat foto pre-wedding. Tak perlu cari lokasi hingga keluar kota atau negeri kalau kamu tak mampu. Tidak perlu juga gunakan fotografer yang sedang populer. Ingat! Masih ada alokasi dana lain untuk pernikahan dan kehidupan setelah pernikahan. 

Kamu bisa kok menggunakan jasa kawanmu yang kerap memotret estetik. Selama ia punya portofolio yang bagus, hasil fotomu pun akan berkesan terlepas di mana pun lokasi pengambilan gambarnya.

6. Nggak harus bahan pakaian, kamu bisa memberikan aksesori lucu untuk bridesmaid

Memberikan kain kebaya pada kawanmu, bisa jadi merepotkannya. Mereka harus mencari penjahit yang apik, mengukur badannya, hingga membeli pelengkap busana lainnya. Agar hal ini bisa dihindari, kamu bisa memberikan aksesori seperti tas, selendang, atau syal yang seragam untuk tetap serasi.

7. Foto-foto candid para tamu untuk pengganti foto bareng pengantin

Unsplash.com/Alasdair Elmes

Bisa membayangkan betapa lelahnya berdiri dan menyalami ratusan tamu? Itu belum dengan momen berfoto bersama di atas pelaminan. Jika kamu ingin menyingkat waktu, foto kenang-kenangan untuk tamu bisa digantikan dengan foto candid mereka selama di pernikahan.

Misalnya saja, saat mereka bercengkrama dengan teman, saat menangkap buket bunga, menikmati hidangan, hingga berdansa. Tentunya, dengan permintaan khusus pada jasa fotografer yang bertugas.

8. Dekorasi pernikahan nggak harus selalu bunga

Sekarang ini, sudah banyak pernikahan bertema rustic yang menggunakan elemen kayu dan tanaman rumput kering. Selain itu, ada pula yang mengenakan dekorasi kain putih yang membentang, lampu gantung, serta panel tanaman hijau. Hasilnya nggak mengecewakan, bukan?

9. Kamu bisa ganti momen melempar buket untuk tamu dengan kegiatan lainnya

Unsplash.com/Irina

Momen tersebut bukanlah hal yang wajib. Karena itu, kamu dapat menghilangkannya. Terlebih jika sedang musim menikah, pasti temanmu sudah berulang-ulang menangkap bunga hingga bosan. Ganti dengan membagikan bunga secara langsung pada sahabat yang masih single atau memberikannya pada orangtua sebagai tanda terima kasih.

10. Bulan madu tak harus disegerakan pasca pernikahan usai

Karena satu dan lain hal, banyak pasangan yang terpaksa menunda bulan madunya. Misalnya, karena tuntutan pekerjaan, harga perjalanan yang sedang tidak bersahabat, dan rasa lelah. Jangan jadikan bulan madu sebagai beban! Tinggal di rumah pasca menikah, nggak kalah asyik kok! Justru ini jadi momen mengenal satu sama lain, kan?

Itulah mitos acara pernikahan yang sebenarnya boleh dilanggar. Merasa tercerahkan? Selamat merancang pernikahan, ya!

Disclaimer: Artikel ini sudah diterbitkan di laman IDN Times dengan judul "10 Mitos Acara Pernikahan yang Sebenarnya Boleh Dilanggar, Gak Wajib!"

IDN Media Channels

Latest from Married