Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

6 Hal yang Akan Dialami Pasangan Setelah Melewati Fase Bulan Madu

Tidak semanis di awal pernikahan, tetapi tak berarti buruk.

Elga Windasari

Di awal pernikahan, wajar jika semuanya terasa indah. Ini disebut dengan fase bulan madu. Selain karena merasa excited dengan hubungan baru tersebut, otak juga melepaskan neurotransmitter dopamin dan norepinefrin yang membuat kamu dan pasangan selalu merasa bahagia.

Sayangnya, tidak ada yang bertahan selamanya, bahkan kebahagiaan dari sebuah pernikahan. 

"Fase bulan madu dapat berlangsung dari tiga bulan hingga satu tahun, dengan enam bulan sebagai standar yang cukup umum," kata psikoterapis Annalise Oatman, LCSW, dilansir laman Well+Good.

Namun, bukan berarti hubungan setelah fase bulan madu menjadi lebih buruk, ya. Malah menurut psikoterapis Erica Alter, LMSW, yang terjadi setelah fase tersebut bisa penuh dengan komitmen dan kepercayaan. Hal ini membuat hubungan langgeng dan memuaskan.

Jadi, apa saja yang akan dirasakan pasangan yang sudah menikah setelah melewati fase bulan madu? Simak ulasannya di sini.

1. Kehidupan seks mungkin menjadi kurang menarik

Pexels.com/Pavel Danilyuk

Ini mungkin hal pertama yang akan kamu dan pasangan rasakan. Namun, terapis hubungan dan seks Michelle Herzog, LMFT, CST, meminta untuk tidak perlu khawatir.

“Ini benar-benar umum terjadi saat momen-momen awal gairah mulai menurun. Daripada panik, jadikan ini sebagai kesempatan untuk membuat kehidupan seks lebih menarik. Jelajahi permainan seks yang lebih sensual atau erotis, lebih intim dengan komunikasi seksual, atau pilih bentuk keintiman yang lebih penuh kasih sayang,” jelasnya.

2. Mulai memperhatikan kekurangan masing-masing

Pexels.com/Boris Pavlikovsky

Setelah menghabiskan lebih banyak waktu bersama, Erica bilang kamu dan pasangan jadi lebih menyadari momen-momen terburuk masing-masing daripada kebaikannya. Saat akhir fase bulan madu berakhir, kamu mulai memperhatikan pola hidup pasangan, termasuk baik dan buruknya.

Menurut Erica, inilah saat seharusnya kalian membangun hubungan emosional yang lebih dalam. Jika kamu merasa terganggu dengan beberapa (atau bahkan banyak) kebiasaan pasangan, ia memintamu untuk bertanya pada diri sendiri adalah mengapa hal itu sangat mengganggu.

Setelah itu, kamu baru bisa mengetahui apakah sebenarnya itu benar-benar tentang perilaku pasangan atau hanya cara kamu yang salah menafsirkannya. Jangan ragu bicara dengan pasangan agar tidak muncul kesalahpahaman.

3. Perdebatan mungkin mulai lebih banyak terjadi

freepik.com/Drazen Zigic

“Pasangan cenderung berperilaku terbaik di awal hubungan. Namun, setelah fase awal bulan madu berakhir, salah satu mungkin merasa lebih terdorong untuk berbicara tentang sesuatu, yang dapat menyebabkan pertengkaran,” ujar Michelle.

Meskipun awalnya mungkin terasa tidak nyaman, tetapi sebaiknya ini bisa dianggap sebagai kesempatan untuk mengasah gaya komunikasi dengan pasangan. Jadi, kalian akan memiliki “pertengkaran” yang efektif, menghasilkan solusi, dan tidak menyakiti salah satu pihak.

4. Kamu dan suami mungkin mulai jarang bertemu

Pexels.com/RODNAE Productions

Di awal pernikahan, kamu dan suami lengket seperti perangko. Namun, begitu fase bulan madu berakhir, perangko mulai kurang menempel. Tak perlu panik karena ini sama sekali bukan hal yang buruk.

Saat baru menikah, mungkin sahabat dan anggota keluarga sulit untuk menemuimu. Nah, inilah saat kamu kembali merekatkan hubungan dengan mereka. Meskipun “perpisahan” dengan suami ini mungkin terdengar menakutkan, Michelle menyebut ini justru sangat penting untuk keberhasilan hubungan.

“Ini berarti masing-masing memiliki kehidupan sendiri di luar hubungan. Hal itu bisa sangat membantu kamu dan pasangan untuk tumbuh sebagai individu,” jelasnya.

5. Saat bersama pasangan, tak lagi merasa harus selalu sempurna

Pexels.com/Ron Lach

Jatuh cinta itu menegangkan. Di awal hubungan, meskipun kamu berusaha untuk menjadi diri sendiri, tetapi secara tidak sadar kamu akan berusaha perilaku terbaik atau mengikuti "aturan" tertentu untuk mengesankan pasangan. 

Itu hal yang sangat normal, tetapi bukan sesuatu yang sebaiknya terus dilakukan dalam pernikahan.

“Semakin banyak waktu yang kita habiskan dengan pasangan, semakin banyak sistem saraf kita mengenal satu sama lain dan mengetahui apakah pengaturan bersama akan bekerja dengan baik atau tidak,” kata Annalise.

Jika semuanya berjalan dengan baik, akhir fase bulan madu justru akan membuat kamu dan pasangan merasa lebih santai terhadap satu sama lain serta lebih nyaman menjadi diri sendiri yang sesungguhnya. 

6. Merasa aman dengan pasangan dan hubungan yang dijalani

hkrd.com

"Sementara fase bulan madu terasa menyenangkan dan berbunga-bunga, apa yang terjadi selanjutnya dapat menawarkan dirimu kesempatan untuk benar-benar merasa aman dengan pasangan," kata Erica. 

Ini tandanya kamu sudah menemukan seseorang yang klik sehingga merasa aman dalam menjadi hubungan. Salah satu alasan perasaan klik tersebut adalah karena kamu merasa kebutuhan diri sendiri terpenuhi dari hubungan tersebut.

Jadi, kamu tak perlu lagi meminta pasangan untuk membuktikan cintanya dengan makan malam romantis. Menonton film di rumah sambil order makanan sudah terasa cukup, bahkan lebih nyaman untukmu.

Itu dia beberapa hal yang akan dirasakan pasangan setelah melewati fase bulan madu. Ada perubahan, tapi nggak selalu buruk, kok. Dinikmati saja, karena itu artinya kamu akan masuk ke fase pernikahan yang lebih tinggi.

IDN Media Channels

Latest from Married