Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Jarang Disadari, Inilah 7 Dosa Orangtua Terhadap Anak

Orangtua juga tak luput dari kesalahan.

Windari Subangkit

Sejak kecil, kita diajarkan untuk tidak bersikap buruk kepada orangtua. Jangan sampai kita menjadi anak durhaka yang kerap menyakiti hati orangtua karena rida Allah berasal dari rida orangtua. Akan tetapi, menjadi orangtua juga bukan berarti serba benar. Sering kali anak dianggap memiliki banyak kesalahan dan dosa pada orangtuanya, padahal ini juga bisa terjadi sebaliknya.

Setiap orangtua tentu punya kewajiban yang harus dipenuhi kepada anaknya. Jika tidak, maka orangtua sudah bersalah karena telah tidak memenuhi tanggung jawabnya. Supaya nggak salah langkah, ketahui dulu, yuk, beberapa dosa orangtua terhadap anak.

1. Menelantarkan anak

Freepik.com

Memiliki anak bukan sekadar mengandung, melahirkan, dan menyusui saja. Banyak keperluan anak yang harus dipenuhi orangtuanya, terutama saat mereka masih kecil dan belum bisa menolong diri sendiri. Salah satu dosa orangtua terhadap anak ialah menelantarkan anak. Dalam sebuah hadis, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasalam bersabda,

"Seseorang dikatakan telah cukup berbuat dosa apabila menelantarkan orang-orang yang menjadi tanggungannya." (HR. Abu Daud dan Nasa'i)

Apa saja perbuatan yang dikatakan sebagai penelantaran anak? Misalnya tidak memenuhi kebutuhan dasar anak, seperti memberi makan, pakaian, tempat tinggal, serta mengabaikan pendidikan anak.

2. Tidak mendidik anak dengan baik

Freepik.com

Setiap orangtua wajib mendidik anak-anaknya dengan baik. Bukan hanya pendidikan formal saja, tapi juga pendidikan agama dan pengajaran akhlak-akhlak yang baik sesuai tuntunan agama Islam. Orangtua yang tidak peduli dengan pendidikan anak, bahkan mengabaikan nilai-nilai agama artinya ia sudah melakukan kesalahan fatal. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Al-Hakim, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Tiada suatu pemberian yang lebih utama dari orangtua kepada anaknya selain pendidikan yang baik.” (HR. Al Hakim)

3. Pilih kasih pada anak

Freepik.com

Setiap orangtua harus bisa bersikap adil dalam mengasihi anak-anaknya. Mereka tidak boleh membedakan perhatian dan kasih sayang antara satu sama lain. Penting sekali orangtua bersikap adil pada anak-anaknya. Jika tidak, hal ini akan menimbulkan permusuhan pada anak-anak hingga berdampak pada sikap tidak menghormati orangtua.

Bahkan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasalam sampai berwasiat dan mengulangnya hingga tiga kali saat berkata soal wajibnya orangtua bersikap adil kepada anak-anaknya.

“Adillah kepada anakmu, adillah kepada anakmu, adillah kepada anakmu!” (HR. Abu Dawud, Nasa’i, dan Ibnu Hibban)

4. Membandingkan anak dengan orang lain

Freepik.com

Ini adalah dosa yang sering dilakukan orangtua terhadap anak, yaitu membandingkan anak dengan orang lain dengan harapan agar anaknya menjadi lebih baik. Namun bukannya membaik, hal ini justru dapat merusak harga diri, mengurangi motivasi, dan meningkatkan kecemasan pada anak.

Kebiasaan membanding-bandingkan itu juga akan menimbulkan perasaan rendah diri pada anak karena ia merasa tidak pernah bisa memuaskan orangtua. Padahal sejatinya, setiap anak lahir dengan keunikannya masing-masing. Maka dari itu, membandingkan anak dengan orang lain atau saudara kandungnya bukanlah hal yang tepat.

5. Berkata kasar pada anak

Freepik.com

Bagi orangtua, jangan pernah mengucapkan kata kasar apalagi sampai menghina dan merendahkan anak. Hal tersebut sudah termasuk dosa orangtua yang sangat merusak mental anak. Tak jarang dijumpai orangtua yang kerap menghina anak di depan teman-temannya. Hal ini bukan saja membuat anak menjadi berkecil hati, tapi juga mengeraskan hatinya yang akhirnya bisa menimbulkan sikap durhaka anak di masa mendatang.

6. Terlalu mengekang kebebasan anak

Pexels.com/Monstera

Banyak yang salah beranggapan bahwa orangtua harus mengatur segalanya untuk anak. Alhasil, mereka pun menjadi orangtua yang otoriter dan terlalu mengekang anak. Contohnya, mengekang kebebasan anak untuk bermain atau berteman dengan orang yang dia sukai. Wajar jika orangtua tak ingin anaknya terjerumus ke pergaulan yang salah. Namun, bukan berarti dengan mengurungnya di rumah dan tidak boleh bermain dengan teman-temannya.

Berdasarkan sebuah penelitian oleh dokter Mai Stafford dari University College London, terlihat orangtua yang mengekang anak dapat memengaruhi kesehatan mental anaknya. Dalam penelitian tersebut, diketahui orangtua yang mengutamakan kehangatan dan respons positif menghasilkan anak yang lebih bahagia dan sehat mentalnya. Sementara orangtua yang mengekang dan otoriter menghasilkan anak yang tidak bahagia dan tidak puas pada hidupnya.

7. Menuntut anak menjadi dewasa sebelum waktunya

Freepik.com

Dosa orangtua terhadap anak yang sering tak disadari ialah memberikan tanggung jawab yang terlalu besar untuk anak seusianya. Hal seperti ini bisa memengaruhi perkembangan emosionalnya. Menurut seorang psikoterapis berlisensi di Miami, Whitney Goodman, LMFT, anak yang dewasa sebelum waktunya cenderung memiliki luka emosional yang dalam dan tersimpan hingga dewasa.

Jika ingin anak bersikap dewasa, maka bimbing dia dengan perlahan. Ajari anak untuk memikul tanggung jawab dari hal terkecil, seperti membereskan mainan setelah digunakan. Anak akan lebih bertanggung jawab sejak dini jika orangtua terbiasa mengajarkannya.

Itulah 7 dosa orangtua terhadap anak yang kadang jarang disadari. Semoga kelak kita bisa menjadi orangtua yang baik, ya!

IDN Media Channels

Latest from Single