Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

5 Filosofi Kehidupan yang Bisa Dijalani agar Tetap Bahagia

Menyangkut makna dan tujuan hidup

Raden Putri

Setiap orang pasti ingin menjalani hidup yang bahagia. Namun nyatanya, untuk mendapat kebahagiaan tersebut ada proses dan usaha yang harus dilakukan. Bahkan, beberapa menerapkan filosofi kehidupan tertentu agar menjadi pengingat untuk terus hidup bahagia.

Filosofi kehidupan adalah setiap sikap atau pandangan seseorang yang berkaitan dengan pemaknaan tentang kehidupan atau bagaimana hidup seharusnya dijalani. Filosofi ini diperlukan oleh setiap orang karena pada titik tertentu, beberapa akan mempertanyakan apa sebenarnya tujuan dia hidup.

Oleh karena itu, di samping berkaitan dengan makna dalam hidup, filosofi kehidupan juga sangat erat hubungannya dengan tujuan hidup. Jadi, tidak heran jika seseorang bingung dengan filosofi kehidupan yang dijalani, dia pasti akan bingung juga dengan tujuan hidupnya. Berikut ini beberapa filosofi kehidupan yang bisa dijalani agar tetap bahagia. Apa saja? Simak ulasannya berikut ini, yuk!

1. "Just the Right Amount" atau "Dalam jumlah yang tepat"

Pexels.com/Roberto Nickson

Filosofi kehidupan yang pertama adalah just the right amount yang berarti dalam jumlah yang tepat. Filosofi ini banyak dipakai dan diterapkan oleh masyarakat Finlandia, sebagai negara paling bahagia di dunia selama beberapa waktu terakhir.

Filosofi ini berkaitan dengan cara menemukan kebahagiaan yang masuk akal untuk setiap orang. Seorang Profesor psikologi bernama K. Savolainen mengatakan jika filosofi ini merupakan konsep di mana saat kebutuhan dasar seseorang terpenuhi, maka tidak ada dorongan atau keinginan untuk berusaha lebih. Hal membuat kepuasan dan kebahagiaan setiap orang bisa lebih mudah dicapai. Jadi, selama kebutuhan dasar terpenuhi, maka tidak ada alasan untuk tidak bahagia.

2. "Friluftsliv" atau "Kehidupan udara bebas"

Pexels.com/Andre Furtado

Masyarakat Norwegia juga memiliki filosofi kehidupannya sendiri. Filosofi tersebut adalah Friluftsliv yang maknanya sama dengan istilah kehidupan udara bebas. Maksud dari filosofi tersebut adalah merujuk pada kebiasaan masyarakat Norwegia yang hidupnya dekat dengan alam.

Masyarakat di negara dengan julukan the land of the midnight sun ini terkenal suka menghabiskan waktu di luar ruangan sesering mungkin. Hal ini karena mereka percaya jika dekat dengan alam dapat meningkatkan kebahagiaan, kesehatan, dan kesejahteraan dalam hidup. Kamu juga bisa mencontoh hal ini, lho, Bela.

3. "Ikigai" atau "Nilai kehidupan"

Pexels.com/Blue Bird

Ikigai dapat menjadi salah satu motivasi agar hidup menjadi lebih bermakna. Filosofi ini berasal dari Jepang dengan arti nilai kehidupan. Istilah ini juga dapat diartikan sebagai alasan untuk hidup, menjalani hidup mulai dari bangun pagi.

Alasan seseorang untuk tetap bangun di pagi hari tidak harus selalu tentang hal-hal besar. Terkadang, hal-hal kecil dan sederhana bisa membantu kita untuk menemukan makna kebahagiaan. Misalnya, ingin bangun pagi untuk bisa melihat matahari terbit, sarapan bersama keluarga, atau makan sesuatu yang disukai. Tanpa sadar, hal sederhana ini dapat membuat kita bersemangat dan bahagia dalam menjalaninya.

Masyarakat Jepang percaya dengan menumbuhkan Ikigai dalam diri, mereka akan semakin mudah menemukan makna dalam kehidupannya. Dengan begitu, hal ini akan meningkatkan harapan hidup seseorang.

4. "Wabi-sabi" atau "Mencari keindahan dalam ketidaksempurnaan"

Pexels.com/David Bartus

Selain Ikigai, masyarakat Jepang juga memiliki filosofi hidup wabi-sabi. Istilah ini merupakan sebuah pandangan dunia yang berpusat pada penerimaan terhadap kefanaan dan ketidaksempurnaan. Konsep ini ternyata berasal dari cara hidup Jepang kuno yang masih dilakukan oleh beberapa orang hingga saat ini.

Melalui istilah ini, orang-orang akan mencari keindahan dalam ketidaksempurnaan. Wabi-sabi juga mengajarkan untuk dapat menerima siklus kehidupan dengan lebih lapang dada dan alami. Selain itu, konsep ini juga membuat seseorang lebih bisa menerima kehidupan apa adanya dan menghargai setiap tahapan yang ada di dunia ini.

5. "Smultronställe" atau "Ladang stroberi liar"

Pexels.com/Noelle Otto

Filosofi kehidupan yang selanjutnya adalah smultronställe atau yang berarti ladang stroberi liar. Konsep kehidupan yang berkembang di lingkungan masyarakat Swiss ini merujuk pada kebiasaan mereka yang suka pergi ke tempat di mana tidak ada seorang pun yang bisa mengganggunya. 

Istilah tersebut mengajarkan bahwa setiap orang bisa melepas stres atau lelah dengan mengunjungi tempat yang membuatnya bahagia dan dapat merasa lebih baik. Konsep ini tidak selalu tentang luar ruangan atau alam. Tetapi, hal ini juga dapat dilakukan di dalam rumah atau tempat manapun yang bisa memberikan kenyamanan pada diri sendiri. Cara ini dipercaya bisa memberikan perasaan tenang, memulihkan keseimbangan hidup, hingga akhirnya seseorang merasa siap kembali untuk memulai aktivitasnya.

Nah, itu dia 5 filosofi kehidupan yang bisa dijalani agar tetap bahagia. Kamu akan pilih yang mana, Bela?

IDN Media Channels

Latest from Single