Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Ini Cara Menemukan Waktu yang Tepat untuk Membicarakan Pernikahan

Nggak perlu terburu-buru, Bela!

Tyas Hanina

Setelah terpapar unggahan teman-teman terdekat hingga selebriti tentang kemajuan hubungan mereka di media sosial, mungkin kamu akan menyimpan tanya. Kapan giliranmu dan pasanganmu?

Atau, alih-alih merasa sirik ketika mengamati hubungan orang lain. Kamu justru merasa kebingungan dan nggak mengerti kenapa beberapa orang bisa memutuskan untuk melangsungkan pernikahan secara cepat. Hubungan pacaran yang masih seumur jagung nggak menyurutkan niat mereka untuk segera melingkarkan cincin di jari manis bersama pasangan.

freepik.com/rawpixel

Fast-track relationships bukan sesuatu yang baru. Kadang-kadang yang mengagetkan dari hal ini adalah bagaimana anak-anak muda yang identik dengan bersenang-senang, saat ini justru seakan berlomba-lomba untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius. Jenjang pacaran nggak lagi dilalui dengan cara yang klise: naksir, berkenalan, pacaran, putus, dan berteman. Kini, hubungan pacaran terkesan lebih eksklusif dan bersiap untuk melangkah ke tingkat selanjutnya.

freepik.com/@freepik

Helen Fisher, seorang antropolog biologi mengatakan bahwa beberapa kelompok lajang ingin mengeksplorasi pilihan kencan mereka dan memastikan telah memilih orang yang tepat. Tipe ini disebut dengan slow-love movement. “Mereka mencari tahu semua hal tentang pasangan mereka sebelum memutuskan untuk berkomitmen,” ujarnya.

Hal ini bisa menjadi pertanda bagus karena sebuah riset dari Universitas Emory menunjukkan fakta bahwa pasangan yang telah berkencan seengggaknya selama tiga tahun dan belum merencanakan pernikahan punya kesempatan yang lebih kecil untuk berpisah, dibandingkan dengan mereka yang berkomitmen serius selama kurun waktu setahun.

pinterest.com/Anna Kovecses

Salah satu hal yang memengaruhi dua gaya berpacaran ini menurut Carol Bruess selaku profesor di University of St. Thomas in Minnesota adalah pengalaman berkencan di masa lalu dan kepribadian masing-masing pasangan juga berperan.

Bermain permainan cinta dengan slow-love moment ini sebenarnya nggak masalah, begitu pula dengan fast-track relationship. Ketika itu tiba pada persoalan asmara pribadimu, kamu dan pasanganmu memiliki pilihan untuk menentukan arah yang terasa benar untuk kalian berdua.

Kalau hubunganmu termasuk cepat, mungkin kamu sudah merasa pasanganmu telah memenuhi kriteria. Tapi, perhatikan ini. Semakin lama hubunganmu berjalan, ketika kamu terburu-buru melangkah dan mengabaikan konflik yang pasti terjadi, kamu kehilangan momen untuk mengetahui wajah asli satu sama lain.

Jika kamu memutuskan untuk berjalan pelan-pelan saja. Kamu mungkin punya banyak pertimbangan di kepala yang nggak semua orang dapat pahami. Ini bisa menjadi pertanda bagus karena kamu mengizinkan momen-momen kecil itu untuk membangun hubungan kalian menjadi lebih kuat. Satu hal yang harus kamu yakini adalah jangan terlalu khawatir untuk terus mencari seseorang yang lebih baik.

Yang harus kamu sadari adalah semua orang punya momennya tersendiri. Seperti lirik lagu Kunto Aji yang berjudul Topik Semalam, “Jika kau mau bersabar dan mencoba mengerti. Kupastikan engkau bahagia.”

Sabar ya, Bela!

IDN Media Channels

Latest from Dating