Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Mengenal Sindrom Peter Pan, Saat Pria Tidak Dewasa Secara Emosional

Harus diatasi agar hubungan tetap harmonis

Felia Putri Dewinta

Bagaimana jadinya, ya, jika menjalin hubungan dengan laki-laki kekanak-kanakan alias tidak dewasa secara emosional? Tentu hal ini akan menjadi tantangan, terutama untuk menjaga keharmonisan hubungan yang dijalani.

Ternyata, ada sebuah kondisi psikologis saat laki-laki tidak dewasa secara emosional, yakni sindrom Peter Pan. Kondisi ini bukanlah diagnosis resmi masalah mental, melainkan sebuah pola perilaku, ideologi, dan sifat yang belum siap untuk menjadi dewasa.

Nama Peter Pan sendiri diambil dari tokoh cerita dari buku Peter Pan karya J.M. Barrie, yang bercerita tentang sosok anak laki-laki yang hidup di negeri antah berantah dan menolak untuk menjadi dewasa.

Laki-laki dengan sindrom Peter Pan cenderung menghindari tanggung jawab serta mengalami kesulitan hidup mandiri. Dalam urusan asmara, mereka tidak mampu berkomitmen. Bahkan membiarkan pasangannya merencanakan kegiatan hingga membuat keputusan besar sendirian.

Tindakan-tindakan yang dilakukan pria dengan sindrom Peter Pan sering kali menganggu keharmonisan hubungan. Seperti misalnya mengabaikan tugas rumah tangga, membelanjakan uang dengan tidak bijaksana, bahkan tidak memiliki emosi dalam hubungan yang dijalaninya.

Yuk, simak artikel ini untuk mengenal sindrom Peter Pan serta bagaimana cara terbaik menghadapinya jika pasanganmu memiliki sindrom ini.

1. Pengertian sindrom Peter Pan, orang dewasa yang kekanak-kanakan.

Katerina Holmes/Pexels

Secara sederhana, sindrom Peter Pan merupakan kondisi saat orang dewasa tidak menunjukkan kematangan secara psikologis, sosial, dan seksual. Mereka tidak bersikap sesuai dengan usianya, melainkan sangat kekanak-kanakan, sama seperti tokoh Peter Pan dalam cerita fiksi.

Kondisi ini sebenarnya dapat dialami siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan, namun cenderung lebih banyak dialami laki-laki dewasa. Beberapa pakar psikologi berpendapat hal tersebut disebabkan karena laki-laki dewasa memiliki tanggung jawab lebih besar, seperti menjadi kepala rumah tangga atau mencari nafkah.

Dalam kenyataannya, laki-laki dewasa haruslah mampu hidup mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. Namun, laki-laki dengan sindrom Peter Pan memiliki sifat sebaliknya. Mereka tidak bijaksana dan bertanggung jawab dalam berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari.

2. Penyebab sindrom Peter Pan, berkaitan dengan psikologis seseorang

unsplash.com/Clay Banks

Sindrom Peter Pan tidak termasuk sebagai diagnosis resmi gangguan mental, meski sebenarnya sindrom ini berkaitan dengan konsisi psikologis seseorang. Selain itu, ada beragam hal yang memicu munculnya sindrom Peter Pan, antara lain:

  • Cara pandang yang salah terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar;
  • Pola asuh orang tua yang dianggap terlalu protektif;
  • Pengalaman buruk yang pernah dialami di masa kecil;
  • Faktor ekonomi yang membatasi diri untuk berkembang;
  • Merasa tidak siap untuk memikul tanggung jawab yang besar saat dewasa;
  • Sering merasa cemas, takut, tidak mampu, dan tidak percaya diri.

Ketika seseorang mengalami peristiwa-peristiwa di atas, mereka berupaya melindungi diri dengan bersikap seperti anak kecil hingga mengidap sindrom Peter Pan.

Tekanan mental yang berat tersebut memicu rasa ingin kabur dari tanggung jawab. Lebih lanjut, kondisi demikian juga mampu membuat seseorang ingin kembali ke masa kanak-kanak, di mana mereka belum memiliki beban dan tanggung jawab yang berat.

3. Ciri-ciri dan gejala sindrom Peter Pan

unsplash.com/Milan Popovic

Nyatanya, tidak semua orang kekanak-kanakan pasti mengidap sindrom Peter Pan. Untuk itu, kamu perlu mengenali ciri-ciri dan gejala dari sindrom Peter Pan, agar mampu menemukan solusi terbaik untuk mengatasinya.

Berikut beberapa ciri-ciri dan gejala yang sering ditunjukkan pengidap sindrom Peter Pan:

  • Cenderung berperilaku seperti anak kecil, remaja, atau orang yang lebih muda dari usianya. Tak jarang, mereka lebih memilih berteman dengan orang yang lebih muda.
  • Selalu bergantung dan merepotkan orang lain, berharap selalu dilindungi dan dituruti semua permintaannya. Sebab merasa takut jika melakukan segala sesuatu sendiri.
  • Tidak bisa mempertahankan hubungan dengan stabil. Dalam percintaan, sering kali mengalami kesulitan bersikap romantis dan membuat pasangan tidak nyaman.
  • Kurang bertanggung jawab dalam pekerjaan hingga urusan mengelola keuangan. Sering kali mengutamakan kepentingan pribadi, seperti kepuasan dan kebaikan diri sendiri.
  • Tidak mau mengakui kesalahan bahkan melimpahkannya pada orang lain, hingga menjadi sulit untuk introspeksi diri.

4. Cara menghadapi laki-laki yang mengidap sindrom Peter Pan

ROMAN ODINTSOV/Pexels

Jika kamu sedang menjalin hubungan dengan laki-laki pengidap sindrom Peter Pan, kamu tentu merasa tidak nyaman dan mulai lelah dengan perilakunya.

Sebelum menyerah pada hubungan kalian, kamu bisa terapkan beberapa cara menghadapi pria yang mengidap sindrom Peter Pan sebagai berikut:

  • Jangan selalu membantunya, hal ini dilakukan agar ia terbiasa dan mampu menumbuhkan sikap dewasa. Selain itu, katakan padanya bahwa sesekali kamu juga butuh bantuan dari dirinya.
  • Kenalkan konsep hidup dewasa, untuk melakukannya bisa dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, memberi saran agar bekerja dari pekerjaan mudah terlebih dahulu, baru berpindah ke pekerjaan yang lebih menantang.
  • Singkirkan hal-hal yang mengganggu fokus, meski tak ada salahnya untuk bersantai dan bermain game, kamu harus pastikan dia tidak terlena sampai mengabaikan tanggung jawab sebenarnya.
  • Bersikap bijaksana dan realistis, cobalah tanyakan pada dirimu sendiri, apa alasan kamu memilih dirinya untuk menjadi pasangan hidup? Kemudian, jujur kepada diri sendiri, apakah ingin terus melanjutkan hubungan atau justru mengakhirinya.
  • Mencari bantuan dari ahlinya, tak ada salahnya mempertimbangkan terapi pasangan dari ahli, untuk menemukan solusi terbaik bagi keharmonisan hubungan.

Itulah dia beberapa fakta seputar sindrom Peter Pan yang sering dialami laki-laki dewasa. Bagaimana Bela, apakah pasanganmu mengalaminya? Cobalah untuk membantunya, ya!

IDN Media Channels

Latest from Dating