Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Tinggi Badan Hingga Jam Kerja, Ini 8 Hal yang Memicu Serangan Jantung

Hati-hati nomor 5!

Izza Namira

Serangan jantung merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia. Bahkan menurut statistik dari World Health Organization, jumlah orang di seluruh dunia yang meninggal karenanya bisa mencapai 15,3 juta per tahunnya. 

Seseorang bisa terkena serangan jantung karena berbagai hal. Misalnya peristiwa yang mengejutkan, memiliki riwayat penyakit jantung, atau kadar kolesterol yang tinggi. 

Selain itu, ternyata ada faktor mengejutkan lain yang bisa memicu dan meningkatkan risiko serangan jantung pada kita. Saking anehnya, hal-hal ini pasti belum pernah terlintas di pikiranmu bahwa mereka bisa memicu penyebab kematian tersebut. Apa sajakah hal yang memicu serangan jantung itu? Simak berikut ini!

1. Tubuh yang pendek

Orang dengan tubuh pendek ternyata lebih berisiko terkena penyakit jantung. Studi yang dipublikasikan oleh New England Journal of Medicine tahun 2015 menunjukkan bahwa cara tubuh orang pendek mengatur kadar kolesterol dan trigliserida ternyata lebih buruk daripada orang tinggi. 

2. Sering minum antibiotik

Sudah banyak penelitian yang mengatakan bahwa antibiotik tak baik untuk kesehatan kita. Salah satunya adalah Journal of the American College of Cardiology tahun 2019.

Studi tersebut menunjukkan bahwa orang yang sering mengonsumsi antibiotik memiliki risiko penyakit jantung 2,4 kali lebih besar. Selain itu, orang dengan riwayat penyakit jantung juga sebaiknya tidak meminum obat tersebut agar risiko serangan jantung tidak semakin tinggi.

pinterest.com

3. Jam kerja yang terlalu lama

Gaya hidup no-life yang menunjukkan bahwa seseorang selalu bekerja memang banyak diikuti oleh anak-anak muda saat ini. Banyak yang menganggap bahwa itu adalah hal yang keren dan mengesankan bahwa mereka adalah workaholic.

Padahal kehidupan kerja seperti itu sama sekali tidak sehat. Menurut studi dari The Lancet pada tahun 2015 mengatakan bahwa semakin lama jam kerja kita, semakin tinggi pula risiko terkena serangan jantung. Ini karena mereka tidak mendapatkan waktu istirahat yang cukup dan didukung pula dengan gaya hidup yang tidak sehat.

4. Suka marah

Apakah kamu memiliki amarah yang sulit untuk dikendalikan? Ternyata kebiasaan tersebut gak baik untuk kesehatan jantung. Menurut studi dari Acute Cardiovascular Care tahun 2015, perasaan marah meningkatkan risiko serangan jantung dalam dua jam pertama sebesar 4,7 kali lipat. 

Angka tersebut tergolong besar, lho! Maka dari itu, sebisa mungkin kontrol amarahmu. Duduk sebentar, minum air, hela napas panjang. Jangan sampai emosi membuatmu rentan kena serangan jantung.

yahoo.com

5. Masa kecil yang traumatis

Kenangan masa kecil yang buruk ternyata bisa memberikan kita gangguan kesehatan di masa depan. Dilansir dari WebMD, anak yang memiliki pengalaman di-bully, disiksa, atau menyaksikan kejadian yang traumatis lebih rentan terhadap penyakit kronis. Contohnya obesitas, tekanan darah tinggi, dan diabetes tipe 2. Kondisi-kondisi itu akan meningkatkan risiko serangan jantung.

6. Gaya hidup mager

Kaum-kaum mager dan rebahan sepertinya harus segera bangkit dari kasur. Pasalnya, kebiasaan tersebut bisa berbahaya untuk jantung kita. Ketika terlalu banyak rebahan, tekanan darah kita akan semakin meningkat dan memicu risiko serangan jantung. 

Itulah kenapa kita dianjurkan untuk berolahraga secara teratur. Cukup habiskan 30 menit sehari untuk berjalan kaki, berlari, bersepeda, atau olahraga ringan lainnya. 

7. Hidup di perkotaan

Kehidupan kota selalu identik dengan kemacetan, kebisingan, hingga kualitas udara yang tidak baik. Itulah kenapa, menurut studi yang diadakan di Jerman, tinggal di perkotaan akan meningkatkan risiko serangan jantung hingga sebesar dua kali lipat. 

Suara bising di kota yang mencapai 50 desibel juga bisa meningkatkan tekanan darah kita. Sedangkan setiap kenaikan sepuluh desibel dari suara normal, risiko serangan jantung, penyakit jantung, dan stroke akan semakin meningkat.

makeupandbeauty.com

8. Pesimisme

Apakah kamu termasuk orang yang sering berpikiran negatif? Jika iya, sebaiknya segera ubah mindset tersebut. Pasalnya, pesimisme bisa meningkatkan risiko serangan jantung.

Bagaimana bisa? Menurut laman British Heart Foundation, pesimisme sering kali diasosiasikan dengan gejala depresi. Kondisi tersebut erat kaitannya dengan risiko serangan jantung.

Apakah kamu memiliki salah satu atau beberapa hal yang disebutkan di atas? Jangan panik dulu, gak semua kasus berakhir dengan serangan jantung kok. Maka dari itu, yuk biasakan hidup sehat mulai dari sekarang.

Perbanyak konsumsi sayur dan buah, kurangi konsumsi makanan berlemak jahat, dan hindari semua penyebab sakit jantung. Dengan begitu, risiko pun bisa dikurangi. Tetap semangat!

Disclaimer: Artikel ini sudah diterbitkan di laman IDN Times dengan judul "8 Hal Aneh yang Memicu Serangan Jantung, Salah Satunya Tinggi Badan?"

IDN Media Channels

Latest from Health