Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Waspada! Ini 10 Tanda Kamu Berada dalam Abusive Friendship

Semoga temanmu bukan salah satunya ya!

Fikriah Nurjannah

Saat menjalin persahabatan dengan seseorang, tentunya kamu berharap berada dalam hubungan yang baik dan sehat. Persahabatan yang dijalani juga tentunya diharapkan menjadi sebuah ikatan yang dapat memberikan energi positif dan membawa dirimu pada kebaikan. Selain itu, saling mendukung dengan apa yang dimiliki dan pencapaian yang diraih oleh masing-masing.

Namun, bagaimana jadinya jika kamu berada dalam persahabatan yang abusive? Apa saja tanda-tandanya? Simak deretan penjelasannya berikut ini.

1. Temanmu posesif dan berusaha mengontrol cara kamu menghabiskan waktu

pexels.com/mart-production

Salah satu tanda kamu berada dalam abusive friendship adalah temanmu bersikap posesif, bahkan berusaha mengontrol dirimu untuk menghabiskan waktu dengannya. Sikap ini yang dapat dikatakan abusive secara emosional. Teman kamu akan marah saat kamu harus menutup telepon darinya karena sedang sibuk ataupun segera pulang ketika kalian sedang hangout bersama.

Temanmu juga tidak menyukai dan tidak menerima jawaban 'tidak' dari dirimu. Ia juga tidak akan membiarkan kegelisahanmu sebagai alasan untuk tidak bertemu dengannya. Bahkan pada suatu titik, teman kamu bisa jadi akan mencaci-maki kamu karena menghabiskan waktu sendirian.

Hal ini tentu bukanlah sebuah persahabatan yang didasarkan karena kedekatan batin, tetapi karena kedekatan yang bergantung dengan jarak antara kamu dan sekitarmu. Kecemburuan, perasaan bersalah, dan upaya untuk mengendalikan waktu kamu bisa menjadi tanda-tanda perilaku yang abusive. Temanmu seharusnya tidak menuntut waktu yang kamu miliki untuk dihabiskan sesuai dengan apa kemauannya.

2. Sering berbohong

parents-together.org

Tanda lain yang harus kamu hindari jika kamu menemukannya pada temanmu adalah kebiasaannya yang sering berbohong. Jika kamu sering mendapatinya berbohong mengenai suatu hal padamu, ini tentu merupakan sebuah masalah yang serius. Sebab, tentunya kejujuran merupakan landasan dasar yang bisa melihat apakah temanmu pribadi yang baik atau bukan.

Selain itu, dalam pertemanan, kepercayaan menjadi hal yang utama untuk sebuah hubungan yang sehat. Teman dekat maupun sahabat baik tentunya tidak akan dengan sengaja berbohong kepadamu.

3. Temanmu tidak menghormati minat, goals, dan impian hidupmu

ecr.co.za

Hal ini mungkin terdengar cukup mendasar, tapi sebagian orang tidak menyadarinya pada awal hubungan pertemanan mereka. Dalam setiap hubungan, pasti kamu dan temanmu akan menemui beragam perbedaan. Namun, salah satu yang menjadi masalah adalah temanmu tidak bisa menghargai perbedaan yang ada dalam dirimu.

Teman kamu sering menggambarkan goalspassion, karier, dan nilai-nilai sosial dalam hidupmu sebagai sebuah hal yang 'bodoh' dan membuang-buang waktu. Ia juga akan mengatakan padamu bahwa tidak ada yang peduli dengan hal tersebut. Ia juga dengan mudahnya merendahkan dan meremehkan pencapaian yang kamu dapatkan.

Hal-hal tersebut merupakan indikator perilaku abusive dalam persahabatan. Kamu akan cenderung menghindar untuk mengatakan hal-hal penting yang terjadi dalam hidupmu. Ini kamu lakukan karena adanya perasaan takut diejek dan malu, sehingga kamu akan memilih untuk diam.

Seorang sahabat seharusnya tidak memaksa kamu menjalani kehidupan yang tidak sejalan denganmu dan menghormati setiap perbedaan maupun pencapaian yang kamu dapatkan. 

4. Tidak menghargai batasanmu dan waktu yang diberikan

lifehopeandtruth.com

Entah seberapa dekat kamu dengan temanmu, tentunya setiap orang memiliki batasannya masing-masing. Namun, dalam abusive friendship, salah satu tanda yang ada yakni teman kamu tidak dapat menghargai batasan dan waktumu.

Ia justru menghiraukan batasanmu dan membuat dirimu merasa terganggu dengan hal tersebut. Ia juga tidak mengharagai waktu yang telah kamu berikan dan korbankan untuk bermain bersamanya.

5. Temanmu melabeli kemarahannya sebagai bentuk cinta dalam pertemanan

verywellfamily.com

Kamu mungkin pernah berada dalam satu situasi di mana kamu merasa bahwa temanmu sedikit berubah. Sikap abusive mulai muncul pada temanmu seperti saat ketika ia marah akan meninggikan suaranya dan mulai bersikap kasar. Lalu, yang paling parah adalah Ia bisa jadi akan meneriakimu dan merusak barang-barangmu. 

Temanmu mungkin juga akan berperilaku manipulatif dengan mengatakan bahwa konflik yang sering terjadi antara kamu dengannya merupakan tanda bahwa hubungan persahabatan kalian lebih dekat daripada hanya 'sekadar' teman, dan menyebut kalian sebagai keluarga. Hal ini yang menyebabkan alasan seseorang terjebak dalam dinamika persahabatan yang toxic. Selain itu, ini karena kemarahan, ketidakstabilan emosi, dan kekerasan sering kali diikuti dengan iming-iming kemurahan hati, cinta, dan kasih sayang.

Tanpa disadari, ini semua merupakan gejala dari pelaku abusive. Hal ini juga merupakan siklus membingungkan yang memanipulasi kamu untuk berpikir bahwa kebencian adalah bagian dari cinta. Tidak peduli betapa hebatnya temanmu, jika ia meneriakimu atau merusak sesuatu yang kamu miliki, maka tidak ada alasan untuk mempertahankan persahabatan tersebut.

6. Sering menyalahkanmu atau membuatmu merasa buruk dengan kritiknya

nepwave.com

Tanda lainnya dari persahabatan yang abusive adalah saat kamu mencoba untuk melakukan konfrontasi atas kesalahan yang dilakukan temanmu, ia justru akan menjadi defensif, bahkan mungkin menyalahkan dirimu. Ia memutarbalikkan keadaan seolah dirinyalah yang benar dan kamu yang salah.

Kemungkinan ia juga melakukan playing victim kepadamu untuk menghindari pengakuan kesalahan yang dilakukannya. Ini tentunya menjadi pertanyaan besar mengapa ia tidak mengakui kesalahannya tersebut.

Temanmu juga akan secara tiba-tiba mendiamkanmu dan tidak mau berkomunikasi denganmu. Tak hanya itu, ia juga sering kali membuatmu merasa buruk atau merendahkan dirimu melalui kritikan yang diberikannya padamu. Hal ini merupakan caranya untuk mendapatkan kontrol atas hubungan persahabatan denganmu.

7. Temanmu tidak dapat diprediksi dan kamu menghindari berbagai hal yang berpotensi menjadi konflik

thelist.com

Hal lain yang menjadi tanda bahwa kamu sedang berada dalam abusive friendship adalah saat kamu berusaha untuk menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan konflik dengan temanmu. Terdapat perbedaan antara menjadi menyenangkan secara alami dengan menjadi menyenangkan untuk memenangkan hati temanmu karena takut pada hal tidak terduga atau konflik yang bisa terjadi, serta mood-nya yang mudah berubah. 

Kamu mungkin akan merasa gugup untuk mengecek pesan dari temanmu karena kamu selalu takut bahwa akan ada konflik lain yang terjadi. Jika reaksi temanmu tidak pernah konsisten, kamu harus bisa memprediksi hal-hal yang tidak dapat diprediksi. Lalu, kamu akan mencari cara untuk menenangkan temanmu dan bahkan mencoba menenangkannya sebelum dia marah. Ketidakpastian, ketidakkonsistenan, dan perubahan suasana hati merupakan tanda yang terdapat pada teman dengan sikap abusive untuk mengendalikan orang dan mendapatkan apa yang diinginkannya.

8. Temanmu tidak menyukai adanya perubahan dalam hidupmu karena dianggapnya sebagai ancaman

freepik.com

Salah satu tanda terparah dari abusive friendship adalah saat temanmu takut bahwa kamu mengalami kemajuan dari hidupmu dan ia akan menganggap hal itu sebagai sebuah ancaman untuknya. Hubungan persahabatan yang sehat tentunya harus dibangun di atas kegembiraan oleh pencapaian yang diraih satu sama lain. Selain itu, adanya dukungan terhadap impian yang dimiliki oleh masing-masing teman dan menyambut dengan baik hal tersebut.

Saat kamu memutuskan untuk berubah menjadi lebih baik, mengubah karier, serta mendapatkan pencapaian perubahan kehidupan yang lebih baik, temanmu akan mengkritisimu, bahkan mungkin menghina dirimu secara blak-blakan. Hanya teman yang toxic dan abusive yang akan memaksamu untuk tetap menjadi sama dan tidak menyukai perubahan bagus yang datang dalam hidupmu.

9. Dia memaksa kamu memberikan apa pun yang diinginkannya

freepik.com

Bukan hanya bersikap manipulatif, saat kamu berada dalam pertemanan yang abusive, maka ia akan dengan sengaja meminta atau memaksamu memberikan apa pun yang diinginakannya. Misalnya, meminta traktir secara paksa, atau meminjam uang kepadamu tetapi melakukan gaslighting yang membuatmu berpikir bahwa uang yang kamu berikan adalah hadiah, bukan pinjaman.

Ini merupakan tanda yang sangat buruk dalam busive friendship. Jika kamu berada dalam situasi ini maka segera keluarlah dari lingkaran hubungan pertemanan yang tidak sehat.

10. Kamu bahkan tidak yakin bahwa temanmu menyukaimu

pexels.com/karolina-grabowska

Tanda terakhir yang mungkin terkadang tidak dapat kamu rasakan atau kamu abaikan adalah kamu bahkan mungkin tidak yakin apakah temanmu menyukaimu atau tidak. Jika seseorang memiliki masalah dengan cara kamu berperilaku atau memiliki masalah dengan siapa kamu berteman, apa tujuan kamu, dan ingin menjadi siapa kamu, maka itu berarti seseorang tersebut tidak nyaman dengan siapa dirimu.

Saat ketidakcocokan itu berubah menjadi rasa bersalah, kontrol, manipulasi, atau bahkan kekerasan, itu adalah persahabatan yang abusive. Sangat sulit untuk berada dalam persahabatan yang mana kamu tidak menjadi dirimu sendiri. Kamu akan merasa sakit saat diejek ataupun kamu merasa tidaklah cukup menjadi dirimu sendiri di mata temanmu. Dia mencoba mengendalikan dirimu tanpa kamu menyadari hal tersebut. Meski temanmu mengaku bahwa ia menyayangimu, kamu mungkin ragu apakah ia benar-benar menyukaimu sebagai temannnya atau tidak.

Saat kamu sudah terlanjur dalam pertemanan yang abusive, kamu harus segera melepaskan hubungan tersebut. Kamu layak untuk mendapatkan persahabatan yang sehat di mana kamu tidak perlu takut untuk menjadi dirimu sendiri. Meski mungkin terasa sulit, kamu tentu akan bisa mendapatkannya suatu hari nanti.

IDN Media Channels

Latest from Single