Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Dapat Merusak Pernikahan Kamu, 6 Ekspektasi Ini Nggak Realistis Banget

Pernah berpikir seperti ini?

Zahra Ramadhani

Memiliki ekspektasi tertentu dalam sebuah hubungan merupakan hal yang wajar, kok. Apalagi, dalam sebuah pernikahan yang bersifat jangka panjang! Meski begitu, kamu tetap perlu menyadari bahwa akan ada beberapa harapan yang mungkin tak menjadi kenyataan.

So, yang perlu kamu lakukan untuk membuat ekspektasi ini adalah dengan mengomunikasikannya, Bela. Pasangan kamu perlu tahu tentang harapan-harapan yang kamu punya untuknya, pun sebaliknya. Setelah itu, pikirkan bersama solusi tepat untuk menghadapi dan mengompromikannya, deh. Semoga berhasil, ya!

1. Seks setiap hari

https://www.pexels.com/@emma-bauso-1183828

Tentu saja, ketika kamu memiliki ekspektasi ini, masalah besar akan terjadi. Berhubungan seks setiap malam bersama pasangan kamu mungkin terjadi di awal hubungan. Tapi, jangan terkejut, ya, jika suatu intensitasnya berkurang, karena lelah atau mood yang buruk. Kamu hanya perlu saling mengerti, Bela.

2. Kamu berpikir si dia akan mengungkapkan cintanya dengan cara yang sama sepertimu

https://www.pexels.com/@flora-westbrook-820907

Setiap orang punya ekspektasi tentang seperti apa cinta yang seharusnya. Mengharapkan si dia dapat selalu memberi kata-kata manis dan hadiah bunga setiap akhir pekan, padahal kamu tahu ia adalah orang yang tak terlalu peka, akan membuatmu kesal sendiri, lho.

Untuk itu, beranikan diri dan komunikasikan hal tersebut bersama pasangan, ya. Percayalah, si dia tak akan pernah tahu apa yang kamu inginkan apabila kamu tak pernah memintanya.

3. Kamu memprioritaskan teman dan keluarga di atas pasanganmu sendiri

https://www.pexels.com/@jonathanborba

Memprioritaskan teman dan keluarga di atas pasangan ketika telah menikah jelas merupakan sesuatu yang salah. Sebagai seorang istri atau suami, kamu harus dapat menempatkan diri dengan baik. Apalagi, sampai melibatkan orang lain dalam pengambilan keputusan untuk urusan rumah tangga. Percayalah, itu tak akan baik bagi kelangsungan hubungan pernikahan kamu, Bela.

4. Kamu menganggap pasangan kamu akan mengurus segala tugas yang bersifat maskulin

https://www.pexels.com/@gustavo-fring

Apakah tugas suami selalu membayar tagihan dan memperbaiki atap yang bocor? Apakah tugas istri selalu mencuci piring, pakaian, dan menyapu? Jawabannya, jelas tidak!

Hanya karena kamu tumbuh besar dan terbiasa melihat proporsi pembagian tugas dalam rumah tangga yang diterapkan oleh orangtuamu, bukan berarti pernikahanmu akan berjalan pula seperti demikian.

Bersikaplah fleksibel dan cari cara yang adil untuk membagi tanggung jawab yang perlu dikelola di rumah, ya. Ekspektasi yang berakar dari budaya semacam ini nggak akan pernah berhasil, deh.

5. Kamu berharap pemikiranmu tentang waktu luang akan cocok dengan pemikirannya

https://www.pexels.com/@vlada-karpovich

Menghabiskan akhir pekan dengan makan malam santai bersama teman-teman, menurutmu mungkin sangatlah mengasyikkan. Tetapi, ketika suami kamu berpikir bahwa seharusnya akhir pekan adalah waktu bersama keluarga, gesekan tentu akan lebih mudah terjadi, bukan?

Sekali lagi, hal-hal semacam ini sangat perlu untuk kamu komunikasikan bersama si dia. Kamu harus menjelaskan apa yang kamu butuhkan untuk diri sendiri, dan begitu pula sebaliknya. Memastikan bahwa satu sama lain memiliki waktu yang cukup untuk diri sendiri akan sangat baik untuk keberlangsungan pernikahan kamu.

6. Kamu nggak ingin berkompromi

https://www.pexels.com/@jasminecarter

Pertanyakan kembali, deh, ekspektasi kamu akan sebuah pernikahan. Apakah semua hal tersebut cukup realistis untuk diterapkan dalam kehidupan nyata? Diskusikan pula bersama pasangan tentang harapan-harapan yang kamu dan si dia miliki, ya. Dengan begitu, kamu dan si dia dapat saling memahami dan menyesuaikan diri agar ekspektasi bersama dapat terpenuhi.

Nah, itulah keenam ekspektasi kurang realistis yang dapat menghancurkan kehidupan pernikahan kamu bersama pasangan. Mungkin, harapan dan ekspektasi dalam diri tak akan pernah hilang. Tetapi, kamu dapat mengkomunikasikan dan mengkompromikannya bersama pasangan, kok. Dengan begitu, kamu dan si dia dapat saling mengerti.

IDN Media Channels

Latest from Married