Berdasarkan data Riskesdas 2018, diperkirakan ada lebih dari 63 juta orang Indonesia yang menderita hipertensi tekanan darah tinggi dan lebih dari 427 ribu orang meninggal dunia akibat penyakit tersebut.
Dari angka prevalensi hipertensi sebanyak 34,1 persen, sebanyak 32,3 persennya tidak rutin minum obat meski sudah terdiagnosis, dan 13,3 persen tidak minum obat. Sebagian besar alasannya karena penderita hipertensi ini merasa sehat.
Padahal, meski tidak menunjukkan gejala, hipertensi dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan jantung jika tidak ditangani. Apabila terus-terusan tidak terkontrol, hipertensi bisa mengakibatkan serangan jantung dan stroke.
Jadi, tekanan darah tinggi tidak boleh disepelekan. Untuk mencegahnya, kamu bisa mulai mengurangi atau membatasi makanan dan minuman yang dapat memicu kondisi tersebut. Ini daftarnya!
1. Daging olahan
Jenis daging olahan seperti bacon atau ham yang biasanya digunakan pada makanan cepat saji sangat tidak direkomendasikan bagi kamu yang ingin terhindar dari hipertensi.
Melansir Health Central, menurut Kathy McManus, R.D., direktur departemen nutrisi di Brigham and Women’s Hospital di Boston, Amerika Serikat, bahkan jenis daging olahan yang diklaim "rendah garam" pun kandungan garamnya masih tergolong tinggi.
Sebanyak enam irisan tipis daging asap (ham, bacon, dan sebagainya) dapat mengandung setengah asupan natrium harian yang direkomendasikan.
2. Acar
Melansir Healthline, makanan yang diawetkan membutuhkan garam dalam jumlah banyak untuk mencegah proses pembusukan sehingga bisa lebih tahan lama. Acar adalah salah satu di antaranya.
Semakin lama sayuran berada di dalam kemasan, maka semakin banyak garam yang terserap dari cairan pengawet. Diperkirakan, satu acar mentimun berukuran kecil mengandung 447 miligram natrium.
Jadi, sebaiknya kurangi mengonsumsi jenis sayuran yang diawetkan atau acar. Pilih sayuran yang memang masih segar, sehingga kandungan nutrisinya terjamin.