Ada kalanya dalam keseharian kita mengalami perubahan suasana hati. Perasaan yang awalnya bahagia tiba-tiba berubah menjadi sedih begitu saja. Perubahan suasana hati yang cepat dan intens tersebut adalah yang dinamakan dengan mood swing.
Mood swing bisa terjadi karena berbagai alasan pemicu, entah itu karena pola makan, jadwal tidur, stres, dan sebagainya. Jika dibiarkan, hal ini bisa mengganggu produktivitasmu.
Maka dari itu, jika suasana hatimu terasa sulit untuk dikendalikan, pahami dulu apa yang terjadi kemudian lakukan tindakan pencegahan. Selengkapnya, simak ulasan di bawah ini ya, Bela!
1. Pengertian mood swing
Melansir MedicalNewsToday, mood swing merupakan perubahan keadaan emosi yang tiba-tiba atau intens. Saat mengalami mood swing, seseorang dengan cepat beralih dari perasaan optimis dan bahagia menjadi sedih, tersinggung, atau marah.
Selama mood swing tersebut tidak mengganggu kehidupanmu dan kehidupan orang-orang di sekitarmu, maka mungkin hal itu adalah sesuatu yang normal. Namun, mood swing juga bisa menjadi salah satu gejala mental ilness sehingga perlu ditangani oleh profesional.
2. Penyebab mood swing
Sebelum menyimpulkan lebih jauh mengenai mood swing yang kamu alami, sebaiknya kamu mengetahui apa saja penyebabnya terlebih dahulu. Sebab, faktor lifestyle bisa berperan dalam timbulnya mood swing. Beberapa penyebab tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Stres dan kecemasan
Perubahan dan kejutan baik yang menyenangkan mau tidak bisa mengubah suasana hatimu. Bahkan ketika kamu sedang sangat sensitif, bukan tidak mungkin kamu menunjukkan reaksi yang lebih kuat daripada orang lain.
2. Perubahan hormon
Kemungkinan perubahan suasana hati lainnya berasal dari kadar hormon, terutama estrogen. Fluktuasi hormon tersebut merupakan hal yang normal, tetapi berdampak pada suasana hati. Biasanya, pada perempuan, hal ini tampak pada siklus menstruasi.
3. Tidur
Mood juga sangat dipengaruhi oleh lama dan kualitas tidur seseorang. Jika seseorang kurang tidur, maka mood swing pun tidak bisa dihindarkan. Sebab, ritme sirkadian tubuh yang memengaruhi saat tidur juga mendorong suasana hati.
4. Asupan makanan
Seseorang yang mengonsumsi makanan yang tidak bernutrisi bisa mengalami mood swing. Sebab, hal tersebut merupakan respons dari fluktuasi kadar gula darah dan kekurangan gizi termasuk saat diet.
5. Penyakit dan cedera
Meskipun mood swing lebih berkaitan dengan kondisi emosi dan mental, tetapi hal ini juga bisa dikaitkan dengan penyakit kronis dan cedera akut. Seperti contohnya cedera yang memengaruhi otak yaitu gegar otak, stroke, demensia, diabetes, dan gangguan tiroid.
6. Tahapan perkembangan
Anak kecil terkadang tampak murung dan bahkan bisa tiba-tiba mengamuk saat sedang belajar mengatur emosinya. Seiring bertambahnya usia sampai pra remaja, fluktuasi emosi tersebut didorong oleh perubahan hormonal. Biasanya, mood swing memuncak pada masa remaja dan menjadi stabil saat dewasa.