Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Jangan Katakan atau Lakukan Ini Saat Bercinta dengan Pasangan 

Demi menjaga perasaan pasangan dan juga perasaanmu, ya

Elga Windasari

Saling jujur dalam urusan seks kepada pasangan memang sangat dianjurkan. Namun, bukan berarti kamu atau suami bisa mengatakan atau melakukan hal tertentu saat bercinta dengan pasangan.

Menurut pengalamannya selama bertahun-tahun, terapis Casey Tanner, LCPC, CST, menyebut ada beberapa hal yang seharusnya tidak dikatakan atau dilakukan saat sedang melakukan hubungan seksual. Ini beberapa di antaranya.

1. “Kamu selalu melakukan A” atau “Kamu tidak pernah melakukan B”

freepik.com/karlyukav

Ahli hubungan mengungkapkan, kata "selalu" dan "tidak pernah" seharusnya tidak pernah disebutkan saat berargumen dengan pasangan. Nah, saat bercinta seharusnya juga begitu. Kedua kata tersebut lebih dianggap “menyerang karakter seseorang” daripada “kritik membangun”.

Casey menyebutkan, kata-kata tersebut seringnya akan memicu sikap defensif pasangan. Lagi pula, kamu tidak memberitahu pasangan apa yang sebenarnya diinginkan dengan mengeluarkan kata-kata tersebut. Jadi, Casey menyarankan untuk memberikan feedback kepada pasangan di tempat tidur.

“Jika kamu ingin mengajukan keluhan, pastikan juga muncul dengan ide-ide. Jangan hanya berkata 'Kamu selalu melakukan ini' atau 'Kamu tidak pernah melakukan ini' karena tidak benar-benar memberi tahu pasangan apa yang kamu cari. Lebih membantu jika kamu memiliki permintaan yang lebih spesifik,” ujarnya.

2. Menggunakan nama panggilan untuk salah satu anggota tubuh pasangan

www.pixabay.com/

Bagian tubuh seseorang adalah komponen identitasnya, sama seperti dirinya sendiri. Sama seperti orang yang mungkin tidak suka memiliki nama panggilan tertentu, begitu juga dengan anggota tubuhnya. Apalagi jika pasangan tidak menyukai nama panggilan yang kamu berikan.

“Nama panggilan untuk bagian tubuh benar-benar disukai beberapa orang, tetapi yang lain akan sangat membenci atau menganggapnya menjijikkan. Jadi, selalu bertanya sebelum memperkenalkan istilah untuk tubuh seseorang yang belum pernah kamu gunakan sebelumnya. Lebih baik melakukannya saat tidak sedang bercinta, daripada di tengah-tengah melakukannya,” jelas Casey.

3. Pasangan bereaksi defensif saat kamu minta menggunakan vibrator atau pelumas

Pexels.com/Anna Shvets

“Karena cara kita bersosialisasi seputar seks, banyak orang percaya bahwa jika kamu cukup 'menarik' atau cukup baik dalam berhubungan seks, maka pasangan tak perlu pelumas atau vibrator untuk orgasme. Namun, itu sama sekali tidak benar," jelas sang terapis.

Menurutnya, cara tubuh melumasi tidak selalu sebanding dengan seberapa aktif atau terangsang seseorang. Jadi, sebenarnya tidak ada alasan untuk bereaksi defensif jika pasangan meminta pelumas atau vibrator saat berhubungan seks. Ini tidak berarti ada yang salah dengan performa saat berhubungan seks.

Jika pasangan menolak saat kamu meminta menggunakan vibrator atau pelumas, itu berarti hubungan seks bisa berisiko terasa kurang nyaman, memuaskan, sulit mendapatkan orgasme, bahkan berpotensi menyakitkan.

Bila perlu, ajak pasangan bicara mengenai hal tersebut. Namun, jangan di tengah-tengah sesi bercinta, ya. Buka pembicaraan mengenai hal tersebut dan utarakan mengapa kamu memerlukan bantuan vibrator atau pelumas. Jelaskan juga kalau hal itu sama sekali tidak berpengaruh terhadap performa seks pasangan.

4. Minta pasangan tidak pakai kondom saat akan melakukan penetrasi

Pexels.com/Oleksandr Pidvalnyi

Pembicaraan mengenai alat kontrasepsi adalah pembicaraan yang sangat penting. Jadi, tidak bisa dilakukan di tengah-tengah sesi bercinta. Apakah itu pemakaian kondom, minum pil KB, atau alat kontrasepsi lainnya, pembicaraan harus dilakukan dengan pikiran tenang dan terbuka.

"Jika pembicaraan itu dilakukan di tengah seks, akhirnya bisa membuat pilihan yang terasa tepat saat berhubungan seks, tetapi tidak terasa tepat setelahnya. Pasangan juga mungkin merasa tertekan untuk membuat keputusan yang tidak nyaman bagi dirinya sendiri,” kata Casey.

5. Meninggalkan bekas di tubuh pasangan, tanpa persetujuan

freepik.com/yanalya

Seks bukan berarti kamu atau pasangan bisa melakukan apa saja terhadap satu sama lain tanpa persetujuan. Termasuk untuk urusan meninggalkan bekas, baik itu bekas cupang atau bekas yang lainnya.

"Tanpa bertanya, kamu tidak bisa tahu pengalaman pasangan tentang tanda, cupang, atau rasa sakit apa pun saat berhubungan seks. Kamu juga jadi tidak tahu apa rencana pasangan esok hari atau bahkan setelah bercinta selesai," ucap Kasey.

Saran sang terapis, kamu bisa mengatakan sesuatu seperti, “Boleh nggak aku ninggalin bekas di leher kamu?” atau semacamnya. Jadi, pasangan tahu dan bisa mengatakan pendapatnya kepadamu.

6. Ucapkan kata-kata atau ekspresikan rasa jijik

Oleg Ivanov/Unsplash

"Membuat ekspresi jijik apa pun terhadap apa yang menurut pasangan menyenangkan saat berhubungan seks hanya akan meningkatkan rasa malu yang mungkin sudah dia rasakan," kata Casey.

Jika pasangan melakukan sesuatu yang membuat kamu kesal, ia menyarankan untuk mengomunikasikannya dengan bilang, "Aku kayaknya nggak suka kalau kamu kayak gitu.” Ini jauh lebih baik daripada membuat kata-kata atau ekspresi menjijikkan yang bisa melukai perasaan pasangan.

Itulah beberapa hal yang sebaiknya tidak dikatakan atau dilakukan saat bercinta dengan pasangan. Jangan sampai hal ini menjadi masalah dalam hubungan, yang bisa merusak pernikahan kamu dan suami ya, Bela.

IDN Media Channels

Latest from Sex