Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Wajib Tahu, Ini Macam-Macam Najis dalam Islam dan Contohnya

Simak juga cara membersihkannya di sini

Niken Ari Prayitno

Bagi umat Islam, kebersihan merupakan sebagian dari Iman. Itu artinya, wajib hukumnya bagi setiap muslim untuk menjaga kebersihan diri dan tempat tinggal, dari segala kotoran ataupun najis. Sebab, salah satu syarat sah dan diterimanya salat adalah dalam kondisi bersih atau bebas dari najis.

Ada empat jenis najis dalam Islam yang wajib kamu ketahui? Masing-masing najis ini memiliki cara membersihkan yang berbeda pula.

Apa saja macam-macam najis dalam Islam dan contohnya? Berikut penjelasannya, lengkap dengan cara membersihkan masing-masing najis.

Pengertian najis

Unsplash.com/Simon Moog

Najis adalah kotoran yang menghalangi ibadah kita kepada Allah SWT. Dalam bahasa Arab najis disebut juga al-qadzarah atau yang berarti kotoran.

Najis membuat salat kita tidak sah dan tidak diterima. Untuk itu, kita wajib membersihkan diri dari najis sebelum menunaikan salat agar salat kita diterima Allah SWT.

Macam-macam najis

Unsplash.com/Brook Anderson

Dalam Islam, najis terbagi menjadi empat macam. Najis ini seringkali ditemui di kehidupan sehari-hari. Memang, manusia pada hakikatnya tak lepas dari empat macam najis ini. Untuk itu, kita dianjurkan agar selalu rajin membersihkan diri supaya terlepas dari najis.

Berikut ini macam-macam najis menurut tingkatannya lengkap dengan contohnya.

1. Najis mukhaffafah atau najis ringan

Unsplash.com/Ignacio Campo

Najis mukhaffafah merupakan najis yang paling ringan tingkatannya. Contoh dari najis ini adalah air kencing bayi laki-laki yang belum berusia 2 tahun, atau air (madzi) yang keluar dari kemaluan laki-laki akibat terangsang. Jenis najis ini dikatakan paling ringan, karena paling mudah membersihkannya.

Cara membersihkan najis mukhaffafah

Unsplash.com/Nicolas Comte

Untuk membersihkan najis mukhaffafah cukup mudah, yakni hanya dengan memercikkan air ke tempat yang terkena najis. Dengan memercikkan air saja, maka sudah dapat dikatakan suci atau bersih.

Namun, jika memercikkan air tidaklah cukup, kita bisa membersihkannya dengan membasuhnya menggunakan air, mandi, dan berwudhu. Atau jika terkena pakaian, kita bisa mengganti pakaian yang terkena najis dengan pakaian bersih.

2. Najis mutawassithah atau najis sedang

Unsplash.com/Monika Kozub

Selanjutnya, jenis najis yang perlu kita ketahui adalah najis mutawassithah atau najis sedang. Contoh dari najis ini adalah darah haid, kotoran manusia (feses), air mani yang cair, minuman keras, kotoran dari hewan yang haram dimakan, dan bangkai (kecuali bangkai manusia dan ikan).

Najis mutawassithah ini terbagi menjadi dua macam, yakni najis ‘ainiyah dan najis hukmiyah. Najis ‘ainiyah adalah najis yang terlihat rupa, rasa dan baunya. Sedangkan, najis hukmiyah adalah najis yang bekasnya tidak tampak, seperti air kencing dan minuman keras.

Cara membersihkan najis mutawassithah

Unsplash.com/Kristine Wook

Untuk membersihkan najis mutawassithah, kita harus menggunakan air mengalir sampai hilang rupa, rasa dan baunya. Jika air saja tidaklah cukup, kita bisa menggunakan sikat, tanah, batu, atau sabun sampai najis tersebut benar-benar hilang dari tubuh atau pakaian.

3. Najis mughollazoh atau najis berat

Unsplash.com/James Barker

Najis mughollazoh adalah najis yang paling berat tingkatannya. Contoh dari najis ini adalah menyentuh babi atau terkena air liur anjing. Jika menyentuh atau terkena najis mughollazoh, cara membersihkannya tidak sesederhana dua najis lainnya. Cara membersihkan najis mughollazoh akan dijelaskan di poin selanjutnya.

Cara membersihkan najis mughollazoh

Unsplash.com/Robin Kumar

Karena tingkatan najis ini paling berat, maka paling rumit pula membersihkannya. Jika tubuh atau pakaian kita terkena najis mughollazoh, cara membersihkannya adalah dengan mencucinya sebanyak tujuh kali. Satu kali di antara tujuh kali mencuci tersebut, kita harus menggunakan tanah agar najisnya benar-benar hilang.

4. Najis ma’fu atau najis yang dimaafkan

Unsplash.com/Elia Pellegrini

Selain tiga najis yang sudah disebutkan di atas, ada pula najis ma’fu atau najis yang dimaafkan. Contoh dari najis ini adalah tak sengaja menyentuh bangkai binatang yang tidak mengeluarkan darah mengalir, keluar darah atau nanah dari kulit dengan jumlah yang sedikit, atau terkena debu.

Cara membersihkan najis ma’fu

Unsplash.com/Imani

Apabila terkena najis ma’fu, kita tidak perlu mencucinya. Namun, jika merasa ragu-ragu, kita bisa membasuhnya dengan air atau berwudhu.

Itulah tadi macam-macam najis dan cara membersihkannya yang patut kita ketahui. Semoga artikel ini dapat meningkatkan iman kita dan membuat kita semakin menjaga kebersihan.

IDN Media Channels

Latest from Inspiration