Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

7 Keutamaan Surat Al-Mulk & Bacaannya Bagi Umat Muslim

Sungguh besar pahala dan kebaikannya

Aisyah Banowati

Surat Al-Mulk merupakan surat ke-67 dalam Alquran yang memiliki 30 ayat. Al-Mulk termasuk ke dalam golongan surat Makkiyah, yang diturunkan setelah surat At-Tur. Surat Al-Mulk diambil dari ayat pertama “Al Mulk” yang artinya kerajaan atau kekuasaan. Dalam surat ini, menjelaskan tentang Allah SWT yang menguasai langit dan bumi serta rahasia di dalamnya. Surat Al-Mulk disebut juga “At Tabaarak” yang artinya maha suci.

Surat Al-Mulk adalah surat yang akan membela orang yang membacanya kelak di hari kiamat dan memohon kepada Allah SWT untuk menyelamatkan para penghafalnya dari siksa api neraka. Inilah keutamaan membaca surat Al-Mulk lengkap latin, arab, dan artinya bagi umat muslim, yang telah Popbela rangkum dari berbagai sumber.

1. Mendapatkan syafaat dan diampuni dosanya

www.islampos.com

Keutamaan membaca surat Al-Mulk yang pertama akan datangnya pertolongan dari Allah SWT. Kelak di hari kiamat, Allah SWT akan memberikan syafaat yang berarti pertolongan kepada hambanya melalui Rasulullah SAW. Selain itu, surat Al-Mulk akan memberikan syafaat bagi hamba yang suka membaca dan mengamalkan isinya, sehingga diampuni dosanya oleh Allah SWT. 

Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Bahwasanya suatu surat di dalam Alquran mempunyai 30 ayat, yang memberikan syafaat kepada pembacanya sehingga diampuni oleh Allah dosa orang itu, yaitu: Tabarakallazi bi yadihil mulk, Maha Suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan.” (HR Abu Dawud)

2. Menyelamatkan diri dari siksa kubur

jabarpublisher.co.id

Sebelum manusia ditempatkan antara surga dan neraka, manusia akan menjalani siksa kubur terlebih dahulu, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya selama di dunia. Siksa kubur bisa begitu pedih, untuk orang-orang yang belum mempersiapkan amalannya. Salah satu amalan agar terhindar dari siksa kubur adalah, dengan senantiasa membaca dan mengamalkan surat Al-Mulk. 

Dari Abdullah bin Mas’ud mengatakan: “Barangsiapa membaca surat Tabarokalladi bi yadihil mulk setiap malam, maka Allah azza wajalla menghindarkannya dari azab kubur, dan dahulu kami (para sahabat) di saat Rasulullah SAW (masih hidup) menamainya 'al-Mani’ah' (penghindar/penghalang). Sungguh surat tersebut ada dalam Kitabullah, barangsiapa membacanya dalam suatu malam, maka ia telah banyak berbuat kebaikan.” (HR. Nasa’i)

3. Menaikkan derajat dan menghapus kejelekan

Illustrasi/umroh.com

Keutamaan membaca surat Al-Mulk bagi umat muslim lainnya, akan ditinggikan derajat orang yang membacanya serta dihapuskan kejelekannya. Allah SWT telah menetapkan 30 kebaikan, 30 ampunan dan ditinggikan 30 derajat bagi para pembaca surat Al-Mulk. Dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

“Bahwasanya aku tidak menjumpai di dalam kitab Allah suatu surat yang terdiri 30 ayat. Barangsiapa membacanya ketika akan tidur, maka dengan pembacaan itu Allah menetapkan 30 kebaikan baginya, dihapuskan 30 kejelekannya, ditingkatkan baginya 30 derajat, dan Allah mengutus seorang malaikat dari para malaikat untuk mengembangkan sayapnya untuknya dan menjaganya dari segala kejahatan hingga ia bangun. Surah ini dapat menolak siksa kubur dan mahsyar, yaitu Tabarakallazi bi yahdihil mulk.” (HR. Ad Dailami)

4. Mendapat pertolongan pada hari kiamat

www.bmtfastabiq.co.id

Tidak ada satupun makhluk di dunia ini yang tahu kapan hari kiamat akan datang. Sebagai seorang muslim, hendaklah kita menyiapkan amalan sebaik-baiknya agar saat hari kiamat tiba, tidak ada lagi penyesalan. Surat Al-Mulk akan memberikan syafaat atau pertolongan saat hari kiamat kepada para pembaca dan penghafalnya. 

Sebagaimana hadis dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW pernah bersabda yang artinya, "Bahwasannya satu surat dari kitab Allah yang isinya 30 ayat, dapat memberikan syafaat pada seseorang pada hari kiamat, mengeluarkannya dari neraka dan memasukkannya ke surga yaitu surat 'Tabarak"'.  (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

5. Disayang oleh Rasulullah SAW

www.madaninews.id

Keutamaan membaca surat Al-Mulk bagi umat muslim, salah satunya disayang oleh RasulullaH SAW. Beliau sangat menyayangi hambanya, yang gemar berselawat serta membaca dan mengamalkan surat Al-Mulk. Selain disayang oleh Rasulullah SWT,  surat Al-Mulk mampu membawa ketenangan hati bagi para pembaca dan penghafalnya. Rasulullah SAW bersabda, "Saya gemari supaya surat ini (Tabarakal lazi bi yadihil mulk ) terdapat di setiap hati orang mukmin." (HR. Al Hakim)

6. Diberikan pahala berkali lipat

99.co

Dengan rajin membaca surat Al-Mulk, Allah SWT akan melipatgandakan pahalanya sampai 10 kali bagi siapapun yang Dia kehendaki. Tidak hanya membaca Al-Mulk, saat kita membaca Alquran, Allah SWT akan memberikan 1 huruf 10 ganjaran kebaikan. 

Dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah bersabda, "Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitab Allah (Alquran), maka baginya satu hasanah (kebaikan) dan satu hasanah itu sama dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf." (HR at-Tirmidzi)

7. Menjauhkan diri dari maksiat

tafsiralquran.id

Dalam surat Al-Mulk, dijelaskan bahwa orang yang taat kepada Allah SWT, adalah orang yang meyakini keberadaanya dan menjalankan amalannya meski tidak ada yang melihat. Dengan rajin membaca surat Al-Mulk, akan membuat kamu menjauhkan diri dari maksiat, karena selalu mengingat Allah SWT.

Sebagaimana firman Allah yang telah disebutkan, “Mereka itu takut pada Allah di kesunyian ketika mereka tidak nampak di hadapan manusia lainnya. Mereka pun taat pada Allah dalam keadaan sembunyi-sembunyi. Tentu saja dalam keadaan terang-terangan, mereka pun lebih taat lagi pada Allah.” (QS Al Mulk : 12)

8. Bacaan surat Al-Mulk

1. تَبٰرَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌۙ

Taaarakallazii biyadihil-mulku wa huwa 'alaa kulli syai`in qadiir

Artinya: Mahasuci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.

2.   ۨالَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ

Allazii khalaqal-mauta wal-hayaata liyabluwakum ayyukum ahsanu 'amalaa, wa huwal-'aziizul-gafur

Artinya: Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha perkasa, Maha Pengampun.

3. الَّذِيْ خَلَقَ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ طِبَاقًاۗ مَا تَرٰى فِيْ خَلْقِ الرَّحْمٰنِ مِنْ تَفٰوُتٍۗ فَارْجِعِ الْبَصَرَۙ هَلْ تَرٰى مِنْ فُطُوْرٍ

Allazii khalaqa sab'a samaawaatin tibaaqaa, maa taraa fii khalqir-rahmaani min tafaawut, farji'il-basara hal taraa min futur

Artinya: Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan yang maha pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat?

4. ثُمَّ ارْجِعِ الْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ يَنْقَلِبْ اِلَيْكَ الْبَصَرُ خَاسِئًا وَّهُوَ حَسِيْرٌ

Summarji'il-basara karrataini yangqalib ilaikal-basaru khaasi`aw wa huwa hasiir

Artinya: Kemudian ulangi pandangan(mu) sekali lagi (dan) sekali lagi, niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu tanpa menemukan cacat dan ia (pandanganmu) dalam keadaan letih.

5. وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاۤءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيْحَ وَجَعَلْنٰهَا رُجُوْمًا لِّلشَّيٰطِيْنِ وَاَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيْرِ

Wa laqad zayyannas-samaa`ad-dun-yaa bimasaabiiha wa ja'alnaahaa rujuumal lisy-syayaatiini wa a'tadnaa lahum 'azaabas-sa'iir

Artinya: Dan sungguh, telah kami hiasi langit yang dekat, dengan bintang-bintang dan kami jadikannya (bintang-bintang itu) sebagai alat-alat pelempar setan, dan kami sediakan bagi mereka azab neraka yang menyala-nyala.

6. وَلِلَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ

Wa lillaziina kafaru birabbihim 'azaabu jahannam, wa bi`sal-masiir

Artinya: Dan orang-orang yang ingkar kepada Tuhannya akan mendapat azab jahanam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.

7. اِذَآ اُلْقُوْا فِيْهَا سَمِعُوْا لَهَا شَهِيْقًا وَّهِيَ تَفُوْرُۙ

Izaa ulqu fiihaa sami'u lahaa syahiiqaw wa hiya tafur

Artinya: Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu membara,

8. تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الْغَيْظِۗ كُلَّمَآ اُلْقِيَ فِيْهَا فَوْجٌ سَاَلَهُمْ خَزَنَتُهَآ اَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيْرٌۙ

Takaadu tamayyazu minal-gaiiz, kullamaa ulqiya fiihaa faujun sa`alahum khazanatuhaa a lam ya`tikum naziir

Artinya: hampir meledak karena marah. Setiap kali ada sekumpulan (orang-orang kafir) dilemparkan ke dalamnya, penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka, “Apakah belum pernah ada orang yang datang memberi peringatan kepadamu (di dunia)?”

9. قَالُوْا بَلٰى قَدْ جَاۤءَنَا نَذِيْرٌ ەۙ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ اللّٰهُ مِنْ شَيْءٍۖ اِنْ اَنْتُمْ اِلَّا فِيْ ضَلٰلٍ كَبِيْرٍ

Qaalu balaa qad jaa`anaa naziirun fa kazzabnaa wa qulnaa maa nazzalallaahu min syai`in in antum illaa fi dalaalin kabiir

Artinya: Mereka menjawab, “Benar, sungguh, seorang pemberi peringatan telah datang kepada kami, tetapi kami mendustakan(nya) dan kami katakan, “Allah tidak menurunkan sesuatu apa pun, kamu sebenarnya di dalam kesesatan yang besar.”

10. وَقَالُوْا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ اَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِيْٓ اَصْحٰبِ السَّعِيْرِ

Wa qaalu lau kunnaa nasma'u au na'qilu maa kunnaa fi as-haabis-sa'iir

Artinya: Dan mereka berkata, “Sekiranya (dahulu) kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) tentulah kami tidak termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala.”

11. فَاعْتَرَفُوْا بِذَنْۢبِهِمْۚ فَسُحْقًا لِّاَصْحٰبِ السَّعِيْرِ

Fa'tarafuu bizambihim, fa suhqal li`as-haabis-sa'iir

Artinya: Maka mereka mengakui dosanya. Tetapi jauhlah (dari rahmat Allah) bagi penghuni neraka yang menyala-nyala itu.

12. اِنَّ الَّذِيْنَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّاَجْرٌ كَبِيْرٌ

Innallaziina yakhsyauna rabbahum bil-gaibi lahum magfiratuw wa ajrung kabiir

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya yang tidak terlihat oleh mereka, mereka memperoleh ampunan dan pahala yang besar.

13. وَاَسِرُّوْا قَوْلَكُمْ اَوِ اجْهَرُوْا بِهٖۗ اِنَّهٗ عَلِيْمٌ ۢبِذَاتِ الصُّدُوْرِ

Wa asirru qaulakum awij-harụ bih, innahu 'aliimum bizaatis-sudur

Artinya: Dan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati.

14. اَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَۗ وَهُوَ اللَّطِيْفُ الْخَبِيْرُ

Alaa ya'lamu man khalaq, wa huwal-latiiful-khabiir

Artinya: Apakah (pantas) Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui? Dan Dia Mahahalus, Maha Mengetahui.

15. هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ ذَلُوْلًا فَامْشُوْا فِيْ مَنَاكِبِهَا وَكُلُوْا مِنْ رِّزْقِهٖۗ وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ

huwallazii ja'ala lakumul-arda zalulan famsyu fii manaakibihaa wa kulu mir rizqih, wa ilaihin-nusyur

Artinya: Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.

16. ءَاَمِنْتُمْ مَّنْ فِى السَّمَاۤءِ اَنْ يَّخْسِفَ بِكُمُ الْاَرْضَ فَاِذَا هِيَ تَمُوْرُۙ

A amintum man fis-samaa`i ay yakhsifa bikumul-arda fa izaa hiya tamur

Artinya: Sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan membuat kamu ditelan bumi ketika tiba-tiba ia terguncang?

17. اَمْ اَمِنْتُمْ مَّنْ فِى السَّمَاۤءِ اَنْ يُّرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًاۗ فَسَتَعْلَمُوْنَ كَيْفَ نَذِيْرِ

Am amintum man fis-samaa`i ay yursila 'alaikum haasibaa, fa sata'lamuna kaifa naziir

Artinya: Atau sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan mengirimkan badai yang berbatu kepadamu? Namun kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku.

18. وَلَقَدْ كَذَّبَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَكَيْفَ كَانَ نَكِيْرِ

Wa laqad kazzaballaziina min qablihim fa kaifa kaana nakiir

Artinya: Dan sungguh, orang-orang yang sebelum mereka pun telah mendustakan (Rasul-Nya). Maka betapa hebatnya kemurkaan-Ku!

19. اَوَلَمْ يَرَوْا اِلَى الطَّيْرِ فَوْقَهُمْ صٰۤفّٰتٍ وَّيَقْبِضْنَۘ مَا يُمْسِكُهُنَّ اِلَّا الرَّحْمٰنُۗ اِنَّهٗ بِكُلِّ شَيْءٍۢ بَصِيْرٌ

A wa lam yarau ilat-tairi fauqahum saaffaatiw wa yaqbidn, maa yumsikuhunna illar-rahmaan, innahu bikulli syai`im basiir

Artinya: Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pengasih. Sungguh, Dia Maha Melihat segala sesuatu.

20. اَمَّنْ هٰذَا الَّذِيْ هُوَ جُنْدٌ لَّكُمْ يَنْصُرُكُمْ مِّنْ دُوْنِ الرَّحْمٰنِۗ اِنِ الْكٰفِرُوْنَ اِلَّا فِيْ غُرُوْرٍۚ

Am man haazallazii huwa jundul lakum yansurukum min dunir-rahmaan, inil-kaafiruna illaa fii gurur

Artinya: Atau siapakah yang akan menjadi bala tentara bagimu yang dapat membelamu selain (Allah) yang Maha Pengasih? Orang-orang kafir itu hanyalah dalam (keadaan) tertipu.

21. اَمَّنْ هٰذَا الَّذِيْ يَرْزُقُكُمْ اِنْ اَمْسَكَ رِزْقَهٗ ۚ بَلْ لَّجُّوْا فِيْ عُتُوٍّ وَّنُفُوْرٍ

Am man haazallazii yarzuqukum in amsaka rizqah, bal lajju fī 'utuwwiw wa nufur

Artinya: Atau siapakah yang dapat memberimu rezeki jika Dia menahan rezeki-Nya? Bahkan mereka terus-menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri (dari kebenaran).

22. اَفَمَنْ يَّمْشِيْ مُكِبًّا عَلٰى وَجْهِهٖٓ اَهْدٰىٓ اَمَّنْ يَّمْشِيْ سَوِيًّا عَلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ

A fa may yamsyii mukibban 'alaa waj-hihii ahdaa am may yamsyīiisawiyyan 'alaa siraatim mustaqiim

Artinya: Apakah orang yang merangkak dengan wajah tertelungkup yang lebih terpimpin (dalam kebenaran) ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?

23. قُلْ هُوَ الَّذِيْٓ اَنْشَاَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَۗ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ

Qul huwallazii ansya`akum wa ja'ala lakumus-sam'a wal-absaara wal-af`idah, qaliilam maa tasykurụn

Artinya: Katakanlah, “Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati nurani bagi kamu. (Tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur.”

24. قُلْ هُوَ الَّذِيْ ذَرَاَكُمْ فِى الْاَرْضِ وَاِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ

Qul huwallazii zara`akum fil-ardi wa ilaihi tuhsyarun

Artinya: Katakanlah, “Dialah yang menjadikan kamu berkembang biak di muka bumi, dan hanya kepada-Nya kamu akan dikumpulkan.”

25. وَيَقُوْلُوْنَ مَتٰى هٰذَا الْوَعْدُ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ

Wa yaquluna mataa haazal-wa'du in kuntum saadiqiin

Artinya: Dan mereka berkata, “Kapan (datangnya) ancaman itu jika kamu orang yang benar?”

26. قُلْ اِنَّمَا الْعِلْمُ عِنْدَ اللّٰهِ ۖوَاِنَّمَآ اَنَا۠ نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌ

Qul innamal-'ilmu 'indallaahi wa innamaa ana naziirum mubiin

Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya ilmu (tentang hari Kiamat itu) hanya ada pada Allah. Dan aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan.”

27. فَلَمَّا رَاَوْهُ زُلْفَةً سِيْۤـَٔتْ وُجُوْهُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَقِيْلَ هٰذَا الَّذِيْ كُنْتُمْ بِهٖ تَدَّعُوْنَ

Fa lammaa ra`auhu zulfatan sii`at wujụhullaziina kafaru wa qiila haazallazii kuntum bihii tadda'un

Artinya: Maka ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat) sudah dekat, wajah orang-orang kafir itu menjadi muram. Dan dikatakan (kepada mereka), “Inilah (azab) yang dahulunya kamu minta.”

28. قُلْ اَرَءَيْتُمْ اِنْ اَهْلَكَنِيَ اللّٰهُ وَمَنْ مَّعِيَ اَوْ رَحِمَنَاۙ فَمَنْ يُّجِيْرُ الْكٰفِرِيْنَ مِنْ عَذَابٍ اَلِيْمٍ

Qul ara`aitum in ahlakaniyallaahu wa mam ma'iya au rahimanaa fa may yujiirul-kaafiriina min 'azaabin alim

Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Tahukah kamu jika Allah mematikan aku dan orang-orang yang bersamaku atau memberi rahmat kepada kami, (maka kami akan masuk surga), lalu siapa yang dapat melindungi orang-orang kafir dari azab yang pedih?”

29. قُلْ هُوَ الرَّحْمٰنُ اٰمَنَّا بِهٖ وَعَلَيْهِ تَوَكَّلْنَاۚ فَسَتَعْلَمُوْنَ مَنْ هُوَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ

Qul huwar-rahmaanu aamannaa bihii wa 'alaihi tawakkalnaa, fa sata'lamuna man huwa fi dalaalim mubin

Artinya: Katakanlah, “Dialah yang Maha Pengasih, kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya kami bertawakal. Maka kelak kamu akan tahu siapa yang berada dalam kesesatan yang nyata.”

30. قُلْ اَرَءَيْتُمْ اِنْ اَصْبَحَ مَاۤؤُكُمْ غَوْرًا فَمَنْ يَّأْتِيْكُمْ بِمَاۤءٍ مَّعِيْنٍ

Qul ara`aitum in asbaha maa`ukum gauran fa may ya`tiikum bimaa`im ma'iin

Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapa yang akan memberimu air yang mengalir?”

Itulah keutamaan dan bacaan surat Al-Mulk bagi umat muslim. Tidak ada waktu khusus untuk membaca surat Al-Mulk, akan tetapi dianjurkan untuk dibaca pada malam hari sebelum tidur. Selain mendapat pertolongan pada hari kiamat kelak, hati kita akan terasa damai setiap habis membacanya. Yuk, mulai membaca surat Al-Mulk setiap harinya!

IDN Media Channels

Latest from Inspiration