Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Punya Risiko Tinggi, 5 Perilaku Seksual Ini Wajib Kamu Hindari

Kunci pencegahan dan menurunkan kasus HIV/AIDS!

Hanifah Nd

Dorongan seksual merupakan hal yang lumrah dimiliki manusia. Ada berbagai cara untuk melepaskan dorongan tersebut. Ada yang melakukannya melalui perilaku seksual yang tepat. Namun, tak sedikit pula yang melampiaskannya dengan cara yang salah dan bahkan berisiko tinggi.

Perilaku seksual berisiko merupakan hal yang perlu dihindari karena dapat menimbulkan dampak buruk dalam jangka panjang. Dalam dunia kesehatan, perilaku seksual berisiko yaitu perilaku seksual yang bisa menyebabkan seseorang terjangkit penyakit menular seksual, kehamilan yang tidak diharapkan, dan berbagai kerugian fisik maupun psikis lainnnya. Efek buruk tersebut dapat terjadi ketika seseorang melakukan perilaku seksual berisiko berikut ini. Jadi, sebaiknya kamu patut menghindarinya, ya!

1. Bergonti-ganti pasangan

Freepik.com/Rawpixel.com

Sering bergonta-ganti partner seks atau mempunyai banyak pasangan seksual selama hidup, meningkatkan risiko terjangkit penyakit menular seksual dan HIV/AIDS. Dalam kondisi ini, tidak ada yang tahu apakah orang yang menjadi partner seks menderita penyakit tertentu, terutama jika kita tidak benar-benar mengenali seseorang tersebut.

Hal ini karena berganti-ganti pasangan cenderung lebih sering terjadi pada hubungan yang pendek dan dangkal. Maka dari itu, penting untuk mempunyai satu pasangan setia untuk urusan hubungan seksual ini. Tentunya, kamu nggak mau kan tertular penyakit seksual karena kebiasaan bergonta-ganti pasangan seperti itu?

2. Tidak menggunakan pengaman

Unsplash.com/Reproductive Health Supplies Coalition

Berhubungan seksual dengan satu pasangan saja memang menjadi perilaku seks paling aman. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa banyak orang yang melakukan hubungan seksual di luar pernikahan. Dalam hal ini, dari kacamata kesehatan, penggunaan pengaman seperti kondom mutlak diperlukan.

Menggunakan kondom dapat mencegah kehamilan tidak diinginkan hingga 90 persen dan penularan penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS, syphilis, gonnorhea, klamidia yang ditularkan melalui semen dan cairan organ reproduksi.

Tanpa menggunakan pengaman, kehamilan selalu bisa terjadi, entah hubungan seksual itu dilakukan sekali ataupun berkali-kali. Demikian juga dengan penyakit menular seksual. Apabila pasangan mempunyai penyakit menular seksual, tanpa kondom risiko penularannya menjadi lebih besar

3. Anal seks

Unsplash.com/Charles

Anal seks yang melibatkan penetrasi penis ke dalam anus mempunyai risiko yang lebih besar dalam penularan penyakit seksual dibandingkan melalui vagina, terutama apabila pasangan sudah terjangkit penyakit tersebut. Hal ini karena dalam hubungan seksual anal, bagian kulit yang robek lebih besar daripada pada hubungan melalui vagina. Anus tidak mempunyai lubrican sebagaimana di vagina, di samping itu anus mengandung lebih banyak bakteri.

Virus dan bakteri penyakit seksual tersebut dapat ditularkan melalui darah, semen, cairan pre-seminal dan cairan dari rectum. Dilansir dari cdc.gov, partner yang ada di bawah alias bottom, mempunyai kemungkinan 13 kali lebih tinggi untuk tertular daripada yang di atas. Selain penyakit menular seksual, anal seks juga bisa menyebabkan ambeien dan fissure anale. Jadi, hindari perilaku seksual ini ya, Bela.

4. Hubungan seks di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan bius

Unsplash.com/Kelsey Chance

Hubungan seks, alkohol, serta obat-obatan lainnya merupakan kombinasi yang bisa berujung pada perilaku seksual yang berisiko tinggi. Orang di bawah kendali zat-zat tersebut tidak mampu mengendalikan dirinya dengan normal, sehingga kemungkinan untuk melakukan hubungan seksual tidak aman, seperti tidak menggunakan kondom, lebih tinggi.

Karena berdampak pada perilaku seksual yang tidak aman, WHO pun juga menyebutkan bahwa penggunaan alkohol juga merupakan salah satu faktor risiko penularan HIV/ AIDS serta penyakit menular seksual lainnya. Selain penyakit-penyakit tersebut, kehamilan yang tidak diinginkan pun juga dapat terjadi. Jadi, pastikan lakukan hubungan seks tidak dalam pengaruh alkohol atau obat-obatan, ya.

5. Seks berbayar

Unsplash.com/Maru Lombardo

Orang-orang yang bekerja sebagai penyedia seks demi memenuhi kebutuhan untuk hidup merupakan kelompok yang mempunyai kemungkinan besar menderita penyakit menular seksual. Pekerja seks komersial ini harus melayani pelanggan tanpa menggunakan pengaman atau kondom, sementara itu pelanggan tidak tahu apakah pekerja seksual ini menderita HIV/AIDS atau penyakit menular seksual tertentu. Meskipun menggunakan pengaman sebagai alat pencegahan merupakan hak dari pekerja seksual, mereka bisa saja tidak mempunyai pengetahuan atau kuasa untuk meminta pelanggan menggunakan pengaman.

Perilaku seksual berisiko tinggi merupakan hal yang harus dipahami dan dihindari, khususnya anak muda saat ini. Jika kamu merasa pernah melakukan perilaku seksual berisiko di atas, jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter. Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Jangan sampai hanya karena penasaran dan kenikmatan sesaat, kita harus menanggung penderitaan yang tidak sebanding bahkan seumur hidup. Jadi, tetaplah berhati-hati saat berhubungan seks ya, Bela.

Disclaimer: Artikel ini sudah diterbitkan di laman IDN Times dengan judul "5 Perilaku Seksual Berisiko Tinggi Ini Harus Dihindari"

IDN Media Channels

Latest from Sex