Rasa rindu atau kangen kepada suami bisa diungkapkan lewat banyak cara, seperti menyampaikan lewat tulisan, kata-kata atau video call. Adanya teknologi yang canggih seperti sekarang sangat memudahkan manusia untuk berinteraksi satu sama lain. Jika kamu dan suami terbiasa saling berkirim pesan singkat, maka rasa kangen lebih mudah disampaikan lewat kata-kata.
Suami pasti sangat senang jika istri tercintanya nggak malu untuk mengungkapkan rasa sayang dan kangen kepadanya, apalagi jika suami sedang berada jauh dari istri. Namun seringkali merangkai kata-kata manis dianggap sulit sehingga rindu yang ingin disampaikan terhalang oleh keraguan menyusun kata. Jangan khawatir, Bela. Berikut kumpulan kata-kata kangen untuk suami yang bisa kamu kirim padanya.
Kata-kata kangen suami yang lagi jauh
Walaupun tiap hari teleponan terus, aku selalu kangen kamu.
Sabarlah dan harus percaya bahwa semua rindumu, ketika waktu pertemuan tiba aku akan memelukmu dengan semua rinduku.
Bayanganmu itu selalu datang kapan pun dan di mana pun bagaikan hantu yang selalu mengikuti, namun ini bukan tentang rasa takut, akan tetapi rasa rindu yang begitu dalam untukmu.
Ketika aku bersandar di pundakmu, rasanya lebih nyaman dari suasana rumah. Engkaulah rumahku. Tapi sayangnya, tempat bersandarku saat ini sedang jauh di sana. Cepatlah kembali, Suamiku… Aku ingin bersandar lagi di pundakmu yang nyaman itu.
Melihat wajahmu dapat mencerahkan hari paling gelap dalam hidupku, cintamu adalah cahaya yang menerangi jalan hidupku.
Kalimat kangen suami yang puitis
Cintamu yang kau berikan padaku adalah kekuatan bagiku. Sementara, cinta yang ku persembahkan padamu dapat memberiku keberanian. Selamat beraktivitas untuk Suamiku yang jauh di sana!
Aku hanya ingin bersamamu pada dua waktu: Saat ini dan selamanya! Suamiku, jagalah selalu cinta kita, meskipun saat ini jarak tengah memisahkan kita.
“Rasa rindu ini menandakan bahwa cintaku padamu tak pernah luntur ataupun berkurang.”
“Aku sudah kehabisan kata-kata untuk mengungkapkan betapa bahagianya hati ini meskipun hanya teringat senyumanmu.”
“Kurasakan ketulusan, kejujuran, dan kesetiaanmu padaku. Kini aku menyadari kalau dirimu begitu sangat sayang kepadaku. Tapi semua terasa menjadi tiada indah tanpa dirimu.”