Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

5 Alasan Kuat untuk Batalkan Pernikahan, Meski Sudah Dekat Hari H 

Memang berat, tapi tidak salah jika ini alasannya.

Elga Windasari

Katanya, cobaan saat mempersiapkan pernikahan adalah salah satu cobaan terberat yang dialami pasangan. Bukan tidak mungkin, pasangan yang tadinya adem-ayem menjadi sering bertengkar gara-gara persiapan pernikahan yang memusingkan. Ini sangat wajar terjadi.

Namun, ketika tiba-tiba kamu seperti memiliki firasat yang mengganggu bahwa pernikahan ini bukan hal yang benar untuk dilakukan, apa yang harus dilakukan? Apakah kamu harus membatalkan pernikahan? Atau melanjutkan pernikahan karena merasa ini hanya sekadar rasa frustasi akibat mempersiapkan pernikahan?

Pelatih kencan Jane Garapick mengatakan, ada beberapa alasan kuat yang memang sudah seharusnya membuatmu membatalkan pernikahan, meskipun persiapan sudah hampir rampung dan sudah mendekati hari-H. Simak ulasannya, ya, Bela!

1. Kamu berharap pernikahan akan membuatnya berubah

pexels.com/Jeremy Wong

Sebelum memutuskan untuk menikah, kamu sudah tahu bahwa kamu dan pasangan tidak memiliki pandangan yang sama. Namun, kamu berpikir kalau hal itu akan berubah begitu menikah. Ini bukanlah hal yang benar untuk dilakukan.

Bahkan ketika kamu dan pasangan sudah menginginkan hal yang sama, pernikahan tetaplah sebuah hal yang sulit untuk dijalani. Pernikahan penuh dengan pasang surut dan rintangan yang tidak pernah dibayangkan. Jika dari awal kamu sudah berpikir, "Dia akan berubah begitu kami menikah", siap-siap saja merasakan kekecewaan besar, karena pada dasarnya dia tidak akan berubah begitu saja.

2. Tidak pernah ada pembicaraan jujur dari hati ke hati dengan pasangan

pexels.com/Edward Eyer

Banyak orang berpikir berbicara terlalu banyak tentang masa depan tidak romantis. Mereka takut membicarakan tentang kemungkinan terburuk di masa depan bisa meredam kegembiraan bayangan pernikahan.

Namun, kenyataannya banyak pasangan berpisah karena masalah yang sebelumnya tidak pernah dibicarakan. Mulai dari pola asuh anak, soal karier atau pekerjaan, tentang akan tinggal di mana setelah menikah, dan banyak hal lainnya.

Untuk urusan karier, misalnya, apakah ada yang harus mengalah untuk urusan pekerjaan ketika anak sudah ada dalam keluarga kalian? Lalu bagaimana jika pendapatan istri lebih besar dari suami? Apa yang harus dilakukan jika suami tiba-tiba berhenti kerja, dan semacamnya.

Itu semua adalah pertanyaan yang perlu mendapatkan jawaban, sebelum kamu dan pasangan resmi menjadi suami istri di mata Tuhan dan negara.

3. Belum lama menjalani hubungan

unsplash.com/Ben White

Saat dewasa, satu tahun berlalu dalam sekejap. Jadi, kalau kamu belum menghabiskan satu tahun bersama dengan pasangan, menurut Jane, kalian belum menghabiskan cukup waktu untuk saling mengenal.

Ingat, dengan menikah, berarti kamu akan menghabiskan waktu seumur hidup bersamanya. Menunggu cukup lama untuk saling mengenal tidak akan menyakitkan. Daripada langsung menikah, Jane bilang opsi lain yang bisa dipilih adalah bertunangan dan menjalani hubungan dengan serius sambil tetap saling mengenal satu sama lain.

4. Menikah dengan alasan yang salah

Pexels.com/Maahid Photos

Jika kamu menikahi pasangan karena tekanan dari keluarga atau teman, ini alasan yang salah. Kamu mau menikah dengannya karena dia tampak menarik, yang membuatmu bangga bisa menikah dengannya. Namun di dalam hati, kamu tahu dia bukan orang yang tepat, ini juga hal yang salah untuk dilakukan.

Apabila kamu berharap perasaan cinta akan tumbuh setelah menikah, yang memang sangat mungkin terjadi, tetapi tetap saja itu bukan alasan yang tepat untuk menikah. Tidak semua suami istri memiliki happy ending seperti di cerita dongeng. Jadi, lebih baik menunda sampai benih cinta di antara kamu dan pasangan benar-benar tumbuh, baru kemudian menikah.

5. Pasangan pernah berselingkuh sebelum menikah

MART PRODUCTION/Pexels

Saat masih berpacaran saja dia pernah selingkuh, maka kemungkinan besar itu akan terjadi lagi setelah menikah. Satu-satunya hal yang akan berubah hanyalah status kamu dan dia yang sudah menjadi suami istri. 

Jika hubungan dijalani dengan benar, maka menunda pernikahan tidak akan mengubah apa pun dan justru membuat cinta satu sama lain akan tumbuh lebih kuat. Pastikan kamu memberikan diri sendiri kesempatan terbaik untuk mendapatkan pasangan yang memang siap berkomitmen.

Itulah beberapa alasan kuat untuk membatalkan pernikahan. Lebih baik kamu membatalkannya daripada melanjutkan pernikahan dengan alasan takut mengecewakan keluarga. Bagaimanapun, ini hidupmu. Kamu yang akan menjalani pernikahan tersebut bukan keluargamu.

IDN Media Channels

Latest from Married