Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

7 Hal yang Selalu Ada dalam Konsep Pernikahan Gaya Barat

Kira-kira apa saja ya?

Amalia Azizah

Banyak sekali konsep pernikahan yang menjadi acuan. Mulai dari tradisional, nasional hingga internasional. Ada beberapa pasangan yang memilih pernikahan dengan adat tradisional karena memang di keluarganya masih memegang kuat adat dan budaya.

Namun belakangan, banyak juga pasangan yang memilih konsep pernikahan yang lebih global yakni dengan menikah a la western. Ternyata bukan di Indonesia saja yang mengalami pergeseran budaya, di negara Asia lainnya pun termasuk Korea Selatan juga mulai mengadopsi budaya Barat. Kira-kira tradisi apa saja ya yang harus ada jika melangsungkan pernikahan dengan konsep western?

1. Gaun Putih

clicoufestas.com.br

Sebelum era Ratu Victoria, pengantin sering mengenakan gaun berwarna. Namun, Ratu Victoria mengubah itu pada tahun 1840 saat ia menikahi Pangeran Albert dari Saxe-Coburg dan Gotha. Ratu Victoria dipuji karena hanya menggunakan bahan buatan Inggris dan dikritik karena terlalu konservatif. Untuk pemilihan warna gaun sendiri, ia bersikeras pada putih dan juga menolak untuk mengenakan mahkota adat, perhiasan, dan jubah beludru, mengingat biasanya warna putih merupakan warna tradisional untuk berkabung pada saat itu. Begitulah asal muasal gaun pernikahan berwarna putih. Hal tersebut diyakini warna putih ditafsirkan sebagai lambang kebajikan dan kemurnian.

2. Veil

brittenweddings.com

Dahulu, di Yunani dan Roma kuno, kerudung berwarna mengaburkan pengantin perempuan dari kepala sampai kaki dan dimaksudkan untuk mengusir roh jahat. Selain menangkal roh dan menegaskan keunikan, penutup kepala ini ternyata sudah digunakan di berbagai daerah untuk menyembunyikan wajah pengantin perempuan sehingga pengantin lelaki nggak akan mengubah pikirannya sebelum pernikahan. Alasan lainnya yakni sebagai penutup kecantikan pengantin perempuan sehingga lelaki lain nggak akan terpikat pengantin pengantin dan membatalkan pernikahan.

3. Bridesmaid

wilkieblog.com

Dulu, adanya pengiring pengantin dimaksudkan untuk menemani calon pengantin perempuan bepergian. Tugasnya yakni untuk melindungi calon pengantin dari lelaki lain. Sedangkan, yang dipercaya Roma kuno, pengiring pengantin akan berpakaian seperti mempelai perempuan untuk membingungkan dan menghalangi roh jahat yang bisa membawa malapetaka calon pengantin sebelum pernikahan.

Zaman sekarang, pengiring pengantin lebih bertugas untuk melemparkan shower pengantin, mengadakan pesta lajang, membantu mengatur pernikahan. Yang paling penting dari kehadiran seorang pengiring pengantin adalah sebagai pemberi dukungan emosional untuk pengantin perempuan. Biasanya, pengiring pengantin haruslah perempuan yang masih lajang ya, Bela.

4. Fortune Cake

pinterest.com

Zaman dulu, di pernikahan orang Roma kuno, kue pernikahan yang terbuat dari gandum ini menjadi salah satu tradisi. Tradisinya sendiri yakni pengantin lelaki akan menghancurkan kue dia atas kepala pengantin perempuan sebagai tanda pembuka kesuburan dan nasib baik. Tradisi lainnya, kue pernikahan dibuat dan disajikan sebagai makna kesuksesan dan keberuntungan sang pengantin.

Zaman sekarang juga masih sama. Kue pengantin ada dimaksudkan sebagai simbol kesuksesan dan keberuntungan sang pengantin.

5. Prosesi Ayah mengantar pengantin perempuan ke altar

hotlifestylenews.com

Salah satu tradisi Barat lainnya adalah ayah pengantin perempuan yang mengantarkan anaknya menuju sang suami. Sang ayah menuntunnya menyusuri lorong dan kemudian 'memberikan' putrinya pada calon suami untuk kemudian suaminya jaga. Tradisi ini juga memiliki makna bahwa sang ayah merestui pernikahan putrinya dan pilihan hidupnya.

6. Melempar bunga

marthastewartweddings.com

Zaman dahulu, buket yang bisa dilemparkan nggak seperti sekarang. Buket tersebut terdiri dari bumbu seperti bawang putih dan rosemary yang kedua hal tersebut dipercaya untuk membantu kelanggengan dan kesuburan. Jika dahulu dipercaya untuk kebaikan sang pengantin, zaman sekarang berkembang menjadi kebaikan bagi si penerima di mana ia yang mendapatkan buket tersebut, jika single ia akan menyusul menikah.

7. Pengantin disiram beras kering

beautiful-wedding.ru

Ternyata tradisi melempar beras sebagai makna rezeki dan kesuburan nggak hanya dilakukan dan dipercaya di Indonesia saja lho, Bela. Tradisi western pun sama. Namun seiring perkembangan zaman, beras tersebut diganti menjadi kacang, permen, kelopak bunga, atau confetti. Bahkan ada beberapa yang menghujani para pasangan pengantin ini dengan  meniup gelembung atau menggunakan sparklers.

IDN Media Channels

Latest from Married