Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Jenis-Jenis Manipulasi Psikologis yang Perlu Kamu Tahu!

Hati-hati kamu jadi tergantung padanya!

Natasha Cecilia Anandita

Kehidupan seseorang sering kali dipengaruhi oleh orang lain atau lingkungan sekitar. Ada pengaruh yang baik, ada pula pengaruh yang buruk. Pengaruh buruk itu bisa berbentuk manipulasi psikologis.

Mengutip Psychology Today, manipulasi psikologis dapat didefinisikan sebagai penggunaan pengaruh yang tidak semestinya melalui distorsi mental dan eksploitasi emosional, dengan tujuan untuk merebut kekuasaan, kendali, keuntungan dan/atau hak istimewa dengan mengorbankan orang lain.

Dalam manipulasi psikologis, satu orang dimanfaatkan untuk kepentingan orang lain. manipulator dengan sengaja menciptakan ketidakseimbangan kekuatan dan mengeksploitasi korbannya untuk memenuhi tujuannya. 

Ini juga bisa terjadi dalam sebuah hubungan, lho. Penting untuk sadar apakah hubunganmu sehat atau justru kamu berada dalam manipulasi psikologis. Berikut jenis-jenis manipulasi psikologi yang perlu kamu ketahui. 

1. Silent treatment

freepik.com/jcomp

Silent treatment merupakan salah satu jenis manipulasi psikologis yang dilakukan pasangan atau orang lain kepadamu. Ini bisa dilakukan dengan mengabaikanmu, seperti dengan sengaja tidak menanggapi panggilan, chat, atau percakapanmu.

Si manipulator seakan menggunakan 'kekuasaannya' dengan membuatmu menunggu dan berniat membuatmu menjadi ragu dan berpikir ada yang salah denganmu sehingga dia mengabaikan kamu. Perlakuan ini adalah permainan kepala di mana keheningan digunakan sebagai bentuk pengaruh.

2. Guilt-Baiting atau memancing rasa bersalah

freepik.com/tirachardz

Guilt-baiting atau memancing rasa bersalah si korban agar dia mau memberikan apapun yang diminta manipulator. Dia akan menyalahkanmu tentang sesuatu yang tidak masuk akal. Menargetkan titik lemahmu dengan menyalahkanmu atas ketidakbahagiaan dan kegagalannya. Dengan menargetkan kelemahan dan kerentanan emosional dirimu, dia akan memaksa kamu untuk menyerahkan permintaan dan tuntutan yang tidak masuk akal.

Kamu merasa terus bersalah dan bertanggung jawab atas setiap kesalahan yang tak pernah kamu lakukan terhadapnya. Hal ini merupakan taktik agar dia terhindar dari semua perbuatan buruk yang ia lakukan. Pada akhirnya, kamu akan merasa takut dan selalu menuruti apa yang dikatakan olehnya.

3. Playing victim

freepik.com

Manipulasi psikologis lainnya adalah playing victim atau berpura-pura menjadi korban agar mendapat simpati. Dia akan membesar-besarkan masalah pribadi atau masalah kalian, dan merasa dialah yang menjadi korban dari masalah tersebut padahal dialah yang membuatnya. Orang tersebut mungkin akan berpura-pura lemah dan tidak berdaya. 

Ini sengaja dilakukan agar mendapatkan simpati dan bantuan. Tujuan dari manipulasi psikologi satu ini sering kali untuk mengeksploitasi niat baik, hati nurani, rasa bersalah, rasa tanggung jawab, atau naluri perlindungan dan pengasuhan darimu untuk mendapatkan keuntungan tersendiri yang mungkin tidak masuk akal. Saat kamu merasa simpati padanya, kamu mungkin akan menuruti permintaanya yang bisa membawa kamu pada sesuatu yang berbahaya bagi fisik maupun mentalmu. 

4. Love bombing

freepik.com/freepic-diller

Love bombing juga bisa termasuk manipulasi psikologis. Ini menggambarkan hubungan yang dimulai dengan perhatian dan kasih sayang yang berlebihan. Hubungan kalian mungkin awalnya sangat intens, dia rajin memberikan hadiah-hadiah yang mahal, dan ungkapan romantis serta selalu ingin bertemu dengan keluarga serta langkah-langkah "serius" lainnya. 

Tapi, ini adalah red flag yang kebanyakan dilakukan oleh seseorang dengan gangguan kepribadian narsistik. Ia menggunakan love bombing sebagai alat manipulasi, meminta perhatianmu. Akhirnya kamu menjadi terisolasi dari teman, keluarga, dan tujuan hidupmu.

Setelahnya, kamu mungkin akan terus bergantung dan tak bisa hidup lepas dari dia. Kamu akan kecanduan dan selalu ingin dirinya. Alhasil, ia jadi muda mengontrol dan memanfaatkanmu.

5. Meninggikan suara dan bertindak negatif

pexels.com/timur-weber

Jenis lainnya, ia akan meninggikan suara dan menunjukkan emosi negatif kepadamu saat 
berdiskusi sebagai bentuk manipulasi yang agresif. Ia melakukan hal tersebut agar kamu dapat tunduk pada paksaannya dan memberikan apa yang dia inginkan. Suara yang agresif sering kali dikombinasikan dengan bahasa tubuh yang kuat seperti berdiri atau gerakan yang bersemangat.

6. Humor negatif yang ditujukan kepadamu

pexels.com/viktoria-slowikowska

Beberapa manipulator suka membuat komentar kritis, yang sering kali disamarkan sebagai humor atau sarkasme, untuk membuatmu tampak lebih rendah dan insecure. Contohnya, ia mengomentari mulai dari penampilanmu hingga ponselmu yang sudah jadul, atau membuat candaan sarkas tentang latar belakang dan kredensialmu. Dengan membuatmu terlihat buruk, dan membuatmu merasa tidak enak, dia berharap bisa memaksakan superioritas psikologisnya atasmu.

7. Secara konsisten mengkritikmu

freepik.com

Kalau sebelumnya dia menggunakan humor negatif, jenis ini dilakukan dengan secara terang-terangan mengkritik atau menghakimimu sehingga kamu merasa rendah diri. Dengan terus-menerus meminggirkan, mengejek, dan meremehkanmu, ia membuat kamu tidak seimbang dengan dirinya, sehingga ia merasa lebih superior.

Dia sengaja memberikan kesan bahwa selalu ada yang salah denganmu, dan bahwa sekeras apa pun kamu berusaha, kamu tidak akan pernah cukup baik. Secara signifikan, si manipulator berfokus pada hal-hal negatif tanpa memberikan solusi yang tulus dan konstruktif atau menawarkan cara-cara yang berarti untuk membantu keluar dari hal tersebut.

8. Gaslighting

pexels.com/keira burton

Gaslighting adalah bentuk pelecehan dan manipulasi psikologis di mana seseorang membuat seseorang mempertanyakan kewarasan, ingatan, atau persepsinya tentang realitas yang ada. Orang yang mengalami gaslighting mungkin merasa bingung, cemas, atau tidak dapat memercayai dirinya sendiri.

Sama seperti jenis lainnya, gaslighting adalah metode untuk mendapatkan kendali atas dirimu. Metode ini bekerja dengan menghancurkan kepercayaan diri sambil meningkatkan ketergantungan dan kepercayaan pada si manipulator. Contohnya seperti:

  • “Kamu nggak ingat? Kamu yang bilang kamu mau memberiku uang itu.”
  • “Kamu terlalu sensitif. Aku cuma bercanda kok."
  • “Kamu nggak bisa percaya sama siapa-siapa. Hanya aku yang mencintai kamu.”

Itu dia jenis-jenis manipulasi psikologis yang perlu kamu tahu dan waspadai. 

IDN Media Channels

Latest from Dating