Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

5 Cara Mutusin Pacar dengan Alasan yang Masuk Akal

Fokus pada perasaanmu dan lakukan dengan tenang

Natasha Cecilia Anandita

Dilema saat ingin memutuskan hubungan sering kali datang. Bahkan saat hubungan tersebut tak toxic sekalipun, di beberapa sisi mungkin itu terasa kurang memuaskan. Rasa ingin melajang mungkin hadir daripada terus bertahan dalam hubungan yang buruk, terlepas dari perasaan sebenarnya yang mungkin masih kamu miliki untuknya.

Akhirnya, kamu pun mulai untuk mencari-cari alasan yang masuk akal untuk memutuskan hubungan dengan pacarmu. Hal utama dalam memutuskan hubungan adalah kejujuran satu sama lain. Daripada mencari alasan yang dibuat, cobalah kamu untuk melihat hubunganmu dengan si dia. Berikut ada 5 cara mutusin pacar dengan alasan yang masuk akal.

Cara mutusin pacar dengan alasan yang masuk akal

unsplash.com/priscilla-du-preez

Putus dengan pacar bisa berakhir dengan baik-baik atau dengan penuh emosi. Semua bergantung pada dirimu dan bagaimana hubunganmu selama ini. Jika kamu ingin memutuskan pacar dengan alasan yang masuk akal dan dengan baik-baik, berikut ada beberapa yang bisa kamu coba ikuti.

1. Fokus pada perasaanmu

unsplash.com/kyle-broad

Cara putus dengan baik adalah fokus dengan perasaanmu. Alih-alih membuat alasan, mengatakan perasaan terdalammu akan lebih terasa masuk akal. Daripada kamu menyebutkan semua kesalahan yang dilakukan pasanganmu, walau itu memang benar, lebih baik fokus pada perasaanmu sendiri. Pasanganmu tidak akan bisa berdebat lagi jika itu tentang perasaanmu. 

2. Sopan dan tegas

freepik.com/Drazen Zigic

Kalau kamu sudah mantap untuk putus dengannya, langsung katakan dengan tegas, tapi tak harus kasar atau tiba-tiba. Katakan dengan sopan dan tenang semua perasaanmu dan pikiranmu tentang hubungan kalian. Tak perlu mencoba untuk terlalu baik atau meningkatkan harga dirinya dengan memujinya. 

3. Konsisten dengan argumen

pexels.com/rodnae productions

Saat kamu mengatakan perasaanmu, katakan secara konsisten dan jangan berbelit. Ucapkan secara jelas dan fokus pada hal yang menjadi alasan terpenting mengapa kamu ingin mengakhiri hubungan dengannya. Entah itu karena hubungan yang stagnan, terlalu banyak debat, atau hal lainnya. 

4. Jangan gunakan kata-kata klise

freepik.com/wavebreakmedia_microa

Meskipun terkadang sulit untuk mengetahui apa yang harus dikatakan ketika putus dengan pasangan, tahan godaan untuk menggunakan kata-kata klise tentang perpisahan, seperti "Bukan kamu, ini aku" atau "Kamu luar biasa dan pantas mendapatkan yang lebih baik." Bukan tugasmu untuk membuatnya merasa baik, kamu hanya perlu membagikan bagaimana perasaanmu dengan cara yang baik dan mengakhiri berbagai hal dengan damai.

5. Catat dan latih apa yang akan dikatakan

pexels.com/rodnae productions

Setelah kamu memutuskan ingin mengakhiri hubungan, kamu harus memberi waktu dan ruang pada dirimu sendiri untuk memikirkan apa yang ingin kamu katakan sebelum benar-benar mengatakannya. Mencatat dan melatih apa yang akan kamu katakan akan membantu untuk memiliki sedikit 'naskah' di kepala sebelum memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan si dia.

Percakapan itu sendiri kemungkinan akan membuat stres. Ketika stres, kamu akan cenderung kehilangan akses ke bagian otak yang logis dan rasional. Menuliskan dengan tepat apa yang ingin kamu katakan dan mempraktikkannya terlebih dahulu dapat membantu menyampaikan pesan, sehingga ketika kamu berada di momen yang panas, kamu dapat mengomunikasikan pikiran secara efektif. 

Alasan untuk putus dengan pacar secara rasional

pexels.com/rodnae productions

Ada banyak hal yang bisa menjadi alasan kamu untuk putus dengan pacarmu, secara rasional sekalipun. Berikut beberapa alasan yang umum untuk putus dengan pacar secara rasional.

1. Kamu tak dapat menjadi diri sendiri

pexels.com/rodnae productions

Tak menjadi diri sendiri di depan orang lain memang tidak enak. Rasa tertekan dan tidak bebas mungkin menghantui. Saat kamu tidak bisa menjadi diri sendiri di depan pasanganmu, mungkin itu menjadi salah satu alasan rasional untuk putus dengannya. 

Ketika menyadari bahwa dirimu mulai berubah, merasa tertekan karena hubungan tersebut, muncul sifat-sifat atau bagian dari dirimu yang tidak terlalu kamu sukai. Misalnya, sikap pesimis atau menghakimi. Itu bisa menjadi tanda bahwa kamu perlu melakukan eksplorasi diri atau berhenti dari hubungan sebelum semakin parah.

2. Sudut pandang kalian berbeda

pexels.com/rodnae productions

Perbedaan pendapat terus-menerus, entah itu menyoroti perbedaan utama soal perspektif politik, masa depan hubungan, bahkan hal-hal kecil sekalipun yang bisa memicu perdebatan besar bisa menjadi alasan yang masuk akal untuk putus dengan pacar. Tak hanya itu, jika kamu merasa malu di depan orang lain ketika pasanganmu berbicara, putus dengannya mungkin membuat kamu lebih bahagia dan tenang. 

3. Terlalu banyak kebencian yang menumpuk

freepik.com/Drazen Zigic

Berbeda dari konflik lahiriah, kebencian yang terpendam dalam diri bisa meledak seiring waktu. Daripada itu menjadi hal yang lebih buruk, cobalah untuk mengungkapkannya dengan jujur dan tenang dan meminta untuk mengakhiri hubungan.

Meski kamu menganggap kamu sudah memaafkannya, melupakan mungkin bisa lebih sulit. Kebencian yang terpendam dapat membunuh ketertarikan, keinginan, dan keintiman. Kebencian yang dibiarkan berlarut-larut pada akhirnya akan menghancurkan cinta.

4. Mengalami kekerasan

pexels.com/MART PRODUCTION

Kekerasan bukanlah sesuatu hal yang baik dan bukan bagian dari hubungan cinta yang sehat. Awal-awal mungkin kamu bisa menolerirnya, tapi jika itu semakin intens dan berulang, kekerasan sangat merusak hubungan, kesehatan fisik, kesehatan mental, dan harga diri. Kamu bisa katakan bahwa kamu ingin putus dengan alasan tersebut, dan jika kamu mendapat ancaman kekerasan lebih lanjut, cobalah untuk meminta bantuan dan dukungan oleh teman dan keluarga, maupun komunitas anti kekerasan.

5. Perselingkuhan atau orang ketiga

refinery29.com

Kepercayaan adalah salah satu komponen dasar yang paling signifikan dalam suatu hubungan. Ini bisa rusak ketika perselingkuhan terjadi. Selingkuh sering kali merupakan gejala dari masalah yang lebih besar seperti kesepian, konflik yang tinggi, atau kurangnya gairah dalam suatu hubungan.

Ini mungkin menunjukkan sesuatu yang hilang dalam hubungan atau menunjukkan kecenderungan seseorang untuk selingkuh. Akibat dari perselingkuhan bisa menjadi sangat menyedihkan dan memicu kecemasan.

Meskipun mungkin untuk membangun kembali kepercayaan dan pulih dari perselingkuhan, tapi akan lebih sangat masuk akal untuk berpisah setelah diselingkuhi atau selingkuh dari pasangan.

Itulah beberapa cara mutusin pacar dengan alasan yang masuk akal. 

IDN Media Channels

Latest from Dating