Kelezatan makanan indonesia dari Sabang sampai Merauke telah berhasil menaklukkan lidah para penikmat kuliner di seluruh dunia. Keajaiban ini tak terlepas dari peran penting para wirausaha kuliner Indonesia yang memperkenalkan keberagamanan cita rasa nusantara di negara-negara luar.
Menariknya, penawaran harga yang berlaku terbilang fantastis alias cukup mahal. Mengapa begitu? Pasar internasional dan tingginya permintaan dari para penikmat kuliner di berbagai belahan dunia menjadi beberapa faktor kunci yang menjadikan makanan Indonesia laris dengan harga tak biasa.
Iluar negerienis makanan Indonesia apa saja yang berhasil meraih popularitas harga mahal di luar negeri? Dan, negara mana saja yang sudah terlanjur mencintai cita rasa makanan Tanah Air? Yuk, langsung jelajahi wisata kuliner lokal secara virtual lewat ulasan di bawah ini, Bela!
Kelezatan rendang asal Minangkabau, Sumatra Barat, sudah tidak perlu diragukan lagi. Makanan ini tak hanya memikat lidah di Indonesia, tetapi juga berhasil mengukir namanya dalam “World’s 50 Most Delicious Foods” versi CNN Internasional pada 2011.
Tidak heran, cita rasa istimewa ini dihargai sangat tinggi di luar negeri, mencapai sekitar Rp150.000 di Amerika Serikat dan Rp207.000 di New Zealand, per porsi. Kedua harga tersebut berbanding sangat jauh dari kisaran harga Rp15.000 per porsi di Indonesia, bukan?
Sangat jarang orang yang dapat menolak makanan khas Indonesia dengan irisan daging ayam, telur, seledri, bawang merah, dan kuah berwarna kekuningan ini. Dengan kisaran harga Rp15.000, para penikmat kuliner di Indonesia sudah dapat menikmati kelezatannya.
Namun, tahukah kamu? Para penikmat kuliner di Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa harus mengeluarkan uang lebih dari Rp100.000 untuk semangkuk soto ayam. Sungguh harga yang mahal, tetapi layak untuk merasakan kenikmatan yang tak ternilai.
Tahukah kamu? Gado-gado, sajian sehat khas Indonesia, ternyata telah mendunia dengan sebutan salad with peanut sauce. Popularitasnya melambung hingga ke negera-negara barat, tanpa terkecuali negeri Paman Sam, Amerika Serikat.
Terbukti, seorang Youtuber bernama Jason Song dapat dengan mudah menemukan gado-gado di sana, tetapi dengan harga tinggi mencapai Rp122.000 untuk satu porsi. Padahal, di Indonesia, para penikmat kuliner hanya perlu merogoh kocek sekitar Rp15.000 untuk menikmati semangkok gado-gado.
Bagi para pelancong dunia yang menginjakkan kaki di Indonesia, makanan nasi goreng tentu menjadi teman akrab yang dapat dinikmati kapan saja dan di mana saja. Tentu, harga yang ditawarkan pun sangat bersahabat atau terbilang cukup murah.
Namun, hal ini tidak akan dapat mereka rasakan ketika kembali ke tanah asal di luar negeri. Mereka memang dapat menemukan nasi goreng, tetapi dengan harga yang mengejutkan, yakni sekitar Rp152.000 sebagaimana berlaku di Amerika Serikat.
Bahan makanan khas Indonesia tempe, atau tempeh dalam bahasa Inggris, ternyata mendapat minat yang tinggi dari para penikmat kuliner di luar negeri. Tidak tanggung-tanggung, mereka rela mengeluarkan harga yang cukup tinggi untuk mendapatkannya.
Hal ini terungkap dari unggahan video @tatjana.syafira di TikTok yang memperlihatkan harga tempe dengan berat 226 gram di Amerika Serikat mencapai 26 dolar AS atau sekitar Rp400.000. Sungguh, angka yang mengejutkan, mengingat harga tempe di Indonesia hanya mencapai sekitar Rp5000 saja.
Jajanan khas Indonesia selalu dilengkapi dengan kelezatan pisang goreng dan berbagai gorengan lainnya, seperti bakwan, mendoan, dan cireng. Semuanya dapat ditemukan dengan mudah di Indonesia, tentu dengan harga yang sangat bersahabat.
Namun, berpindah ke Belanda, harga untuk menikmati sepotong pisang goreng berubah menjadi Rp75.000. Sungguh angka yang sangat mahal jika dibandingkan dengan harga murah yang berlaku di Indonesia, yakni sekitar Rp2000 hingga Rp5000 saja.
Wah, kamu yang berencana liburan atau merantau ke luar negeri harus mengumpulkan uang lebih banyak untuk bisa sesekali menikmati cita rasa makanan khas Tanah Air, ya! Memang mahal, sih, tetapi worth it untuk melepas rindu dengan makanan nusantara.
