Tepat di hari ini, 27 Mei 2022, Afgan genap berusia 33 tahun. Bertepatan dengan tanggal itu pula, penyanyi kelahiran Jakarta tersebut merilis single terbarunya yang berjudul "So Wrong But So Right" yang menjadi kado di hari ulang tahun untuk para penggemarnya.
Dalam lagu ber-genre pop-synth ini, Afgan menggubah lagunya sendiri, dibantu oleh beberapa musisi, yakni Joshua Kunze, Marco Steffiano, Adrian Rahmat dan Purwanto. Untuk model video klipnya, Afgan menggandeng Vanesha Perscilla.
Lalu, bagaimana lirik dan kisah yang ingin disampaikan melalui lagu "So Wrong But So Right"? Simak selengkapnya berikut ini, yuk.
Vibes musik dan video klip yang hampir mirip dengan lagu "M.I.A"
Jika kamu mendengarkan lagu ini, kamu mungkin sedikit familiar. Jika Popbela dengarkan lebih lanjut dan bandingkan, lagu "So Wrong But So Right" memiliki vibes musik yang sama dengan lagu "M.I.A" yang dibawakan Afgan bersama dengan Jackson Wang. Bukan hanya musik, video klipnya pun memiliki nuansa yang sama.
Dari dua hal yang Popbela soroti ini, bisa disimpulkan bahwa Afgan sedang "nyaman" mengulik dan membuat lagu dengan genre musik pop-synth, serta konsep video klip nuansa gelap yang dihiasi dengan lampu-lampu neon.
Lirik yang berkisah tentang toxic relationship
Kalau dari segi lirik lagu, "So Wrong But So Right" berkisah tentang hubungan beracun alias toxic relationship. Yakni, hubungan antara sepasang kekasih yang sudah tidak sehat, tapi masing-masing tidak bisa saling meninggalkan karena suatu alasan.
"I should've left when I still had the chance (aku harus pergi ketika masih memiliki kesempatan)
Guess it's time for me to face it (aku harap ini waktu yang tepat untuk menghadapinya)"
Lirik tersebut bermakna bahwa hubungan yang sudah tidak sehat itu harus segera diakhiri dan pergi jika masih ada kesempatan. Tapi, kenyataannya, untuk keluar dari hubungan tersebut tidaklah mudah. Selalu ada alasan untuk kembali dan bertahan, meski sama-sama saling menyakiti. Apakah kamu pernah merasakan hubungan seperti ini, Bela?