Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Memiliki Gejala Sesak di Dada, Ini 7 Penyakit yang Harus Kamu Waspadai

Nggak selalu positif Corona, Bela

Dina Lathifa

Rasa sesak di dada merupakan salah satu gejala saat mengalami infeksi virus corona. Namun sebenarnya, rasa sakit tersebut juga dapat berarti gejala dari penyakit lain, Bela. Seseorang dapat merasakan sesak di dada namun nggak terinfeksi virus corona. Lantas, apa arti lainnya ketika merasakan sakit tersebut? Melansir dari Self, ini beberapa gangguan kesehatan yang memiliki gejala berupa sesak di dada.

1. COVID-19

Pexels.com/Cottonbro

Sedang menjadi pandemi, maka nggak heran jika semua rasa sakit akan dikaitkan dengan COVID-19 ini. Mengutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), gejala umum infeksi virus corona ini adalah demam, batuk, dan napas yang pendek. Gejala-gejala ini akan nampak antara 2-14 hari setelah terinfeksi virus tersebut. 

Jika seseorang mengalami hanya demam dan batuk tanpa gejala lainnya, ia cukup diam di rumah dan melakukan self-quarantine. Namun jika mengalami gejala yang lebih buruk seperti napas yang pendek dan membutuhkan alat bantu, ada baiknya untuk segera dibawa ke rumah sakit.

Merasakan sesak di dada adalah tanda-tanda kalau gejala semakin memburuk, yang kemungkinan mengarah ke pneumonia sehingga membutuhkan penanganan medis. Biasanya, akan diiringi dengan gejala lainnya yang juga berbahaya, seperti kesulitan bernapas, kebingungan, nggak mampu bangun, bibir atau wajah yang kebiruan.

2. Anxiety atau gangguan kecemasan

Pexels.com/Engin Akyurt

Berbagai tipe gangguan kecemasan dapat ditunjukkan dengan gejala fisik, seperti jantung yang berdetak sangat cepat. Salah satu contohnya, panic attack, memiliki gejala seperti kehilangan kendali, berkeringat, tubuh gemetaran, dan kesulitan bernapas. Gejala yang terakhir ini berkaitan dengan rasa sesak di dada.

Napas cepat yang umumnya muncul bersamaan dengan panic attack ini dapat memburuk hingga mengalami hiperventilasi atau bernafas terlalu cepat dan terlalu dalam. Jika nggak mengeluarkan banyak udara dari paru-paru seperti biasanya, akan muncul rasa sesak dan kurang nyaman dalam dada. Ini dapat terasa sangat intens sehingga seseorang merasa seperti mengalami serangan jantung atau menganggap dirinya terkena infeksi virus corona.

3. Asma

Pinterest.com/Boldsky

Asma mengganggu selat-selat yang mengalirkan udara ke dalam paru-paru untuk menyuplai tubuh dengan oksigen. Jika memiliki asma, beberapa faktor dapat memicu gangguan pernapasan ini dan kamu dapat merasakan sesak di dada. 

Faktor itu dapat berupa debu, udara dingin, serbuk sari, dan bulu binatang. Bahkan olahraga tertentu dapat membuat jalur udara dalam tubuh membengkak, membuat otot-otot di sekitarnya mengencang. Pada saat yang bersamaan, saluran pernapasan yang panik itu memompa lendir keluar untuk membantu menangani situasi ini.

Rangkaian kejadian ini dapat menimbulkan sesak di dada karena ketika saluran pernapasan terganggu, kamu sulit menarik dan mengeluarkan napas. Kesulitan ini dapat membuat dada terasa kencang dari tekanan tersebut. Selain itu jika memiliki asma, kamu akan mengeluarkan bunyi melengking saat bernapas, batuk, dan kesulitan tidur.

4. Refluks asam

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Juga dikenal dengan sebutan gastroesophageal reflux (GER), kondisi ini terjadi ketika cairan pahit dari perut, masuk ke kerongkongan. Jika mengalami refluks asam yang ringan setidaknya dua kali seminggu, atau lebih buruk dan terjadi setidaknya seminggu sekali, kemungkinan besar kamu mengalami gastroesophageal reflux disease (GERD), keadaan yang lebih buruk dari kondisi ini.

Terlepas dari seberapa buruknya kondisi refluks asam, ketika cairan dari perut naik ke kerongkongan, iritasi ini akan menimbulkan rasa nyeri dan sesak pada dada. Ini dikenal dengan istilah heartburn

Kamu pun dapat merasakan makanan atau cairan lambung di mulut dan mengalami gejala lain seperti napas yang kurang sedap, mual dan muntah, sulit menelan, gangguan respiratori, dan erosi pada gigi.

5. Paru-paru yang runtuh atau pneumothorax

Pinterest.com/WebMD

Gangguan kesehatan ini terjadi ketika udara merembes ke ruang antara paru-paru dan dinding dada. Udara ini kemudian memberikan tekanan pada bagian luar paru-paru, memaksanya untuk rusak. Di antara berbagai sebab, paru-paru dapat rusak karena sesuatu seperti luka dada atau gangguan paru-paru seperti pneumonia atau penyakit paru obstruktif kronik.

Apapun penyebabnya, gejala utama dari penyakit ini adalah rasa sakit dada dan napas pendek yang mendadak. Rasa sakit cenderung menusuk tajam dan berada di area paru-paru rusak. Dalam beberapa kasus, orang-orang merasakan sesak di dada.

6. Emboli paru

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Emboli paru terjadi ketika sesuatu menghadang salah satu arteri yang mengalirkan darah dalam paru-paru. Sesuatu tersebut umumnya gumpalan darah yang setelah terbentuk pada kaki (biasanya disebut deep vein thrombosis), lepas dan mengalir ke paru-paru. 

Gejala dari emboli paru ini dapat berubah tergantung pada besaran gumpalan dan seberapa buruk memengaruhi paru-paru. Tanda-tanda umumnya adalah rasa sakit dan sesak di dada yang nggak akan hilang.

Perlu diingat kalau emboli paru dapat merusak bagian dari paru-parumu, membuatnya sulit untuk bernapas. Ini dapat menimbulkan rasa sesak dan sakit dada. Gejala lainnya berupa napas pendek yang terjadi secara tiba-tiba, dan dapat memburuk ketika kamu mendorong dirimu sendiri secara fisik dan batuk yang berdarah. Juga, perhatikan gejala lainnya seperti demam, berkeringat banyak, dan kaki yang terasa sakit atau membengkak.

7. Serangan jantung atau angina

Pexels.com/Freestocks.org

Tentu, merasakan sesak di dada dapat menjadi tanda kalau kamu mengalami serangan jantung atau angina (sakit dada yang disebabkan berkurangnya aliran darah pada jantung dan tanda-tanda bahaya serangan jantung di masa depan). Namun jika kamu adalah seseorang yang benar-benar menjaga kesehatan, boleh jadi sesak dada yang kamu alami lebih mengacu pada refluks asam.

Gejala serangan jantung dan angina hampir sama. Umumnya dada terasa sakit, tertindih, tertekan, atau sesak. Rasa sakit yang sama dialami pada bagian tubuh lain seperti lengan, leher, rahan, atau punggung. Juga, kamu akan merasa mual, lelah, napas pendek, berkeringat, serta pusing. Rasa sesak dada disebabkan jantung yang nggak mendapatkan suplai darah cukup.

Itulah gangguan kesehatan yang memiliki gejala sesak di dada. Nggak hanya infeksi virus corona, ada berbagai penyakit lain yang berkaitan dengan sakit dan sesak di dada. Jika merasa kurang yakin dan nggak memiliki riwayat salah satu penyakit di atas, namun kamu mengalami rasa sesak di dada, sangat disarankan untuk berkonsultasi ke dokter agar mendapatkan diagnosis yang tepat.

IDN Media Channels

Latest from Health