Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Sadarlah, Ini 5 Penyebab Konflik Nggak Selesai-Selesai

Kurang tepat menerapkan self control dan manajemen konflik

Aprilia Nurul Aini

Pernah nggak sih kamu berkonflik dengan seseorang, tapi nggak selesai-selesai? Setiap hari muncul permasalahan baru, padahal ingin masalah selesai. Jika terus berlanjut, kondisi ini justru akan memperkeruh hubungan kamu dengannya.

Terkadang, masalah itu datang karena kita membuka pintu akan masalah tersebut sehingga bertambah besar. Misalnya, karena kita kurang menerapkan self-control atau manajemen konflik dengan baik. Lalu, apa saja sih penyebab konflik nggak selesai-selesai? Simak daftarnya berikut, ya!

1. Melakukan silent treatment

Pexels.com/Elijah O'Donnell

Penyebab pertama konflik nggak selesai-selesai, yaitu silent treatment atau kamu mendiamkan seseorang saat berkonflik. Tindakan ini bisa terjadi pada hubungan pertemanan, asmara, atau bahkan hubungan anak dengan orangtua.

Mungkin kamu bersikap demikian untuk menghukum mereka agar paham sendiri akan kesalahannya. Namun, sikap seperti itu justru kurang dewasa, bahkan tergolong tindakan emotional abuse dan manipulatif. Yang akhirnya malah membuat perselisihan nggak akan ada jalan keluarnya.

Daripada melakukan silent treatment, membicarakan masalah yang terjadi akan lebih baik. Dengan demikian kamu dan dia akan sama-sama tahu akar permasalahnya seperti apa, sehingga dapat dicari solusi atau jalan tengah akan masalah tersebut.

2. Merasa paling benar saat berargumen atau berpendapat

Pexels.com/Rodnae Production

Memiliki perbedaan pandangan saat berargumen dengan seseorang itu wajar. Misalnya, kamu menilai sebuah prinsip tertentu itu baik, sedangkan orang lain menilai kurang baik. Perbedaan pandangan seperti ini malah akan membuat hubungan kamu dan mereka lebih berwarna.

Namun sebaliknya, jika kamu merasa paling benar dan nggak mau kalah saat berargumen, ini termasuk sikap yang salah. Bahkan jika terus berlanjut, mungkin saja menimbulkan konflik yang berkepanjangan.

Pasalnya, kamu terlanjur nggak mau mendengarkan omongan mereka, menyangkal, atau bahkan menghakimi. Otomatis mereka akan kesal sendiri, sehingga memperparah konflik. Maka dari itu, hargai setiap pendapat orang lain, jangan memotong pembicaraan, dan dengarkan baik-baik jika mereka menjelaskan duduk permasalahan yang terjadi.

3. Sedikit-sedikit ungkit masalah lama

Pexels.com/Vera Arsic

Pernah nggak sih kamu mengungkit masalah lama ketika sedang berkonflik? Entah karena rasa marah sehingga ucapan nggak terkontrol, atau memang belum sepenuhnya memaafkan kejadian dulu. Perlu diingat, sikap seperti ini justru membuat konflik nggak selesai-selesai, lho.

Mengungkit masalah lama malah akan membuatnya merembet ke mana-mana. Atau bahkan mereka akan kecewa karena kamu belum sepenuhnya memberikan kepercayaan. Sehingga, situasi akan semakin memanas.

Untuk menghindari konflik seperti itu, cobalah untuk menjalin komunikasi secara terbuka. Sampaikan setiap uneg-uneg yang mengganjal pada mereka. Jika memang konflik tersebut nggak menemui jalan keluar, jangan sungkan meminta bantuan pada orang terdekat atau pihak ketiga yang bisa dipercaya.

4. Hobi menyindir atau sarkas

Pexels.com/Mikhail Nilov

Hobi menyindir atau bersikap sarkas ini juga menjadi salah satu penyebab perselisihan nggak selesai-selesai. Misalnya, ketika berkonflik, kamu malah saling menghina, merendahkan, atau menghujat. Entah itu melalui ucapan secara langsung maupun lewat media sosial.

Padahal, sikap seperti itu justru akan membuat rasa kesal atau kekecewaanmu bertambah. Yang akhirnya kamu dan dia akan mencari cara untuk saling menjatuhkan. Sehingga, malah menimbulkan konflik baru yang lebih rumit.

Agar masalah cepat selesai, kamu perlu berpikir dengan kepala dingin. Introspeksi diri jika ternyata penyebab kesalahan adalah dirimu sendiri. Sebaliknya, jika kesalahan itu bermula karena dia, ingatkan dengan baik. Namun, jika kamu dan dia sama-sama salah, jangan sungkan untuk saling meminta maaf, lalu memperbaiki kesalahan tersebut.

5. Menyerah dengan masalah yang terjadi

Pexels.com/Budgeron Bach

Berkonflik dengan seseorang memang terkadang membuat frustrasi. Kamu merasa lelah karena setiap saat ada hal yang selalu jadi permasalahan. Namun, jika kamu menyerah dengan kondisi ini, justru konflik nggak selesai-selesai.

Misalnya, kamu memilih pergi karena ingin menghindari konflik semakin panjang. Bukan nggak mungkin, kamu malah terjerumus pada keputusan yang salah karena sulit berpikir jernih. Sehingga akhirnya malah kamu sendiri yang akan menyesal.

Maka dari itu, berikan jeda dirimu untuk menenangkan diri terlebih dahulu, ya. Pikirkan apa saja hal-hal yang membuatmu nggak nyaman. Kemudian, utarakan dengan jujur rasa bimbang atau ketidaknyamanan tersebut, sehingga bisa dicari solusi bersama.

Ingat, dalam hidup ini masalah akan selalu ada, entah itu sederhana atau bahkan rumit. Agar masalah tersebut gak jadi konflik berkepanjangan, sangat penting untuk menerapkan self control atau manajemen konflik yang baik. Jangan malah bersikap egois atau bahkan lari dari masalah tersebut.

Disclaimer: Artikel ini sudah diterbitkan di laman IDN Times dengan judul "5 Penyebab Konflik Gak Kelar-Kelar, Segera Hindari"

IDN Media Channels

Latest from Single