10 Konflik Rumah Tangga yang Memicu Perceraian 

Berdiskusi adalah kunci untuk mengatasi semua konflik ini.

10 Konflik Rumah Tangga yang Memicu Perceraian 

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Semua pasangan suami istri pasti mengingkan satu hal yang sama dalam menjalani kehidupan rumah tangganya, yaitu berjalan langgeng dan bertahan lama. Namun, di dalamnya akan selalu ada konflik yang tidak diketahui secara pasti kapan datangnya dan tidak bisa dihindari. Bahkan jika situasinya menjadi parah, bisa memicu sebuah perpisahan.

Berikut ini ada 10 konflik rumah tangga yang memicu perceraian. Mempelajari konflik-konflik ini diharapkan bisa membantu kamu dan pasangan meminimalisir berbagai masalah yang menimpa rumah tangga kalian. 

1. Masalah keuangan

10 Konflik Rumah Tangga yang Memicu Perceraian 

Konflik pertama yang merupakan masalah umum paling sering ditemui dalam kehidupan rumah tangga, yaitu keuangan atau finansial. Dapat dikatakan bahwa masalah ini memang cukup riskan untuk diperdebatkan. Jika terdapat sedikit perbedaan saja, bisa menimbulkan adanya gesekan yang memicu perceraian.

Misalnya perbedaan pendapat tentang kebiasaan menabung dan belanja. Beberapa pasangan mungkin akan mengabaikan perbedaan ini dan menganggap itu adalah hal yang wajar bagi suami istri. Namun, jika tidak segera dicari jalan tengahnya, hal tersebut bisa berubah menjadi konflik berkepanjangan ke depannya, lho. 

Belum lagi jika suatu saat keuangan kamu atau pasangan tiba-tiba mengalami penurunan yang drastis, atau mungkin, salah satu pihak dari kalian ada yang menutupi soal utang. Tentu itu akan semakin memperparah keadaan dan memicu perceraian.

2. Perbedaan visi dan misi

Konflik kedua yang bisa memicu perceraian adalah adanya perbedaan visi dan misi dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Hal ini tentu tidak bisa dihindari mengingat pernikahan itu menyatukan dua orang dengan karakter berbeda. Namun, solusi dari adanya perbedaan ini bukanlah perceraian, Bela, melainkan toleransi dari kedua pihak untuk bisa saling memahami.

Itulah mengapa, sebelum memutuskan untuk menikah, ada baiknya kamu dan pasangan saling mengetahui masing-masing, mengenai pernikahan, mengurus anak, dan lain sebagainya.

Setelah itu, kalian jadi tahu hal-hal apa saja yang harus diprioritaskan dan tidak. Kalaupun ternyata ada perbedaan, kalian sudah bisa mencari solusi dan berdiskusi sejak awal daripada harus terjebak konflik terus menerus dan berakhir dengan perceraian.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here