Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

5 Tipe Lelaki Single di Usia 30 Tahun

Semua pasti punya alasan

Amalia Azizah

Menginjak usia 30 tahun adalah usia di mana kita memasuki masa dewasa awal. Banyak yang merujuk kesuksesan dan kestabilan baik dari segi finansial, karier ataupun kehidupan cinta dicapai di usia 30. 

Belakangan ini, kamu bisa melihat dan memerhatikan jika banyak lelaki berusia 30 tahun namun masih berstatus single. Dari beberapa lelaki 30 tahun yang berstatus single bisa dikategorikan seperti berikut.

1. Si paket lengkap

suitored.com

Lelaki berusia 30 tahun yang termasuk dalam kategori ini memiliki ciri-ciri mapan, karier sudah bagus, entah bekerja atau pun memiliki usaha, lancar dan tipe yang banyak perempuan impikan. Nah lelaki ini di masa usia mudanya fokus untuk bekerja, berkarier dan mungkin nggak sempat cari pasangan saking fokusnya agar bisa mapan. Setelah mapan, barulah ia berani untuk mencari pasangan.

Kebanyak lelaki tipe ini merupakan tipe lelaki yang tanggung jawab dan nggak ingin nanti istri dan anaknya susah. Beruntunglah bagi perempuan yang masuk dalam kriterianya, Bela. 

2. Si normal seperti kebanyakan

pinterest.com

Tipe lelaki ini sepert kebanyakan dan memang belum menemukan cinta sejatinya. Beberapa kali mencoba membangun hubungan namun akhirnya kandas juga. Sudah berusaha memperbaiki diri, dikenalkan sana-sini, ikut dating online ataupun perjodohan lainnya namun nggak juga bertemu dengan jodohnya. Mungkin memang sudah takdirnya menikah di usia 30an ke atas.

3. Si misogini

thesouthernmostgentleman.wordpress.com

Dilansir dari wikipedia, misogini merupakan sindrom kebencian ataupun perasaan nggak suka terhadap perempuan atau anak perempuan. Hal tersebut biasanya terjadi akibat budaya, lingkungan ataupun masa lalu yang pernah dialami oleh sang lelaki. Sindrom ini membuat lelaki memandang rendah perempuan dan selalu merasa tinggi derajatnya. Nggak segan ia sering mengolok-olok perempuan. Semakin sakit hati perempuan yang dipermainkan atau diolok-olok olehnya, semakin ia merasa puas.

Pada mulanya ia bersikap baik dan sangat perngertian terhadap perempuan, namun setelah perempuan itu menjadi miliknya, ia mulai melancarkan aksinya, yakni menyakiti perempuan tersebut.

Untuk menyembuhkan si misogini ini butuh waktu yang lama. Karena selain harus mengubah cara pandang, ia juga harus dirubah pola pikirnya. Jika pernah mengalami trauma, maka traumanya meski disembuhkan terlebih dahulu.

4. Si pencari restu

pinterest.com

Masih banyak kok Bela, keluarga yang sangat memegang adat dan budaya. Misal harus menikah dengan yang memiliki kesamaan latar belakang atau pun etnis. Nggak heran, jika lelaki yang memiliki budaya kuat seperti ini akan kesulitan mendapat restu jika pasangannya bukan dari etnis atau memiliki latar belakang sama. Ia nggak kunjung menikah karena nggak juga mendapat restu. Entah dari pihaknya atau pihak pasangannya yang memegang kebudayaan tersebut.

5. Si nggak bisa move on

pinterest.com

Pernah pacaran bertahun-tahun kemudian putus. Awal putus merasa bisa menemukan perempuan yang lebih baik dari mantannya. Namun ia selalu merasa bahwa di dunia ini nggak ada yang bisa menggantikan posisi mantannya karena merasa mantannya merupakan perempuan paling pengertian. 

Lelaki yang nggak bisa move on ini akan terus membandingkan perempuan yang sedang dekat dengan mantannya. Hatinya belum bisa terbuka untuk yang lain. Jika pasanganmu seperti ini, kamu bisa membantunya merubah cara pandangnya, Bela. Namun memang butuh waktu dan kesabaran. Tapi kamu juga harus punya batas waktu untuknya sampai kapan kamu memperjuangkannya. Jangan sampai kamu mengorbankan waktumu serta kebahagiaanmu demi dirinya. Atau bahkan mengubah dirimu menjadi seperti mantannya yang membuatmu lupa jati dirimu.

IDN Media Channels

Latest from Single