Bela, apa yang ada di benakmu ketika mendengar istilah malam pertama? Malam yang mendebarkan dan penuh romantisme? Atau justru malam yang menegangkan sekaligus bikin stres? Bagi pasangan pengantin baru, malam pertama memang jadi momen yang sangat penting. Namun, banyak mitos yang berkembang tentang malam pertama hingga membuat kekhawatiran tersendiri di benak pengantin baru.
Supaya kamu nggak salah, kali ini Popbela akan membahas inilah 5 mitos keliru mengenai malam pertama. Jadi, jangan khawatir lagi ya, Bela!
1. Malam pertama selalu menyakitkan
Malam pertama seringkali dianggap jadi malam yang menyakitkan bagi kaum perempuan. Mitos inilah yang membuat kita khawatir menghadapi malam pertama. Padahal, hubungan seks pertama kali nggak selalu membuat sakit, kok. Biasanya, rasa sakit yang muncul dikarenakan beberapa faktor, seperti foreplay yang kurang lama, lubrikasi yang minim, ritme pasangan yang terlalu cepat, atau karena kamu merasa gugup.
Salah satu cara untuk mengurangi rasa sakit saat Miss V dipenetrasi pertama kali ialah dengan melakukan foreplay terlebih dahulu sebelum berhubungan seks. Foreplay ini dibutuhkan agar Miss V memproduksi lendir yang berfungsi sebagai pelumas. Selain itu, chemistry di ranjang juga perlu dibangun untuk mengurangi ketegangan di antara kamu dan pasangan.
2. Munculnya darah sama dengan perawan
Selama ini banyak orang yang percaya bahwa perempuan yang nggak berdarah di malam pertama berarti dia sudah nggak perawan. Maka dari itu, keluarnya darah dari Miss V di malam pertama menjadi suatu keharusan bagi laki-laki, khususnya di Indonesia. Padahal kenyataannya nggak seperti itu, lho. Secara medis, robeknya selaput dara nggak harus diikuti dengan keluarnya bercak darah.
Di sisi lain, robeknya selaput dara nggak selalu diakibatkan karena berhubungan seks saja. Faktor lain yang bisa membuat selaput dara robek ialah karena kecelakaan atau olahraga seperti bersepeda.