Gairah seksual dan libido masing-masing orang sangat bervariasi. Ada yang biasa berhubungan seks setiap hari, tapi ada juga yang cukup hanya 1-2 kali seminggu.
Nah, kalau kamu merasa terus-menerus terangsang dan bergairah, sebenarnya ini termasuk normal atau pertanda ada masalah yang harus dikhawatirkan?
Pada dasarnya, dorongan seks yang normal dan sehat adalah dorongan yang membuatmu merasa nyaman, entah itu ingin berhubungan seks sebulan sekali atau dua kali sehari. Kalau menurut analisis frekuensi seksual yang dilakukan dari 1989 hingga 2014 dan diterbitkan dalam Archives of Sexual Behavior pada 2017, disebutkan kalau sebagian besar pasangan biasanya berhubungan seks seminggu sekali.
Pertanyaan: Bagaimana kalau kamu menginginkan seks lebih banyak dari itu?
Perbedaan utama antara seksualitas “normal” atau sehat adalah ada tidaknya tekanan tentang gairah yang kamu rasakan, perasaan bahwa perilaku itu sudah di luar kendali, dan/atau konsekuensi negatif yang terjadi padamu, menurut Sarah Melancon, PhD, seorang seksolog klinis serta pakar seksualitas dan hubungan.
Kalau kamu yakin memiliki terlalu banyak dorongan seksual atau sepertinya berada dalam rangsangan seksual yang konstan, di bawah ini ada tiga kemungkinan yang bisa jadi penyebabnya.
1. Masih dalam fase bulan madu dengan pasangan
Saat berada di tahap awal suatu hubungan, yaitu kira-kira tiga bulan pertama sampai dua tahun, sangat wajar kalau kamu memiliki ledakan gairah kepada pasangan. Hal ini sering disebut tahap "limerence" dari suatu hubungan yang melibatkan sejumlah hormon dan neurotransmiter yang menciptakan perasaan emosional dan seksual yang sangat kuat. Banyak juga yang menyebutnya dengan tahap bulan madu.
Apakah itu artinya pasangan yang sudah lama tidak merasakan tahap tersebut? Tidak juga, sih. Sarah bilang, pasangan jangka panjang masih bisa terus menikmati kehidupan seksnya dengan membangun kepercayaan, rasa komitmen, dan komunikasi terbuka tentang kebutuhan seksual masing-masing.