Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Tahun-Tahun Rawan dalam Pernikahan yang Sebaiknya Kamu Waspadai

Ada fase indah dan fase berat

Andina Rahayu

Beberapa saat lalu, netizen sempat dikejutkan dengan berita perceraian Song Joong Ki dan Song Hye Kyo. Padahal, usia pernikahan mereka belum genap dua tahun. Seperti yang dilansir banyak media, alasannya adalah karena perbedaan kepribadian mereka. Keduanya tidak mampu mengatasi perbedaan yang ada dan menyebabkan perceraian.

Pernikahan langgeng dan harmonis memang menjadi impian setiap pasangan, tapi nyatanya dibutuhkan kesabaran dalam menjalaninya. Siapa pun tentu berharap hanya maut yang mampu memisahkan, bukan? Sama halnya perjalanan umur manusia, ada fase indah dan ada fase berat. Begitu pula dengan pernikahan, ada fase dan tahapannya. Berikut adalah fase dan tahapan pernikahan yang patut kamu waspadai.

1. Tahun pertama

Unsplash.com/Wu Jianxiong

Krisis tahun pertama pernikahan sering disebut sebagai "tahap realisasi." Masa ini terjadi setelah 6-12 bulan hidup bersama. Pesona jatuh cinta seakan menghilang dan kamu mulai melihat banyak sekali kelemahan dalam diri pasangan. Inilah saatnya belajar dan bekerja sebagai tim. Selalu bicaralah dengan jujur tentang prioritas dalam menjalani kehidupan rumah tangga.

2. Tahun ketiga

Pexels.com/Luis Quintero

Banyak orang sepakat bahwa cinta memiliki usia dan banyak pula yang menuturkan jika cinta akan memudar setelah masa tiga tahun pernikahan. Tapi ketika kamu mendapati ikatanmu dan pasangan menguat di tahun ketiga ini, tandanya kalian bisa menerima kelemahan satu sama lain. Sebaiknya, saling memuji satu sama lain tetap kamu lakukan hingga kapan pun.

3. Tahun kelima

Unsplash.com/Rachael Crowe

Para ahli mengungkapkan bahwa tahun ke-5 bisa menjadi periode yang cukup krusial dalam pernikahan. Tak jarang, pada tahun ini konflik bisa cukup sering terjadi terkait banyak hal. Kalau belum punya momongan, biasanya pasangan akan mulai membahasnya. Dan bila sudah memiliki anak, konflik pun akan semakin kompleks. Mulai dari masalah ekonomi, pendidikan, dan sebagainya. Pasangan yang bisa bertahan pada kondisi ini akan lebih bisa menyesuaikan diri.

4. Tahun ketujuh

Unsplash.com/Jenny Rusell

Pada tahun ini, biasanya baik suami ataupun istri sudah terjebak dalam rutinitas berumah tangga. Sang istri mengurus anak dan rumah, sementara sang suami sibuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan yang semakin banyak. Hal ini akan berdampak pada kemesraan dan keintiman antar suami istri yang makin berkurang. Kalau tidak hati-hati, pasangan bisa tergoda dengan sosok lain yang lebih menggairahkan.

5. Tahun kelima belas

Unsplash.com/Samantha Gades

Pada tahun kelima belas, secara emosi dan fisik, kedekatan suami istri memang akan semakin kuat. Sudah banyak masalah yang berhasil diselesaikan, seperti keuangan keluarga yang sudah mapan misalnya. Tapi tantangan berikutnya yang akan muncul adalah kejenuhan. Ditambah lagi, kebersamaan keluarga yang semakin berkurang. Seperti anak-anak yang sudah masuk usia remaja dan sibuk dengan urusan lain di luar rumah. Untuk mengatasinya, berilah kejutan-kejutan kecil pada pasangan.

Sudah siap menghadapi tahun demi tahun pernikahanmu, Bela? Yang perlu kamu ingat adalah jangan pernah terlena meski sudah tahu betul keinginan pasangan. Percayalah, bahwa setiap orang butuh penyegaran dan kejutan-kejutan dalam hidupnya. Tetaplah bersikap romantis meski sudah menikah puluhan tahun, ya!

IDN Media Channels

Latest from Married