Di Korea Selatan, menyimpan kamera tersembunyi di ruang privat merupakan tindakan ilegal. Akan tetapi, hal tersebut tengah dialami oleh seorang aktris teater musikal bernama Kim Hwan Hee. Ia menemukan kamera tersebut di ruang gantinya saat membintangi musikal Next To Normal yang terletak di lantai 6 Kwanglim Arts Center.
Tindakan perekaman ilegal ini akhirnya ia laporkan ke Kantor Polisi Gangnam pada 9 April lalu. Seperti apa hasil investigasinya?
Disimpan di sofa
Kim Hwan Hee melaporkan bahwa kamera tersembunyi itu ia temukan di sofa yang terdapat di ruang ganti. Menurut pernyataan agensinya, Blue Stage, ruangan tersebut biasa dipakai oleh para pemeran musikal untuk berganti kostum hingga mandi.
"Kim Hwan Hee baru-baru ini melaporkan ada kamera tersembunyi di ruang gantinya kepada polisi. Ruang ganti itu bukan ruang tunggu umum. Itu dipakai para pemeran untuk berganti kostum hingga mandi setelah pertunjukan berlangsung. Memasang kamera di sana adalah tindak kejahatan dan saat ini kami bekerja sama dengan proses investigasi. Aktris kami tidak akan menemui fansnya terlebih dahulu setelah tampil sampai ia pulih dari insiden ini," tulis perwakilan Blue Stage dalam pernyataan resmi.
Kim Hwan Hee sendiri merupakan seorang aktris musikal kelahiran 1991 yang debut di musikal Fantasia pada 2015 lalu. Ia sudah menunjukkan bakatnya dalam beberapa judul seperti On A Starry Night, Memories of Matsuko, Tomorrow Morning, Bernarda Alba, Hadestown, Kinky Boots, dan Mamma Mia.
Terduga pelaku adalah manajer idol?
Berdasarkan laporan media terbaru, terduga pelaku disebut merupakan manajer dari salah satu idol dengan nama samaran A. Karena tindakan ini, ia dilaporkan sudah dipecat oleh agensinya.
Merekam diam-diam di Korea Selatan dikenal dengan istilah 몰카 (molka) yang berarti kamera tersembunyi atau 불법촬영물 (bulbeob chwalyeongmul) yang berarti video yang direkam secara ilegal. Dalam Undang-undang Kasus Khusus Tentang Hukuman Pelanggaran Seksual Pasal 13 yang berlaku di Negeri Ginseng ini, pelaku dapat dikenai sanksi penjara maksimal lima tahun dan denda maksimal 10 juta won.
Hukuman bisa lebih berat jika ternyata pelaku berniat menyebarkan dan mengambil keuntungan dari video ilegal tersebut. Pelaku bisa dipenjara maksimal 7 tahun dengan denda maksimal 30 juta won.