Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

'Pengabdi Setan 2' Review: Visual Manifestasi Rasa Takut yang Brutal

Spoiler alert!

Niken Ari Prayitno

Tak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa saya akan memiliki rasa takut berlebihan terhadap rumah susun. Pasca menyaksikan film Pengabdi Setan 2: Communion, di benak saya, rumah tinggal untuk masyarakat menengah ini ternyata bisa memunculkan phobia hingga ke titik brutal.

Bagaimana tidak, hanya dalam semalam, rumah susun yang sepi itu berubah menjadi arena sabung nyawa. Badai besar yang mengisolasi lokasi, membuat kita harus bertahan di rumah. Namun, berdiam di rumah, sama tak amannya karena teror para pengabdi setan yang haus nyawa menghantui mereka sampai ke sudut yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya.

Sinopsis: saat rumah pun tak bisa lagi jadi tempat yang aman

IMDB.com

Beberapa tahun setelah teror Ibu (Ayu Laksmi) menghantui rumah mereka, Rini (Tara Basro), Toni (Endy Arfian), Bondi (Nasar Annuz), dan Bapak (Bront Palarae) memutuskan pindah ke rusun di kawasan Jakarta Utara. Di rusun kumuh itu, Bapak merasa lebih aman dibandingkan memiliki rumah sendiri. Sebab, di rusun terdapat banyak orang yang bisa diminta tolong jika sewaktu-waktu teror itu datang kembali.

Sayangnya, perkiraan Bapak meleset. Banyak hal janggal terjadi di rusun tersebut. Mulai dari suasananya yang terlampau sepi, padahal banyak penghuninya; fasilitas yang mulai rusak satu per satu; hingga tetangga yang tertutup membuat mereka semua saling curiga.

Suasana mencekam kemudian diperparah dengan badai besar yang mengepung rusun tersebut dengan banjir. Akankah mereka selamat dari teror yang mengancam nyawa? 

Visual dari manifestasi rasa takut yang dibuat dengan sedemikian brutal

IMDB.com

Bagi kamu yang pernah menyaksikan Pengabdi Setan (2017), rasa takut yang dimunculkan oleh sang sutradara Joko Anwar hanya seputar kemunculan penampakan dan audio berulang yang membuat kita teringat dengan adegan demi adegannya yang menyeramkan. Untuk sekuelnya, kamu harus bersiap, karena teror tersebut hanya seperlima menakutkannya dari kisah di Pengabdi Setan 2: Communion ini.

Dengan apik, Joko Anwar yang juga menjadi penulis naskah dalam film ini berhasil membuat visual brutal dari manifestasi rasa takut yang mungkin saja tak pernah terbayangkan sebelumnya. Diperkaya dengan detail, sound effects, serta warna yang suram, film horor ini berhasil menghadirkan ketakutan depresif yang traumatis.

Banyak adegan pemicu fobia

IMDB.com

Selain menghadirkan rasa takut, saat kamu menyaksikan Pengabdi Setan 2: Communion kamu wajib berhati-hati. Sebab, banyak adegan yang bisa menjadi munculnya fobia kamu. Mulai dari thalassofobia, fobia terhadap air yang gelap; klaustrofobia, fobia terhadap tempat yang sempit; hingga ombrofobia, fobia terhadap hujan.

Tak hanya itu, untuk kamu yang sensitif terhadap cahaya atau flash, juga wajib berhati-hati. Sebab, sejak pertengahan sampai akhir film, ada banyak scene yang menampilkan flash begitu cepat. Cahaya ini berhasil membuat kita bingung dan pusing saat menontonnya.

Spoiler kematian para tokoh

IMDB.com

Tentu kamu masih ingat dengan film Squid Game yang memberikan detail petunjuk tentang cara kematian para tokohnya. Pengabdi Setan 2: Communion juga menggunakan formula yang sama untuk menceritakan kematian para tokohnya.

Jika kamu jeli, petunjuk kematian para tokoh ini akan disorot dengan begitu jelas sesaat sebelum menuju klimaks film. Apakah kamu bisa menuliskan apa saja petunjuk kematian itu?

Secara keseluruhan, film horor dengan semi gore ini sangat POPBELA rekomendasikan untuk disaksikan. Tapi, ingat untuk menyaksikannya bersama keluarga atau teman. Karena kamu bisa berbagi ketakutan dengan teman di sebelahmu, jika adegan menyeramkan itu muncul.

POPBELA juga sangat merekomendasikan untuk menyaksikannya di layar IMAX karena akan memberikan pengalaman menonton yang berbeda. Dengan layar yang lebih besar, serta sound yang lebih menggelegar, membuat ketakutan yang akan kamu rasakan begitu lebih nyata.

Jadi, kapan kamu mau nonton?

IDN Media Channels

Latest from Inspiration