Gunakan Teknologi IMAX Digital Remastering, Fakta "Pengabdi Setan 2"

Akan semakin mencekam dan bikin kamu merinding!

Gunakan Teknologi IMAX Digital Remastering, Fakta "Pengabdi Setan 2"

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Pengabdi Setan 2: Communion menjadi film pertama dari Indonesia sekaligus Asia Tenggara yang telah menjalani proses Digital Remastering (DMR) menggunakan teknologi IMAX dan ditayangkan di wilayah ASEAN. Setelah sebelumnya film pertama Pengabdi Setan yang dirilis di tahun 2017 mendapatkan kesuksesan komersial dan kritikal, bukan hanya di tingkat nasional namun juga internasional, film terbaru dari Joko Anwar ini memberikan terobosan dengan menggunakan teknologi IMAX guna menghadirkan kepuasan menonton dan pengalaman sinematik yang lebih memuaskan bagi para pecinta film.

Rapi Films, bekerja sama dengan Come and See Pictures, Sky Media, Brown Entertainment, dan Legacy Pictures mempersembahkan Pengabdi Setan 2: Communion yang akan mulai tayang 4 Agustus di bioskop seluruh Indonesia. Sebelum menyaksikan film ini, simak dulu deretan faktanya berikut ini.

DMR menggunakan teknologi IMAX, hadirkan pengalaman sinematik yang nyata

Gunakan Teknologi IMAX Digital Remastering, Fakta "Pengabdi Setan 2"

Joko Anwar, sutradara dan penulis skenario Pengabdi Setan 2: Communion mengutarakan kebanggaannya dapat berkolaborasi dengan IMAX untuk menghadirkan pengalaman menonton yang lebih nyata dan tak terlupakan.

"Kami ingin memberikan yang lebih kepada penonton, step up the game, bukan hanya menghadirkan keseruan bagi penonton. Dengan pengalaman sinematik yang lebih nyata, pecinta film dapat memasuki dunia ‘Pengabdi Setan 2: Communion’ untuk merasakan thrill and ride yang lebih mendebarkan," ungkap Joko Anwar.

Film Indonesia pertama yang menjalani proses DMR menggunakan teknologi IMAX

Preetham Daniel, Vice President - Theatre Sales: India, South East Asia, Australia and New Zealand IMAX mengatakan alasannya memilih Pengabdi Setan 2: Communion sebagai film pertama yang menjalani proses digital remastering dengan menggunakan teknologi IMAX. Yakni karena film ini memiliki IP yang kuat dan memiliki teknis dengan kualitas tinggi, sehingga layak mendapatkan treatment IMAX.

"Telah diformat secara khusus untuk layar IMAX, para penikmat film dapat merasakan pengalaman menonton film dengan cakupan layar yang lebih luas dan spektrum warna yang lebih kaya sehingga penikmat film dapat merasakan scene demi scene dengan detail dan semakin nyata," ungkap Preetham.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here