Makin Mencekam, 'Pengabdi Setan 2: Communion' Siap Tayang 4 Agustus

Lebih menegangkan dengan latar rumah susun

Makin Mencekam, 'Pengabdi Setan 2: Communion' Siap Tayang 4 Agustus

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Sekuel dari film Pengabdi Setan (2017) akan segera tayang 4 Agustus mendatang. Karya kesembilan dari Joko Anwar ini berjudul Pengabdi Setan 2: Communion. Rapi Films bekerja sama dengan Come and See Pictures, Sky Media, Brown Entertainment, dan Legacy Pictures untuk menyukseskan film ini.

Saya sangat tidak sabar untuk menayangkan lanjutan dari Pengabdi Setan ini. Yang pertama lima tahun lalu meninggalkan banyak kenangan bagi penonton, menakutkan sekaligus hangat. ‘Pengabdi Setan 2: Communion’ akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ditinggalkan di film pertama. Akan banyak kejutan,” kata Joko Anwar.

Latar tempat di rumah susun

Makin Mencekam, 'Pengabdi Setan 2: Communion' Siap Tayang 4 Agustus

Berbeda dari film pertamanya, Pengabdi Setan 2: Communion mengambil latar tempat di sebuah rumah susun (rusun). Menurut pengakuan Tara Basro yang berperan sebagai Rini, rusun tersebut tak dihuni selama 15 tahun.

"Untuk set kali ini kami syuting di rusun yang sudah tidak ditinggali (selama) 15 tahun. Jadi, jujur aja ketika nyampe ke set, 'ini yang bener-bener aja syuting di sini?'" ujarnya terheran-heran.

Namun, pemilihan rusun sebagai latar tempat baru ini bukan tanpa alasan. Masih melanjutkan bagian pertama, diceritakan bahwa para tokoh memang pergi ke sana.

"Kenapa rumah susun? Karena memang cerita di Pengabdi Setan pertama itu mereka lari dari rumah dan pergi ke rumah susun," ungkap Joko.

Jakarta 1985

Sementara itu, latar waktu yang diambil adalah tahun 1985 di Jakarta. Tim produksi memadukannya dengan teknik CGI untuk menciptakan suasana ini. Namun, Joko mengungkap akan sangat sulit bagi penonton untuk membedakannya karena proses pengeditan dilakukan dengan rapi.

"Kita re-create Jakarta tahun '85, seamless banget kalau temen-temen lihat tadi. Nggak tau mana yang CGI, mana yang asli," tutur sang sutradara.

Suasana ini pun berusaha dibentuk oleh para pemain. Meski beberapa belum lahir di tahun tersebut, mereka melakukan berbagai pendekatan, mulai dari mendengarkan lagu-lagu lawas, mencari tahu kehidupan di rusun, hingga mengobrol dengan kerabat mereka yang telah hidup di zaman itu.

"Pergaulan anak muda di tahun itu kayak apa? Oh, kayak gini. Mencoba. Dan akhirnya, hasilnya ada di tanggal 4 Agustus," kata Iqbal Sulaiman.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌