Memasuki akhir bulan ke-2 di 2021, warga DKI Jakarta dan sekitarnya dikepung bencana banjir. Di beberapa wilayah, ketinggian banjir menyentuh dada dewasa. Derasanya curah hujan dan penyerapan air yang tidak maksimal, membuat air meluap dan genangan air tinggi tidak dapat dihindarkan. Hingga hari ini di beberapa wilayah, banjir terlihat sudah mulai surut. Walau begitu, lima penyakit ini masih mengintai para korban, bahkan paska terjadinya banjir. Apa saja penyakit tersebut? Silahkan disimak ya!
1. Diare
Diare sangat erat kaitannya dengan kebersihan si penderita. Ketika kebersihan tidak terjaga, maka besar kemungkinan diare menyerang. Diare membuat penderita menjadi sering buang air besar dengan tinja yang cukup encer. Terkontaminasi virus, bakteri atau parasi menjadikan salah satu penyebab utama penyakit ini. .
Ketika musibah banjir melanda, tentu saja sumber air minum akan ikut tercemar. Sehingga tidak jarang, para korban mengonsumsi air yang tidak layak. Beberapa bakteri penyebab diare ketika banjir adalah, salmonella, shigella, dan cholera. Oleh sebab itu, para korban akan lebih mudah terkena penyakit diare bahkan setelah banjir usai.
2. Leptospirosis
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri leptospira dan biasanya disebarkan melalui hewan. Tikus, sapi, anjing dan babi, merupakan beberapa hewan yang sering menyebarkan penyakit ini. Ketika banjir, resiko terserang penyaki ini lebih tinggi, jika aliran air atau kubangan air tersebut telah tercemar urine dari hewan-hewan tersebut.
Gejala dari leptospitosis biasanya menyerupai flu ringan seperti menggigil, sakit kepala, dan nyeri otot. Jika dibiarkan, penyakit ini dapat menancam nyawa penderitanya. Tidak ada salahnya, untuk memeriksa kesehatan setelah terkontaminasi genangan air ketika banjir ya.