Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Suami Nggak Seharusnya Paksa Istri Pakai Kontrasepsi, Ini Alasannya! 

Semuanya bisa dibicarakan bersama, kok

Fera Nur Aini

Saat bersepakat ingin menjaga jarak kehamilan, biasanya suami akan meminta istri untuk melakukan KB atau menggunakan alat kontrasepsi. Padahal tidak semua perempuan cocok dengan alat-alat tersebut. Kalaupun cocok, ada juga yang tidak berani tapi memaksakan diri untuk ber-KB. Demi suami. Maksudnya? Ya, agar suami bisa berhubungan badan dengan bebas tanpa khawatir istrinya hamil.

Tidak sedikit efek samping yang harus diterima perempuan saat menggunakan alat kontrasepsi, seperti menjadi lebih gemuk, mestruasi tidak teratur, dan beberapa keluhan lainnya. 

Apa memang iya suami tidak bisa berkontribusi dalam usaha menjaga jarak kehamilan?

1. Kontrasepsi punya efek samping bagi tubuh perempuan

Pinterest.com/ehliyetler.net

Kontrasepsi diciptakan untuk mencegah kehamilan (mengatur jarak) dan mengantisipasi penularan IMS atau Infeksi Menular Seksual, seperti HIV/AIDS, Klamidia, Sipilis, dan lain-lainya. Ada banyak sekali jenis kontrasepsi dan masing-masing memiliki kelebihan serta kekurangan. Beberapa yang populer adalah pil KB, suntik KB, implan, dan IUD. Semuanya digunakan oleh perempuan.

Sebenarnya masih ada banyak jenis kontrasepsi seperti kondom wanita, spermisida, diafragma, cervical cup, koyo ortho evra, dan cincin vagina. Namun kontrasepsi tersebut tidak terlalu populer untuk diaplikasikan.

Perlu digarisbawahi, semua alat kontrasepsi itu membawa efek samping bagi tubuh perempuan dan itu berbeda-beda di tiap perempuan.

2. Laki-laki juga bisa memakai alat kontrasepsi

lelakisihat.com

Lalu ada nggak, sih, kontrasepsi yang bisa digunakan laki-laki? Ada! Kondom dan penarikan penis. Tapi jarang sekali laki-laki yang mau melakukannya dengan alasan mengurangi kenikmatan saat berhubungan seksual. Lalu, perempuan yang merasakan berbagai efek samping selama menggunakan alat kontrasepsi, apa kenikmatan hidupnya tidak berkurang?

3. Kontrasepsi bukan kewajiban perempuan

amazonaws.com

Saat menikah kita telah sepakat untuk menanggung segalanya bersama, tentu harusnya termasuk dalam menjaga jarak kehamilan. Tidak ada sama sekali kewajiban memakai kontrasepsi bagi perempuan. Semuanya hanya konstruksi sosial  yang ada di masyarakat.

Saat berbicara kontrasepsi, umumnya akan berfokus pada perempuannya. Sedikit sekali yang menganjurkan laki-laki untuk berani memikul beban kontrasepsi juga.

4. Kontrasepsi adalah pilihan dan kesepakatan

unsplash.com

Tulisan ini sama sekali tidak menolak KB atau mengajak perempuan untuk tidak ber-KB. Tentu KB adalah program yang baik dari pemerintah untuk mengatur jumlah penduduk.

Sebaliknya, tulisan ini ingin mengajak perempuan untuk berani berkata "tidak", jika ia memang tidak nyaman. Juga ingin mengajak laki-laki untuk legowo menggunakan kondom atau melakukan penarikan penis selama masa pengaturan jarak kehamilan.

Jangan meminta kenikmatan penuh sementara pasangan perempuannya harus berjuang 'menikmati' efek samping alat kontrasepsi. Kan, sudah banyak, tuh, kondom yang tipis!

IDN Media Channels

Latest from Sex