Membangun kehidupan rumah tangga yang bahagia adalah impian semua pasangan. Namun, hal tersebut dapat terwujud dengan adanya tanggung jawab penuh dalam menjalankan kewajiban serta hak suami dan istri. Dalam konteks tanggung jawab, suami berperan sebagai pemimpin keluarga yang menjadi pelindung, pemberi nafkah, dan pemberi teladan yang baik kepada anggota keluarganya.
Tanggung jawab istri juga tidak kalah penting. Terlepas dari perbedaan pandangan mengenai perempuan karier, seorang istri memiliki peran penting dalam mencetak generasi yang hebat. Makanya, nggak jarang kita mendengar bahwa peran utama seorang perempuan adalah mendidik anak-anaknya.
Di samping itu, seorang perempuan jika sudah menikah, berarti baktinya berpindah dari orangtua menjadi kepada suami. Maka dari itu, taat kepada suami atas segala perintah dalam hal kebaikan, wajib untuk selalu ditaati. Kira-kira apa saja kewajiban istri pada suami selain yang sudah disebutkan, ya? Yuk, simak langsung 10 kewajiban istri terhadap suami di bawah ini!
Kewajiban istri terhadap suami yang pertama, yaitu senantiasa taat kepada suami atas perintah yang mengarahkan dirinya menuju kebaikan. Seperti menaati aturan agama, meminta istri dalam menjaga harta suami, atau tetap menuntut ilmu yang dibarengi dengan mengurus anak-anak.
Kewajiban istri menaati suami di sini maksudnya, sudah tercatat batasannya yang menghindari larangan agama dan kesusilaan. Dalam menaati suami, seorang istri sebaiknya sudah paham mengenai tanggung jawab dan perannya agar tidak memberatkan hati. Juga yang perlu diingat, walaupun suami merupakan kepala keluarga, istri tetap memiliki kuasa atas dirinya dalam menolak perintah suami yang melanggar perjanjian rumah tangga sesuai aturan agama.
Siapa sangka, menyenangkan suami termasuk dalam kewajiban seorang istri. Menyenangkan suami dalam arti seorang istri bersikap menyenangkan dan perbuatan terhadap suaminya memberikan kegembiraan. Nggak sulit, kamu bisa menyenangkan suami dengan memasak masakan kesukaan dan berpenampilan menarik di hadapannya.
Namun, ternyata ada hal yang nggak kalah penting. Karena menurut ilmu psikologi emosi perempuan sangat mudah berubah, seorang istri sebisa mungkin belajar untuk mengelola emosi dengan baik dan bijak. Dengan begitu, istri bisa bahagia dan selesai dengan dirinya sendiri terutama di hadapan suami.
Menjaga kehormatan dan nama baik suami merupakan kewajiban istri. Menjaga kehormatan suami, seperti menutupi aibnya, tidak membicarakan hal-hal buruk tentangnya kepada orang lain, dan tetap berbuat baik terhadap lingkungan sekitar sebagai cerminan bahwa suami mendidik istrinya dengan baik. Selain itu, menjaga kehormatan suami, seorang istri harus bisa menjauhkan diri dari hal mencurigakan sehingga terhindar dari fitnah.
Kewajiban istri terhadap suami selanjutnya, yaitu melayani suami dengan baik. Setelah menikah, status seorang perempuan akan berubah menjadi istri sehingga dia berkewajiban dalam melayani suami secara keseluruhan, lahir maupun batin. Sederhana saja, namun bermakna. Istri bisa melayani suami dengan memasak masakan yang sehat dan lezat, membantu keperluannya, dan mencukupi semua kebutuhannya.
Perlu diingat, melayani suami dengan baik bukan berarti mengurus semua pekerjaan rumah sendiri. Tanggung jawab istri terhadap suaminya adalah melayani suami, menjaga harta dan rumah suami, serta mendidik anak. Jadi, tugas rumah tangga juga merupakan tugas suami untuk membantu istri. Kalau tidak punya waktu lebih, suami wajib untuk menafkahi istri dalam membiayai asisten rumah tangga.
Selanjutnya adalah mencari kerelaan hati dan menghindari kemarahan suami. Kerelaan suami merupakan kunci kebaikan istri di dunia dan kehidupan setelahnya. Karena itu, seorang istri sebisa mungkin mendapatkan kerelaan hati suami dalam mengarungi bahtera rumah tangga dengan melakukan melayani dan menyenangkan suami.
Selain itu, mencari kerelaan suami bisa didapat dari membantu menyelesaikan pekerjaan suami, mengatasi masalah bersama dan memberikan solusi terbaik, terampil mengurus diri dan rumah, meninggalkan dan mengerjakan apa yang dibolehkan suami, juga peka dengan kebutuhan suami.
Kewajiban istri terhadap suami yang ketujuh adalah istri bisa memenuhi kebutuhan ranjang suami. Bukan tanpa alasan, kewajiban memenuhi kebutuhan ranjang suami juga merupakan kebaikan dalam rumah tangga. Itu karena laki-laki yang memiliki hasrat seksual lebih dari perempuan, harus disalurkan kepada pasangan resminya agar mencegah perselingkuhan.
Namun, perlu diingat bahwa istri juga memiliki keterbatasan. Istri boleh saja tidak melaksanakan kewajibannya pada istri dengan memenuhi kebutuhan ranjang jika istri sedang sakit dan ada halangan-halangan lain yang membuat istri tidak bisa memenuhinya. Walaupun begitu, suami dan istri harus bisa berkomunikasi dengan baik dan saling memahami.
Selalu meminta izin kepada suami merupakan salah satu kewajiban istri, lho. Istri yang baik tentunya selalu meminta izin kepada suami yang merupakan kunci dalam memperoleh keselamatan. Dengan mengantongi izin serta restu suami, istri jadi lebih tenang dan berusaha tetap menjaga dirinya.
Dalam hal meminta izin suami, jika dibolehkan, sudah seharusnya istri memang menjaga apa yang sudah dipercayakan oleh suaminya. Jangan pernah berniat untuk berkhianat dari apa yang sudah diizinkan suami karena hal tersebut dapat menghancurkan rumah tangga secara perlahan.
Selain memenuhi kebutuhan dan menjaga kehormatan suami, istri juga sebaiknya mendoakan kebaikan untuk suaminya. Kalau kerelaan suami kepada istri menjadi kunci kebaikan, doa istri kepada suami merupakan suatu yang mudah dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Jadi, dengan segala peran istri dalam berumah tangga yang begitu banyak, seorang suami juga harus bisa memenuhi kebutuhan istri dan senantiasa menjaga juga meminta doa kebaikan bersama. Mendoakan kebaikan untuk suami merupakan kewajiban istri dalam mempertahankan rumah tangga agar tetap harmonis.
Terakhir, kewajiban istri pada suami adalah menjaga kesetiaan. Dalam hal menjaga kesetiaan memang bukan hanya kewajiban istri, namun juga suami. Peran suami dan istri dalam menjaga kesetiaan memiliki sedikit perbedaan dari segi kebiasaan suami istri. Misalnya, suami tugasnya mencari nafkah, tentunya harus pergi dan bertemu banyak orang. Begitu juga dengan istri yang menjaga rumah dengan segala tanggung jawabnya.
Dalam hal tersebut, suami dengan kebiasaannya, harus bisa menjaga hati yang dimulai dari menjaga pandangan. Selalu ingat bagaimana batasan berteman dan mengerjakan tugas kantor secara profesional. Sementara, istri menjaga kesetiaan hubungan pernikahan dengan menjaga kehormatan diri untuk tidak melakukan hal yang menimbulkan kecurigaan.
Itulah 11 kewajiban istri terhadap suami. Walaupun banyak, bukan berarti menyulitkan. Adanya kewajiban yang harus dilakukan dan hak yang harus didapat merupakan hal yang memperkokoh suatu hubungan, termasuk hubungan pernikahan. Tentunya harus dijalani dengan tanggung jawab penuh dan hati yang lapang. Semoga bermanfaat ya, Bela.
