Apakah kamu termasuk orang yang tidak mudah percaya, sekalipun dengan pasangan? Hingga akhirnya kamu sering mengecek ponselnya tanpa seizin darinya? Hmm, kalau iya, jangan berlarut-larut ya, Bela! Karena itu sudah melanggar batas privasi atau hak yang pasanganmu miliki.
Menjalin hubungan dengannya bukan berarti kamu perlu tahu segala hal tentangnya, termasuk rahasia yang ingin ia pendam sendiri. Kita tetap harus paham bahwa setiap apa pun itu ada batasan yang menjaganya. Lagipula, menjalin hubungan berarti kalian harus bisa memisahkan, mana hal yang privasi dan mana hal yang sifatnya terbuka.
Untuk itu, simak artikel berikut yuk mengenai apa saja batasan privasi dalam hubungan yang tidak boleh dilanggar.
Batasan privasi pertama yang wajib dijaga dalam hubungan, bahkan oleh setiap individu adalah isi ponsel. Seperti yang kita tahu, saat ini ponsel sudah menjadi barang utama yang mungkin sulit dilepaskan dari kehidupan seseorang. Ada hal-hal yang mungkin tersimpan di sana dan tidak ingin diketahui oleh orang lain, sekalipun itu pasangan.
Jadi kalaupun kamu merasakan ada sesuatu yang tidak beres dan disembunyikan olehnya, kamu tetap perlu mendapat izin dan persetujuan darinya untuk membuka ponselnya. Namun, jika ia memang sudah terbuka sejak awal padamu, maka kamu wajib menghargainya dengan tidak menjelajah terlalu dalam di luar apa yang ia izinkan.
Selain ponsel, akun media sosial pasangan juga termasuk bagian dari privasi. Hal ini karena media sosial sering dijadikan tempat untuk saling terhubung dengan orang lain, sehingga mungkin saja ada hal-hal yang tidak nampak dan tidak ingin diketahui orang luar.
Memang, sekilas terlihat cukup menyenangkan saat tahu apa saja aktivitas yang dilakukan pasangan di media sosial. Namun, jika mengontrol terlalu jauh dan tahu terlalu dalam, itu sudah mengarah pada tindakan posesif, Bela. Tindakan ini sangat jauh dari hubungan yang dewasa.
Memiliki pasangan atau tidak, setiap orang memiliki hak atas waktu untuk diri sendiri atau me time. Menjalin hubungan tidak berarti kamu atau pasanganmu milik kalian seutuhnya, melainkan ada waktu-waktu tertentu kalian perlu menjelajahi diri dan emosi lebih dalam.
Dengan me time, kamu bisa melakukan banyak hal, salah satunya mungkin menikmati hobimu. Kamu pasti nggak mau kan, waktu untuk menyenangkan diri sendiri direnggut dan diganggu? Nah, pasanganmu juga pasti begitu!
Percayalah Bela, terus menerus berada di samping pasangan malah membuat kita tumbuh menjadi orang yang bergantung. Hasilnya? Saat mereka nggak ada di samping kita, kita merasa tidak bisa menjadi utuh.
Selanjutnya adalah permasalahan keluarga. Memang, rasanya menyenangkan jika pasangan mau berbagi keluh kesah dan terbuka terkait banyak hal penting dalam hidupnya. Namun, terkadang ada hal-hal yang ia anggap bisa untuk ditangani sendiri dan tidak mau orang lain tahu, seperti misalnya permasalahan keluarga.
Bisa saja ia mungkin tidak ingin masalah tersebut melebar, sehingga lebih memilih untuk diam. Jadi, cukup ketahui hal-hal yang memang perlu kamu ketahui saja, Bela, tidak perlu menggali terlalu dalam masalah keluarga orang lain, karena bisa membuat pasanganmu menjadi malu atau merasa tidak dihargai.
Batasan privasi terakhir adalah terkait keuangan pasangan. Pendapatan seseorang itu adalah privasi, kecuali bagi pasangan yang sudah menikah. Tidak semua orang merasa nyaman membahas perihal masalah ini. Ada sebagian yang beranggapan bahwa membicarakan urusan finansial bersama pasangan adalah hal yang tabu.
Bisa saja ini berkaitan dengan rasa gengsi dan harga diri seseorang. Maka dari itu, jika tidak ingin terjadi gesekan atau membuat pasangan marah, lebih baik cari tahu dulu apakah ini menjadi hal yang sensitif baginya atau tidak. Jika kalian sepakat untuk saling terbuka, maka artinya tidak hanya dia yang harus membicarakan soal keadaan finansialnya, kamu pun juga harus.
Nah, itu dia 5 batasan privasi dalam hubungan yang sebaiknya tidak kamu langgar. Yuk, coba jadi pasangan yang bijak dan dewasa!
