Sebagai seorang perempuan, kamu merasa nggak kalau bagian tersulit tentang kehidupan cinta bukanlah bertemu atau membangun ketertarikan dengan laki-laki. Hal tersulit adalah menciptakan hubungan yang mendalam dan emosi yang kuat dengan si pacar alias memiliki ikatan emosional.
Apa itu keterikatan emosional? Ini adalah tentang perasaan kedekatan dan kasih sayang dalam hubungan yang membantunya bertahan dari waktu ke waktu. Keterikatan emosional sebenarnya sangat penting dalam semua hubungan manusia, termasuk hubungan percintaan.
Cara untuk mengetahui apakah seseorang terikat secara emosional dengan kamu atau tidak adalah dengan melihat, apakah dia benar-benar menikmati menghabiskan waktu bersama kamu, selalu menelepon atau mengirim chat, atau membuat komitmen untuk nggak bertemu dengan orang lain.
Nah, sekarang bagaimana caranya supaya pacar memiliki ikatan emosional denganmu? Pelatih kencan dan hubungan Iona Yeung memberitahukan cara-caranya.
1. Terima pacar apa adanya, bukan karena potensi yang dimilikinya
Semua orang ingin diterima dan dicintai apa adanya. Namun, nyatanya masih banyak perempuan yang membuat kesalahan dengan berpacaran dengan laki-laki karena potensinya.
Laki-laki bukanlah proyek. Saat kamu memiliki harapan pada seorang laki-laki untuk berubah, dia akan merasa kamu nggak melihat dirinya apa adanya. Ini bisa membuat laki-laki merasa malu karena merasa nggak cukup. Jika ini dirasakan di awal hubungan, kemungkinan besar ia akan merasa cemas dan putus asa.
Kamu cukup mengetahui apa yang dicari dari seorang laki-laki dan temukan seseorang yang cocok dengan deskripsi itu. Jangan mencoba mengubah pacar menjadi seseorang yang kamu mau.
2. Buat keamanan emosional untuknya
Dengan melakukan hal tersebut, kamu berarti menciptakan ruang di mana si pacar dapat mengekspresikan pikiran, perasaan, dan keinginannya tanpa merasa dihakimi.
Berbahagialah saat pacar bilang kamu adalah teman bicara yang bai, karena itu artinya ia dapat mengatakan hal-hal yang biasanya nggak dibagikan kepada orang lain. Itu ia lakukan karena dirinya tahu kamu nggak akan menghakiminya.
Lain kali pacar mengalami hari yang buruk, mengeluh tentang rekan kerja, atau memberi tahu sesuatu yang pribadi, dengarkan tanpa menghakimi. Ketahui kapan harus memperbaiki masalah, kapan harus menawarkan bantuan, dan kapan hanya mendengarkan. Terkadang orang nggak ingin masalahnya diselesaikan, tetapi hanya ingin didengarkan.