Memasuki bulan kedua dalam perhitungan tahun Masehi menandakan kalau seluruh masyarakat dunia akan merayakan Hari Valentine! Hari yang diperingati pada tanggal 14 Februari ini umumnya dirayakan dengan cara memberikan hadiah pada orang yang mereka kasihi, seperti coklat atau mawar. Baik itu dari pria atau wanita kepada pasangannya masing-masing, maupun dari para single yang sedang ingin memenangkan hati gebetannya.
Nah, beda negara, beda pula budaya Valentine yang dilakukan masyarakatnya, lho! Seperti apa ya perayaan hari Valentine dari berbagai negara, Bela?
Di Hari Valentine, wanita di Inggris akan menempatkan 5 daun salam pada bantal mereka. Tiap satu lembar ditempatkan di sudut dan tengah bantal. Ini dilakukan agar mereka dapat bermimpi tentang suami masa depannya. Alternatif lain, mereka akan menempatkan daun salam basah dan air mawar di sebrang bantalnya. Sedangkan di Norfolk, aka nada sosok bernama Jack Valentine yang datang dari satu rumah ke rumah lain. Jack akan mengetuk pintu dan memberikan permen atau hadiah kecil pada anak-anak yang menantinya.
Bagi masyarakat Italia, Hari Valentine adalah perayaan Festival Musim Semi, di mana anak-anak muda berkumpul di kebun dan menikmati pembacaan puisi dan alunan musik sebelum berjalan-jalan dengan pasangannya. Selain itu, ada tradisi lain untuk para wanita muda yang masih single agar bangun sebelum fajar menyingsing demi menemukan suami masa depannya. Konon, pria pertama yang ditemui di Hari Valentine itu adalah pria yang akan menikah dengannya tahun depan, atau seenggaknya sosok itu mencerminkan pria yang harus dinikahinya.
Tradisi yang serupa juga dilakukan oleh masyarakat Korea Selatan. Pada tanggal 14 Februari, para wanita akan memberikan cokelat, bunga, dan hadiah pada pria. Kemudian pada tanggal 14 Maret, pria harus membalas pemberian itu dengan hadiah sebagai perayaan White Day. Namun sebagai tambahan tradisi, pada tanggal 14 April, mereka yang nggak merayakan Valentine maupun White Day akan merayakan Black Day. Jadi, para single akan memperingati status mereka dengan menikmati semangkuk jajangmyeon.
Di Tiongkok, perayaan yang serupa dengan Valentine adalah Qixi, yaitu festival cinta yang dilakukan tiap hari ke 7 dari bulan ke tujuh dalam kalender Cina. Perayaan ini berdasarkan dari cerita masa lampau tentang kisah cinta pria dan wanita dengan status sosial berbeda, yang nggak bisa bersama dalam pernikahannya. Namun ketegaran hati sang wanita meluluhkan raja sehingga keduanya diperbolehkan bertemu setahun sekali. Nah, di perayaan Qixi ini, para wanita single menyiapkan buah-buahan segar dengan harapan bertemu pasangan mereka, sedangkan para pasangan berharap untuk kesejahteraannya. Pada malam hari, masyarakat akan menyaksikan bintang Vega dan Altair yang mencerminkan sepasang kekasih dalam sejarah itu.
Itulah beberapa perayaan hari Valentine dari berbagai negara. Seru dan romantis, ya, Bela? Mau mencoba tradisi Valentine yang berbeda di taggal 14 Februai nanti?