Kamu mungkin pernah membaca berita soal kasus pelecehan seksual yang berawal dari perkenalan di aplikasi kencan. Kehadiran aplikasi kencan memang banyak membantu para single yang sedang mencari cinta. Namun di sisi lain, kita sebagai penggunanya juga harus lebih hati-hati, karena banyak predator seksual yang memanfaatkan aplikasi tersebut untuk bertemu para korbannya.
Lalu apa yang bisa kita lakukan agar tidak terjebak dalam rayuan seorang predator seksual? Simak beberapa karakteristik dan modus para predator seksual, khususnya di aplikasi kencan online.
1. Melakukan grooming
Pada awalnya, seorang predator seksual akan melakukan grooming pada calon korbannya. Dalam tahap ini, mereka akan berusaha untuk membangun hubungan dan kedekatan emosional dengan calon korbannya. Mereka akan sangat perhatian dan sikapnya pun akan sangat manis. Pada tahapan ini, memang belum bisa diketahui apakah seseorang benar-benar baik atau justru memiliki keinginan jahat di balik sikap baiknya itu. Kamu baru akan mengetahuinya setelah terus-terusan berinteraksi dengannya.
Alasan grooming ini mereka lakukan untuk menciptakan ketergantungan, seakan-akan mereka hadir untuk memenuhi mimpi-mimpi kamu, menjadi sosok ksatria di atas kuda putih yang selalu menolongmu, dan akhirnya mendapatkan kepercayaan kamu sepenuhnya. Sikap mereka pada awalnya pun seakan-akan menunjukkan bahwa mereka tak akan pernah menyakitimu.
2. Memanipulasi
Seorang predator seksual sangat pintar memanipulasi keadaan. Kata-kata yang mereka lontarkan begitu manipulatif sehingga membuat para korbannya percaya. Mereka umumnya melakukan gaslighting secara perlahan-lahan. Mereka secara pelan-pelan menanamkan pikiran pada calon korbannya. Mereka akan berbohong, memutarbalik informasi, sehingga membuat si calon korban tak bisa lagi membedakan realita dan kebohongan.