Karen's Diner akan resmi membuka cabang di Jakarta, tepatnya di Bengkel Burger, hanya dalam hitungan hari. Meski sempat menuai pro dan kontra, tak sedikit masyarakat yang antusias menyambut restoran berkonsep unik ini. Cuitan survei mereka pada Juli lalu bahkan telah mendapatkan sekitar 15 ribu retweet dan 11 ribu suka.
Hal yang membuat restoran asal Australia ini menuai perhatian, pelayanannya justru dibuat tak ramah. Bukannya di-cancel, masyarakat justru berbondong-bondong penasaran. Kira-kira, ada motif apa, ya, di balik konsep unik ini? Yuk, telusuri sejarahnya bersama!
Awal Karen's Diner dibuka
Melansir euronews.com, Karen's Diner awalnya dibuka sebagai pop-up store selama tiga bulan saja pada Oktober 2021 lalu. Restoran pertamanya dibuka di Sydney, Australia. Dengan konsep out of the box ini, sang General Manager, Mitch Ransley, mengaku sempat khawatir.
"Ini adalah sebuah konsep yang membuatmu berpikir, 'ini mungkin berhasil, mungkin juga tidak.' Sebuah kejutan bagi kami karena orang-orang suka diperlakukan dengan buruk," katanya.
Salah besar jika kamu mengira Karen adalah nama pendiri restoran ini. Faktanya, Karen adalah nama yang kerap diasosiasikan dengan perempuan berkulit putih yang punya perangai buruk. Pemilik nama ini biasanya mengatakan "panggilkan manajernya" saat tak puas dengan pelayanan sebuah restoran.
Mendobrak standar restoran biasa
Di Karen's Diner, pengunjung boleh mengharapkan makanan dan minuman yang enak. Namun, tidak dengan pelayanan yang penuh ramah-tamah. Di sana, pengunjung justru akan dimarahi, diperlakukan tak sopan, bahkan dimaki-maki.
"Ada banyak restoran di Sydney yang berkonsep megah. Kamu berdandan dengan rapi, kamu mengatakan "tolong" dan "terima kasih". Dengan datang ke sini, kamu mendapatkan sesuatu yang baru. Kamu bisa benar-benar menjadi dirimu sendiri atau jadi versi terjahat dirimu," imbuh Mitch.
Meskipun demikian, ada sejumlah larangan yang berlaku di Karen's Diner. Jika melanggar, ada ancaman ganti rugi bahkan di-blacklist dari restoran. Berikut daftar larangannya, dikutip dari laman bemorekaren.com:
- Dilarang berkomentar rasis, seksis, homofobik, menghina kaum disabilitas, atau mengejek
- Tidak boleh body shaming
- Jangan ada kekerasan seksual
- Jika ada kerusakan atau vandalisme di dalam restoran, pengunjung akan diusir (bahkan ganti rugi)
- Letakkan makanan dan minuman tetap di atas meja, jangan melemparnya