Produk olahan susu memang tidak pernah mengecewakan, salah satunya adalah keju. Sebagai produk olahan susu, keju melewati proses pengentalan dengan bantuan bakteri dan enzim tertentu yang disebut dengan rennet.
Dari hasil pengentalan, kemudian akan melalui proses pengeringan dan pengawetan kembali, menghasilkan keju yang kini banyak digemari. Kini, keju banyak diolah sebagai bahan campuran untuk berbagai jenis masakan, mulai dari roti, kue, pasta, hingga pizza. Faktanya, ada berbagai jenis varian keju dari seluruh dunia.
Berasal dari Italia, jenis keju mozarella menggunakan susu kerbau sebagai bahan dasarnya. Namun, kini sebagian besar keju mozarella terbuat dari susu sapi. Keju jenis ini merupakan keju utama pada adonan pizza yang ketika ditarik, sulit untuk putus. Mozarella juga sangat mudah dipadukan dengan berbagai jenis makanan seperti salad, daging dan pasta. Jika ingin menghemat pengeluaran, kamu dapat membuat keju mozarella sendiri di rumah. Keju ini mampu bertahan hingga satu minggu bila di rendam di air garam.
Negara Swiss banyak memproduksi keju, salah satunya jenis emmental. Uniknya, keju ini akan dibungkus menggunakan kertas dengan logo pabrik. Berbahan dasar susu sapi, keju emmental tidak melewati proses pasteurisasi, atau proses pemanasan makanan untuk membunuh organisme yang merugikan.
Menjadi salah satu keju yang sulit diproduksi, keju emmental melalui proses fermentasi yang menyebabkannya memiliki banyak lubang. Keju jenis ini biasa disajikan dengan minuman anggur dan buah-buahan.
Berasal dari Belanda, Gouda merupakan salah satu keju paling populer di dunia. Kata Gouda sendiri diambil dari salah satu kota di Belanda. Keju ini menggunakan susu sapi murni sebagai bahan dasarnya.
Namun, beberapa pabrik menggunakan susu domba, sehingga keju ini bertahan lebih lama. Memiliki tekstur lembut dengan rasa susu yang kuat, keju ini mampu bertahan hingga dua tahun. Keju ini biasa disajikan sebagai pencuci mulut bersama bir dan buah-buahan.
Selain mozarella, Italia juga memproduksi keju Parmigiano-Reggiano. Namun, jenis keju ini sering tertukar dengan keju parmesan yang diproduksi oleh negara-negara seperti Amerika, Argentina dan Australia. Keju Parmigiano-Reggiano yang asli hanya diproduksi di Italia.
Keju ini memiliki bentuk bulat seperti drum, dengan menggunakan susu sapi sebagai bahan dasarnya. Dengan aroma manis yang mirip seperti buah-buahan, parutan keju Parmigiano-Reggiano akan membuat salad, pasta dan sup Italia semakin terasa nikmat.
Feta merupakan keju putih asin dari Yunani. Faktanya, keju ini dilindungi oleh UU Uni Eropa. Hanya keju yang diproduksi dari Makedonia, Thessaly, Thrace, Central Mainland Greece, Lesvos dan Peloponnese yang dapat disebut dengan keju Feta.
Menggunakan susu domba sebagai bahan dasar, keju Feta berkualitas tinggi akan menghasilkan aroma susu, mentega, serta yoghurt yang kuat. Saat dimakan, keju ini akan mengeluarkan rasa asin, asam, sedikit pedas dan manis. Keju Feta biasa dihidangkan bersama salad Yunani dan pai asal Yunani, yaitu spanakopita.
Italia banyak memproduksi keju-keju nikmat yang siap diekspor ke seluruh dunia. Mascarpone merupakan salah satu jenis keju yang banyak digunakan dalam membuat hidangan seperti puding, tiramisu, dan sup.
Keju ini sering disangka sebagai cream cheese, namun perbedaan mendasar adalah dari bahan baku yang digunakannya. Jika keju mascarpone dibuat dari heavy cream, sedangkan cream cheese dari susu murni. Selain itu, keju mascarpone ditemukan di Italia dan cream cheese ditemukan di New York.
Nama keju Gruyère diambil dari sebuah desa di Swiss. Teksturnya keras dan belubang, dengan kulit yang berwarna kecokelatan. Keju jenis ini memiliki rasa seperti buah yang sedikit pedas.
Memiliki rasa yang memikat, keju Gruyère sering digunakan dalam salad, pasta, sup dan biasa disajikan bersama roti. Kamu juga bisa menyajikannya sebagai hidangan penutup bersama bir dan anggur putih.