Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

5 Alasan Mengapa Pembelot Korea Utara Memilih Kembali ke Negaranya

Korea Selatan tak seindah yang ditampilkan di serial drama

Niken Ari Prayitno

Bukan rahasia lagi jika Korea Utara dikenal sebagai negara dengan aturan politik yang sangat ketat. Presiden Kim Jong Un bahkan tak segan untuk menghukum di tempat jika ada warganya yang melanggar aturan. 

Kepemimpinan diktator Korea Utara memang sudah dikenal sejak lama. Tepatnya, sejak perang Korea berakhir dengan gencatan senjata pada tahun 1953, Korea terpecah menjadi dua bagian. Yakni, Korea Selatan dan Korea Utara. Pemisahan dua Korea ini kemudian dibatasi dengan perbatasan super ketat dan pengawasan penuh.

Brightside.me

Kini, hampir 70 tahun berlalu sejak dua negara tersebut dipecah, perbedaan signifikan sangat terasa. Korea Selatan kini menjadi salah satu negara modern yang kaya dengan pemasukan dari industri hiburannya yang begitu maju. Sementara Korea Utara, masih mempertahankan tradisinya. Sehingga, tak banyak yang berubah di sana karena modernisasi benar-benar diperketat.

Melihat Korea Selatan yang bebas, modern dan seolah kehidupan tampak mudah, tak heran jika banyak warga Korea Utara yang ingin kabur dari negaranya demi menikmati kebebasan itu. Melansir dari CNN.com, sejak tahun 1998, tercatat lebih dari 33.000 pembelot asal Korea Utara yang kabur ke negara tetangga.

Ternyata, meski berhasil kabur dan sempat mengecap sedikit gaya hidup di Korea Selatan, ada beberapa warga Korea Utara yang menyesal telah kabur dan memilih kembali ke negara asal mereka. Bahkan, mereka menganggap, kehidupan di Korea Utara justru jauh lebih baik dibandingkan dengan Korea Selatan.

Apa alasan mereka kembali ke Korea Utara setelah pernah berhasil membelot?

1. Korea Selatan terlalu bebas dan kehidupannya serba cepat

Time.com/David Guttenfelder

Berdasarkan data yang dihimpun oleh North Korean Refugees Foundation, sebanyak 22% motivasi para pembelot Korea Utara adalah tidak suka kehidupan mereka dikendalikan oleh pemerintah. Maka dari itu, mereka memutuskan kabur ke Korea Selatan yang dikenal lebih bebas.

Saat tiba di Korea Selatan, para pembelot yang melapor ke North Korean Refugees Foundation akan mengikuti pendidikan selama kurang lebih 12 minggu atau tiga bulan. Tujuannya adalah agar mereka dapat beradaptasi dengan lingkungan di Korea Selatan, serta meningkatkan keterampilan saat bekerja nanti. Selama mengikuti pelatihan ini, para pembelot diberi fasilitas yang lengkap. Mulai dari dukungan keuangan, akomodasi, akses ke perawatan kesehatan, sampai informasi lowongan pekerjaan.

Sayangnya, ketika masa pendidikan ini berakhir, tak banyak dari mereka yang bertahan karena sulit menyesuaikan diri. Mereka menganggap, kehidupan di Korea Selatan tidak seperti yang mereka lihat dalam serial drama yang mereka tonton secara diam-diam. Di sana, kehidupan serba cepat dan bebas. 

Karena alasan inilah, mereka menganggap kehidupan di Korea Utara lebih baik dan mereka merasa menyesal telah kabur dari rumah mereka.

2. Datang dengan setumpuk utang

UCANews.com

Berdasarkan laporan, seperti dilansir dari Theconversation.com, para pembelot dengan rela membayar sejumlah uang kepada calo demi bisa kabur ke Korea Selatan. Bahkan, mereka rela berutang demi bisa bebas dari negara diktator itu.

Jika mereka tak memiliki uang untuk membayar calo, para pembelot akan membayar uang jasa ini setelah mereka mendapat pekerjaan di Korea Selatan dengan memberikan jaminan. Tak heran, saat mereka tiba di Korea Selatan, para pembelot ini sudah dalam keadaan terlilit utang yang jumlahnya tak sedikit.

Karena kondisi inilah yang membuat para pembelot merasa menyesal telah meninggalkan Korea Utara dan ingin kembali lagi ke negara asal mereka.

3. Sulitnya mendapatkan pekerjaan

Brightside.me

Oke, mungkin ada para pembelot yang memilih bertahan di Korea Selatan karena sudah terlanjur berada di sana meskipun memiliki utang yang menumpuk. Jadi, solusinya adalah mereka harus mendapatkan pekerjaan untuk membayar utang tersebut.

Melihat begitu gemerlapnya Korea Selatan dengan keadaan ekonomi yang begitu maju, para pembelot ini merasa pekerjaan akan mudah didapatkan di sana. Faktanya tak seindah dengan yang mereka bayangkan.

Mencari pekerjaan di Korea Selatan sangatlah sulit. Bahkan, bagi warga lokal, mendapatkan pekerjaan dengan upah yang layak sangat tidak mudah. Mereka harus memenuhi beragam kualifikasi dan bersaing dengan para pencari kerja lainnya.

Lantaran hal inilah para pembelot kerap kali menganggur karena sulitnya mendapatkan pekerjaan pasca pendidikan 3 bulan mereka selesai. Tak jarang, para pembelot justru menjalani kehidupan yang jauh lebih sulit dibandingkan saat mereka di Korea Utara dulu. 

4. Persaingan yang begitu tinggi di Korea Selatan

Brightside.me

Bukan hanya dari segi pekerjaan, di Korea Selatan, semua hal bisa menjadi ajang persaingan yang ketat. Mulai dari pendidikan, naik kendaraan umum, hingga hiburan, semuanya menjadi persaingan antar-warga di Korea Selatan.

Melihat kehidupan yang begitu cepat dan penuh dengan persaingan inilah, menjadi salah satu alasan lain mengapa para pembelot menyesal telah kabur dan menginginkan kembali ke negara asal mereka. 

Mereka menganggap, di Korea Utara semuanya sudah tertata rapi. Mereka hanya tinggal mengikuti jadwal yang ada dan semua urusan akan beres. Begitu pula dengan pekerjaan. Ketika mereka tak memiliki pekerjaan, mereka bisa menggarap kebun atau sawah. Meskipun upah mereka sedikit, setidaknya mereka masih memiliki penghasilan tanpa harus bersaing dengan orang-orang setiap harinya.

5. Rindu dengan keluarga

Reuters.com

Semenjak Korea Utara dan Korea Selatan terpisah menjadi negara merdeka masing-masing, perbatasan dan komunikasi warga keduanya benar-benar dijaga sangat ketat. Mereka tak bisa keluar masuk perbatasan sesuka hati, atau saling berkomunikasi melalui telepon juga sangat dilarang.

Maka dari itu, saat para pembelot berhasil kabur dan tinggal di Korea Selatan, mereka merindukan keluarga yang masih tinggal di Korea Utara. Sulit menghubungi keluarga mereka karena alat komunikasi dalam bentuk apapun diawasi dengan ketat. Inilah salah satu alasan mengapa pada akhirnya para pembelot memutuskan untuk kembali ke negara mereka.

IDN Media Channels

Latest from Working Life