Rasa-rasanya, 2022 menjadi tahun terberat bagi beberapa perusahaan startup di Indonesia. Pasalnya, ada banyak perusahaan yang melakukan PHK (pemutusan hubungan kerja), tutup layanan, atau bahkan alami kebangkrutan. Entah dengan alasan pendanaannya terhenti, dampak pandemi COVID-19, dan lain sebagainya.
Badai permasalahan ini rupanya tidak hanya menimpa startup atau perusahaan rintisan. Startup yang telah berkembang menjadi perusahaaan berskala besar, seperti GoTo, Shopee, Sea, Meta, hingga Twitter juga melakukan hal serupa.
Manajemen Ruangguru melakukan PHK terhadap ratusan orang karyawannya. Ruangguru menyatakan menyiapkan sejumlah kompensasi kepada para karyawan yang terkena dampaknya.
"Kami juga ingin menyampaikan bahwa semua yang terdampak telah mendapatkan pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan penggantian hak (jika masih ada sisa cuti), sesuai UU yang dibayarkan penuh tanpa potongan dan gaji bulan terakhir bekerja dibayarkan penuh. Kami pun juga memperpanjang asuransi bagi yang terdampak," tulis Tim Corporate Communications Ruangguru dalam pernyataan resminya.
Salah satu startup yang bergerak di bidang jasa desain interior dan furnitur, yaitu Fabelio resmi bangkrut pada Oktober 2022. Fabelio berada di bawah PT Kayu Raya Indonesia. Keputusan pailitnya berdasarkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.47/Pdt.Sus-PKPU/2022/PN.Niaga.JKT.PST, tertanggal 5 Oktober 2022.
Shopee Indonesia melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada sejumlah karyawannya. Kebijakan itu diambil sebagai langkah efisiensi yang dilakukan oleh Shopee Indonesia. Atas hal tersebut, Shopee Indonesia memastikan akan memberikan kompensasi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang ada dengan tambahan gaji sebulan.
PHK di Shopee Indonesia tidak lepas dari gelombang PHK di perusahaan induk Shopee, Sea Ltd yang berbasis di Singapura. Sea kepada lebih dari 7 ribu karyawan atau sekitar 10 persen dari tenaga kerjanya. PHK tersebut terjadi selama enam bulan terakhir. Dilaporkan Reuters, pada September lalu Sea bersiap untuk memberhentikan 3 persen karyawan di cabang e-commerce Shopee di Indonesia.
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.300 orang karyawannya. Manajemen GoTo menyatakan PHK tidak dapat terhindarkan supaya perusahaan lebih agile dan mampu menjaga tingkat pertumbuhan sehingga terus memberikan dampak positif bagi jutaan konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang.
Manajemen GoTo mengaku telah melakukan sejumlah kebijakan lainnya sebelum melakukan PHK. Pada akhir kuartal kedua 2022, GoTo melakukan penghematan biaya struktural sebesar Rp800 miliar dari berbagai aspek penghematan, seperti teknologi, pemasaran dan outsourcing.
Perusahaan hasil merger antara Indosat Ooredoo dan 3 (Tri), yaitu Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) diketahui lakukan PHK terhadap sejumlah karyawannya pada bulan September 2022.
Pihak IOH tidak menyebutkan berapa jumlah karyawan yang diberhentikan. Pihak IOH hanya menyebutkan bahwa karyawan yang diberhentikan dipastikan akan terima paket pesangon dari perusahaan. Rata-rata karyawan yang di-PHK menerima kompensasi sebanyak 37 kali upah, ada juga yang mendapat 75 kali upah.
Salah satu lini bisnis Grab, yaitu GrabKitchen juga memutuskan untuk menutup layanannya. Penutupan tersebut terhitung sejak 19 Desember 2022. Manajemen GrabKitchen memberikan dua opsi pada para karyawan, yaitu pemberlakuan PHK atau tawaran bekerja di posisi yang lain di Grab Indonesia.
Pihak Grab Indonesia mengatakan bahwa GrabKitchen gagal bertumbuh secara konsisten selama empat tahun berdiri. Selain itu, penutupan layanan GrabKitchen juga disinyalir oleh peralihan menjadi model bisnis aset ringan.
Itulah 25 perusahaan yang lakukan PHK massal, bangkrut, atau menutup layanannya di tahun 2022. Semoga para karyawan yang terkena dampaknya mendapatkan hak-haknya sesuai aturan dan segera mendapatkan pekerjaan yang layak kembali.
Disclaimer: artikel ini telah terbit di IDN Times dengan judul "25 Perusahaan yang Lakukan PHK Massal, Bangkrut, atau Tutup Layanan" yang ditulis oleh Yogama Wisnu Oktyandito.