Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Review: Kuambil Lagi Hatiku, Film yang Kaya Akan Budaya

Kisah cinta di tengah dua budaya besar

Niken Ari Prayitno

Setelah hiatus selama lebih dari 20 tahun, Produksi Film Negara (PFN), kini muncul dan menggebrak industri perfilman Indonesia dengan menghadirkan film komersil pertamanya. Tak tanggung-tanggung, demi menyuguhkan film dengan kisah yang apik, Kuambil Lagi Hatiku bahkan mengambil setting dan lokasi syuting di dua negara yang berbeda. Yakni di India dan Indonesia.

Kalau kamu berpikir bahwa film produksi hasil kerja sama beberapa instansi BUMN ini akan terkesan kaku dan membosankan, well pikiran itu salah besar. Sambil menunggu Kuambil Lagi Hatiku yang akan tayang pada 21 Maret 2019 mendatang, simak dulu review-nya berikut ini.

Sinopsis: Tampilan Apik Dua Budaya Besar

Instagram.com/filmkuambillagihatiku

Kuambil Lagi Hatiku berkisah tentang seorang perempuan keturunan India-Indonesia bernama Sinta (Lala Karmela) yang sedang disibukan oleh berbagai persiapan pernikahannya dengan Vikash (Sahil Shah). Banyak hal harus dipersiapkan, mulai dari memilih kain, makanan, hingga tanggal baik. Di tengah sibuknya Sinta mempersiapkan pernikahan, Widi (Cut Mini), ibu Sinta, tiba-tiba saja menghilang. Widi hanya meninggalkan pesan bahwa ia sedang menyelesaikan urusannya di Indonesia dan akan kembali dalam beberapa hari.

Merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres, Sinta menyusul ibunya ke Indonesia. Tanpa tahu alamat pastinya, Sinta nekat berkunjung ke Indonesia hanya bermodalkan foto sang ibu yang berpose di depan Candi Borobudur. Masalah semakin rumit ketika Sinta bertemu dengan keluarga besarnya di Indonesia dan mengetahui latar belakang sang ibu yang sebenarnya yang selama ini tidak pernah ia ketahui.

Konflik Keluarga yang Lekat dengan Kehidupan Sehari-Hari

Instagram.com/filmkuambillagihatiku

Sebagai film perdananya, harapan PFN hanyalah satu, yakni film Kuambil Lagi Hatiku dapat diterima di masyarakat. Supaya mudah diterima, Kuambil Lagi Hatiku mengangkat konflik keluarga yang biasa ditemui di tengah masyarakat Indonesia. Salah satu konflik yang diangkat adalah pertengkaran kakak-beradik Dewi (Ria Irawan) dan Widi yang mungkin saja pernah dialami oleh banyak orang. Diharapkan dengan kisah yang diangkat ini, Kuambil Lagi Hatiku bisa menjadi tontonan yang membuat para penontonnya merasa dekat dengan kisahnya.

Bentuk Apresiasi Kepada Aktor Senior

Instagram.com/filmkuambillagihatiku

Bukan hanya sebagai selebrasi bangkitnya kembali PFN, Kuambil Lagi Hatiku menjadi salah satu bentuk apresiasi PFN terhadap aktor dan aktris senior. Bisa dibilang, aktris muda yang terlibat dalam film ini bisa dihitung dengan jari, yakni hanya Lala Karmela, Dimas Aditya, dan Sahil Shah. Sisanya film ini diramaikan oleh aktor dan aktris senior, seperti Ria Irawan, Tarzan, dan Marwoto.

Hal ini, menurut saya, adalah sebuah kejutan dan keputusan yang cukup berani. Pasalnya, di tengah gempuran banyaknya pendatang baru, PFN berani mengambil nama-nama yang cukup asing di telinga anak-anak millennial sebagai target pasar mereka. Namun, bagai dua sisi mata uang, munculnya aktor-aktris senior ini juga sebagai pembuktian bahwa mereka masih dapat berkarya dan tidak kalah dengan para pendatang baru.

Promosi Budaya Indonesia dengan Kemasan yang Menyenangkan

Instagram.com/filmkuambillagihatiku

Nilai positif lainnya dari Kuambil Lagi Hatiku adalah cara mereka mempromosikan budaya Indonesia. Di dalam filmnya sendiri, Kuambil Lagi Hatiku memberikan sedikit informasi sejarah mengenai Candi Borobudur, seni tari Jawa, dan pencak silat.

Menurut saya ini bisa menjadi bentuk promosi pariwisata budaya Indonesia yang dikemas dalam kemasan yang menyenangkan. Para penonton yang menyaksikan, bukan hanya akan menikmati jalan ceritanya yang cukup bikin baper, tetapi juga secara tidak langsung akan disuguhkan dengan pemandangan dan budaya Indonesia yang menakjubkan.

IDN Media Channels

Latest from Inspiration